• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: friendship

Puddin’ by Julie Murphy

25 Wednesday Jan 2023

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

america, contemporary, e-book, english, fiction, friendship, lovely heroine, popsugar RC 2023, young adult

Judul: Puddin’

Penulis: Julie Murphy

Penerbit: Balzer + Bray (2018, Kindle edition)

Halaman: 437p

Beli di: Amazon.com (USD 5)

Puddin’ adalah kelanjutan buku Dumplin’ yang sudah sempat diadaptasi menjadi film Netflix. Di buku kedua ini, kisah masih berkisar seputar persahabatan cewek-cewek di kota Clover City di Texas. Bila sebelumnya Willowdean yang menjadi karakter utama, kali ini Millie (yang menjadi runner up Clover City pageant di buku pertama) yang menjadi salah satu naratornya. Namun, kisahnya juga diselingi oleh sudut pandang Callie, yang sempat nongol di buku Dumplin’ sebagai salah satu karakter antagonis.

Millie, yang sibuk merencanakan karier, sambil mencari cara untuk meyakinkan ibunya kalau ia tidak perlu ikut program diet lagi, dipertemukan dengan Callie, cewek populer yang tiba-tiba mendapat masalah besar dan dikeluarkan dari grup dance sekolah. Keduanya menjalin pertemanan yang tidak mereka duga sebelumnya, dan sedikit demi sedikit belajar memahami dan menghargai perbedaan di antara mereka.

Saya malah merasa lebih menyukai Puddin’ daripada Dumplin’. Keduanya masih mengangkat isu body positivity dan membawa suara kuat dari fat lead. Tapi Millie jauh lebih likable dibandingkan dengan Willowdean, dan permasalahan hidupnya pun lebih relatable. Selain itu, empati yang ia tunjukkan pada Callie juga membantu saya untuk bisa lebih mudah menyukai Callie, dan banter antar mereka pun terasa effortless dan menyenangkan untuk diikuti.

Julie Murphy termasuk penulis konsisten yang selalu menjadi representatif perempuan gemuk yang menormalisasi body positivity dan gerakan self love. Dan suara hari Millie tersampaikan jelas di sini, membuat saya lebih bisa memahami isu-isu yang ia hadapi sebagai remaja perempuan dengan berat badan berlebih. Diet bukanlah jawaban dari segalanya, dan ada sosok yang jauh lebih menarik dibanding facade penampilan yang kerap dinilai orang sebagai kesan pertama.

Rating: 4/5

Recommended if you like: unusual YA protagonist, romance with fat lead, relatable heroine

Submitted for:

Category: A romance with a fat lead

Neverworld Wake by Marisha Pessl

25 Thursday Oct 2018

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

english, fiction, friendship, mystery/thriller, popsugar RC 2018, science fiction, time travel, twist ending, young adult

Judul: Neverworld Wake

Penulis: Marisha Pessl

Penerbit: Scholastic Children’s Books (2018)

Halaman: 327p

Beli di: Book Depository (IDR 113k)

Marisha Pessl adalah salah seorang penulis ‘autobuy’ versi saya- apapun yang dia tulis, saya otomatis akan membelinya. Tak terkecuali buku terbarunya, Neverworld Wake, yang meski ratingnya tidak setinggi buku sebelumnya, tetap membuat saya penasaran.

Bee tidak pernah bicara dengan sahabat-sahabatnya di SMA sejak Jim, pacarnya meninggal secara misterius. Selain berduka, Bee juga memiliki kecurigaan tentang keterlibatan para sahabatnya dalam tragedi kematian Jim.

Setahun kemudian, Bee mendapat pesan undangan dari Whitley untuk menghadiri  pesta ulang tahunnya di vila orangtuanya. Seluruh geng akan ada di sana: Kip, cowok gay centil sarkastik, Cannon, si jenius komputer yang baik hati, dan Martha, yang nyentrik dan introvert dan selalu menyimpan rahasia.

Meski enggan, Bee akhirnya memenuhi undangan tersebut. Ia ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi saat malam kematian Jim.

