• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: middle grade

The Case of the Peculiar Pink Fan by Nancy Springer

02 Thursday Dec 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

british, english, fiction, historical fiction, middle grade, mystery, series, spinoff, young adult

Judul:The Case of the Peculiar Pink Fan (Enola Holmes #4)

Penulis: Nancy Springer

Penerbit: Puffin Books (2011)

Halaman: 183p

Beli di: Periplus (IDR 130k)

Enola is back! Di buku keempat ini, Enola kembali berjumpa dengan Lady Cecily, yang pernah ditolongnya dalam petualangan sebelumnya. Pertemuan yang tidak disengaja itu menyisakan pertanyaan untuk Enola, terutama karena Cecily dipaksa mengikuti dua orang perempuan, dan hanya bisa meninggalkan petunjuk berupa kipas berwarna pink.

Dari penelusuran kipas pink itu, Enola dihadapkan pada masalah yang lebih pelik dari yang ia duga: kawin paksa, keluarga aristokrat yang kejam, dan gawatnya, Sherlock yang sepertinya terlibat pula di dalam kasus ini. Enola terpaksa harus memilih, menyelamatkan Cecily dan bekerja sama dengan Sherlock, tapi terpaksa mengorbankan kebebasannya, atau membiarkan Lady Cecily jatuh ke dalam keluarga penjahat tersebut?

Buku keempat ini, meski ada beberapa bagian yang terlalu kebetulan, termasuk salah satu petualangan Enola yang paling seru menurut saya. Setiap buku Enola selalu mengangkat topik yang berhubungan dengan gender di era Victoria, dan di buku ini, isu utamanya adalah pernikahan paksa yang kerap dilakukan oleh keluarga bangsawan, baik untuk alasan keuangan, martabat, atau alasan lainnya.

Enola, dengan semangat feminismenya, tentu saja berapi-api berusaha menyelamatkan Cecily dari ancaman penjara rumah tangga, dan di sini saya semakin kagum saja dengan segala kecerdikan Enola. Plus, hubungannya yang semakin mendekat dengan Sherlock (meski belum berani untuk percaya penuh), juga menjadi daya tarik buku ini.

Can’t wait for the next books!

Rating: 4/5

Recommended if you like: Sherlock Holmes, Victorian detectives, girl power!, badass heroine

My Sister Lives on the Mantelpiece by Annabel Pitcher

10 Wednesday Nov 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

british, dysfunctional family, english, fiction, grief, middle grade, popsugar RC 2021, realistic, religion, secondhand books, young adult

Judul: My Sister Lives on the Mantelpiece

Penulis: Annabel Pitcher

Penerbit: Little, Brown Books for Young Readers (2012)

Halaman: 214p

Beli di: Betterworldbooks.com (USD 6)

Rose memang sudah meninggal dunia, namun sepertinya kehadirannya tidak pernah meninggalkan rumah Jamie dan Jas. Malah, Rose seperti semakin nyata, karena bukan saja abunya menempati meja perapian dan bisa dilihat oleh semua orang, namun ayah mereka pun tetap menganggap Rose masih bersama mereka.

Untuk Jamie, yang masih terlalu muda saat Rose meninggal, Rose hanyalah semacam legenda dan mitos dalam hidupnya, sosok tak kelihatan yang memiliki peran penting dalam keluarga mereka. Sedangkan bagi Jas, saudara kembar Rose, kepergian Rose meninggalkan konflik hebat dalam dirinya, antara rasa kehilangan, namun juga kebencian karena kedua orang tuanya menganggap ia bukan sebagai Jas, namun sebagai kembaran Rose yang bertahan hidup.

Ketika ibu mereka memutuskan untuk pergi dari keluarga mereka, Jamie dan Jas harus hidup bersama ayah mereka yang masih dipenuhi kesedihan dan denial. Di tempat yang baru, mereka bertemu dengan teman baru, namun hal ini ternyata malah memicu kemarahan ayah mereka yang tidak suka dengan si teman baru. Apakah mungkin keluarga mereka akan utuh kembali dan menerima kenyataan kalau Rose sudah pergi?

My