Namun di perayaan ulang tahun itu, sebuah malapetaka terjadi yang menyebabkan Bee beserta keempat temannya terjebak di suatu semesta aneh bernama Neverworld Wake. Sebuah kondisi di antara kehidupan dan kematian, di mana mereka harus voting secara bulat tentang siapa yang akan selamat dan diizinkan tetap hidup. Celakanya, hanya satu orang saja yang boleh hidup, sedangkan sisanya akan terus ke dunia lain dan tak akan kembali ke kehidupan di Bumi. Sebelum mencapai kesepakatan, mereka akan terus mengulangi hari yang sama terus menerus dan berada dalam Neverworld Wake.

Saya merasa Marisha Pessl banyak bereksperimen di buku ini. Selain lebih kental nuansa YA (ia mengakui target audiens utamanya di buku ini memang young adult), tema time travel dan science fiction pun terbilang baru ia coba di sini. Saya sendiri cenderung berharap Pessl tetap setia di jalurnya yang biasa: kisah persahabatan, misteri, thriller gelap dengan karakterisasi dan setting yang kuat. Karena hal-hal itulah yang membuat saya jatuh cinta pada Pessl.

Tapi tidak benar juga bila Pessl dinilai gagal berkesperimen di sini, karena setelah berhasil mengatasi kekagetan saya akan unsur-unsur yang tidak biasa ini, saya langsung mudah masuk ke dalam kisah aneh Bee dan teman-temannya. Masing-masing karakter memiliki rahasia mengejutkan yang dibuka satu per satu di sepertiga akhir buku. Pace yang lumayan cepat namun tidak melupakan detail juga memudahkan saya untuk mengikuti buku ini dengan enak.

Endingnya sendiri lumayan mengejutkan dan menohok, dan seperti biasa Pessl berhasil membuat saya berpikir lama setelah saya menutup halaman terakhir. Bee tidak selovable Blue, memang.. tapi masih tetap mudah untuk disukai.

Plot time travelnya sendiri agak mengingatkan saya dengan Groundhog Day, dan meskipun penjelasan tentang Neverworld Wake awalnya agak membingungkan (dengan loophole di sana-sini), tapi untunglah berhasil diatasi dengan jalinan kisah yang believable dan masih mudah untuk diikuti, serta beberapa penjelasan tambahan mendekati akhir buku.

Saya merekomendasikan buku ini untuk yang menyukai We Were Liars (untuk kisah persahabatan dengan ending yang twisted), When You Reach Me (untuk kisah perjalanan menembus waktu yang membingungkan tapi sekaligus mencerahkan) atau Special Topics in Calamity Physics (untuk kisah misteri dengan karakter-karakter yang memorable).

Submitted for:

Category: A book about time travel

The Thing About Jellyfish by Ali Benjamin

09 Friday Sep 2016

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 2 Comments

Tags

children, dramatic, english, fiction, friendship, middle grade, tragedy

the thing about jellyfishJudul: The Thing about Jellyfish

Penulis: Ali Benjamin

Penerbit: Macmillan Children’s Books (2015)

Halaman: 343p

Beli di: Books and Beyond (108k)

Fakta: ada sekitar 150 juta sengatan ubur-ubur yang terjadi setiap tahunnya. Ini berarti satu sengatan untuk setiap 46 orang di dunia, atau empat sampai lima sengatan setiap detiknya. Dan sebagian besar dari sengatan tersebut sangat mematikan.

 

Inilah hal-hal yang dipelajari oleh Suzy saat ia memutuskan untuk membuat penelitian dengan topik ubur-ubur untuk tugas sekolahnya.

Dan semakin banyak Suzy mempelajari tentang ubur-ubur, semakin yakinlah ia kalau sahabatnya, Franny, meninggal karena sengatan makhluk air tersebut. Habis, apa lagi penjelasannya? Franny adalah perenang andal yang sudah berenang sejak masih anak-anak, namun ia meninggal karena tenggelam di laut saat berlibur di Maryland.

Suzy bertekad ingin membuktikan hipotesisnya ini, bahkan berencana untuk mengontak para ahli ubur-ubur demi mendukung dugaannya. Namun penelitiannya ini membawa Suzy semakin jauh dari keluarganya, karena ia berhenti bicara sejak Franny meninggal.

Buku ini -seperti A Monster Calls– mengambil tema kedukaan, atau grieving, dan bagaimana beratnya perjuangan untuk menerima kepergian orang terkasih kita, terutama bila kita berpisah tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

Suzy adalah narator yang pas: mengundang simpati tanpa berkesan pathetic, apa adanya dan mudah dipahami. Saya menikmati format buku ini yang ditulis menyerupai laporan penelitian ilmiah, dengan metafora ubur-ubur yang terasa amat sesuai dengan pencarian Suzy terhadap kebenaran dan cara-caranya untuk menerima kenyataan menyedihkan yang ia hadapi.

Yang juga saya suka dari buku ini adalah peran keluarga yang dibuat sangat menonjol- satu hal yang kadang terlupakan dalam buku-buku young adult atau middle grade. Ibu dan ayah Suzy yang sudah berpisah, dan bagaimana kenyataan ini ikut memperkuat kekecewaan Suzy terhadap dunia dan keputusannya berhenti bicara, juga sedikit sempalan tentang hubungan Suzy dengan kakak laki-lakinya. Terutama, saya sangat suka dengan adegan akhir saat Suzy menelepon ayahnya. Very touching!

The Thing about Jellyfish adalah buku yang sederhana, namun amat memorable. Seperti buku bagus pada umumnya: tidak berlebihan, namun diramu dengan keren. Buku wajib untuk anak-anak usia middle grade, dan setiap pencinta kisah-kisah indah 🙂

The Clockwork Three by Matthew Kirby- and Santa’s Revealed!

30 Friday Jan 2015

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 30 Comments

Tags

adventures, BBI, children, fiction, friendship, Gramedia, puzzle, review 15, secret santa, terjemahan

SecretSanta2014

clockwork threeJudul: The Clockwork Three (Tiga Anak dan Satu Jam)

Penulis: Matthew Kirby

Penerjemah: Julanda Tantani

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2014)

Halaman: 448p

Gift from Secret Santa!

Tiga orang anak tinggal di sebuah kota pelabuhan di Amerika Serikat. Ketiganya tidak saling mengenal, dan memiliki masalah dalam hidup masing-masing.

Giuseppe adalah pengamen jalanan yang diculik dari tanah kelahirannya di Italia, dan kini hidup di bawah kekuasaan bosnya yang kejam. Suatu hari ia menemukan sebuah biola hijau ajaib, yang memungkinkannya untuk menyusun rencana kabur kembali ke Italia.

Frederick bekerja sebagai asisten pembuat jam. Masa lalunya yang kelam di panti asuhan, dan ketidaktahuannya terhadap identitas ibunya, membuat Frederick tumbuh dengan penuh kepahitan. Ia bertekad untuk membuktikan kesuksesannya, dengan membuat sebuah manusia jam yang memiliki sistem yang sangat rumit. Namun siapa yang akan menyangka kalau manusia jam itu akan mengubah hidup Frederick – ke arah yang tak terduga?

Semenjak ayahnya terkena stroke, Hannah terpaksa berhenti sekolah dan bekerja sebagai pelayan hotel. Namun suatu hari, pengetahuan tentang adanya harta karun tersembunyi membuatnya terpicu untuk menemukan harta tersebut, yang ia yakin dapat menjadi solusi bagi keluarganya keluar dari kemiskinan.

Berbagai kejadian dan kebetulan mempersatukan ketiga anak ini untuk saling membantu mengatasi masalah masing-masing. Petualangan dan teka-teki mereka jalani, demi menemukan keajaiban, jalan keluar dan kehidupan yang lebih baik. Namun banyak tantangan yang harus mereka hadapi, termasuk orang-orang jahat di sekitar mereka, serta bahaya yang mengancam dari mana-mana.

The Clockwork Three adalah jenis buku anak-anak (setingkat middle grade) yang memiliki bumbu sempurna: karakter yang cukup bisa disukai, setting kota imajiner yang menarik, petualangan dan misteri seru, juga kisah persahabatan yang believable. Meski begitu, layaknya buku anak, tentu banyak juga hal-hal yang terpaksa dimaklumi, seperti karakter penjahatnya yang terlalu satu dimensi, juga beberapa plot yang tidak mendapat penjelasan memadai. Oya, hubungan antara Hannah dan Frederick juga lebih cocok untuk buku YA dibandingkan buku yang ditujukan pada pembaca middle grade.

Tapi secara keseluruhan, saya cukup menyukai kisah petualangan ketiga sahabat ini. Tadinya saya menyangka akan ada lanjutan kisah lainnya, tapi ternyata buku The Clockwork Three sampai saat ini masih merupakan standalone dan bukan serial.

Thank you my Santa, yang sudah berbaik hati membelikan buku ini untuk saya 🙂

And speaking of which… Sekarang saatnya menebak siapakah Santa saya tersayang? 🙂 Sebelumnya, yuk kita rekap dulu riddle yang saya terima, dan sedikit analisa ala Papa Poirot (dan Om Google) yang sudah saya lakukan:

The Riddle

The Riddle

“Sepuluh pria berkata “Inilah Cinta”

Kalau kau bertemu mereka, mungkin kalian akan kesulitan berkomunikasi.

Aku pun demikian.

Di nomor 11, mereka bilang “Terlalu Banyak Perempuan Cantik”, tapi aku senang karena aku berada di antaranya.

Temukan aku…..”

1) Sepuluh pria: ini naga-naganya merujuk pada boyband Korea, apalagi ada kalimat “kalian akan kesulitan berkomunikasi…” Kalau merujuk pada artis dari Amerika/Indonesia nggak mungkin kan ya? Dan lagi, entah kenapa boyband Korea memang selalu keroyokan. Saya sempat agak jiper karena saya bukan pemerhati Kpop sama sekali. Tapi tenang, ada Google yang siap membantu.

2) Setelah googling-googling, muncullah tersangka kuat utama dari boyband Korea beranggotakan 10 orang: Super Junior! Naaah…sekarang tinggal mencocokkan dengan judul lagu yang disebutkan di riddle nih. Ternyata, ada salah satu album berjudul “This Is Love” (Inilah Cinta???), yang track No.11 nya berjudul “Too Many Beautiful Girls”. Horeeeee!

3) Mari kita lihat lirik lagu Too Many Beautiful Girls ini:

Pongdangpongdang tto fallin’ sarangi dagawa
Jeulgeoun iyu i sesangeneun with too many beautiful girls
Come on come on girls come on. Come on yeah
Jeulgeoun iyu i sesangeneun with too many beautiful girls

Nanananananana woo
With too many beautiful girls nanananananana woo

Yes, apakah kamu melihat pola nya di sana? Nananananana…… sounds familiar? Salah satu member BBI yang juga anggota divisi event!!! Plus, berbagai stalking ke akun Twitter maupun status BBM Nana menunjukkan dia adalah fans berat Suju 🙂 Apakah Nana memang benar Santa saya? Tapi kan… kado saya dititipkan melalui dia?!?!

4) Red herring?–layaknya kisah detektif, ternyata kasus Santa saya mengandung  pengalih perhatian juga! Yeay, seru 🙂 Nana memang bilang ke saya kalau dia dititipi kado oleh Santa saya. Bahkan dia sempat bilang: “kertas kadonya jangan jadi petunjuk karena itu dari aku”. Hmmm….something is fishy here ;p Setelah dipikir-pikir, karena yang kasih tau informasi mengenai X saya adalah Chei, lebih masuk akal kalau Santa saya nitipnya ke Chei juga… Makin yakinlah saya kalau ini jebakan batman 🙂

Jadi tanpa berpanjang lebar lagi, saya menebak dan mengesahkan Nana sebagai Santa saya kali ini. Semoga saja bener yaaa 🙂 Thanks Santa, for giving me these wonderful gifts and very fun riddle 🙂

Makasih juga buat semua divisi event yang tanpa lelah berusaha menyukseskan event seru ini 🙂 Jangan kapok ya guuuysssss XD

Submitted for:

Banner_BacaBareng2015-300x187

Baca Bareng Buku Secret Santa

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Girl of Ink & Stars by Kiran Millwood Hargrave
    The Girl of Ink & Stars by Kiran Millwood Hargrave
  • The Secret History
    The Secret History
  • Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
    Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...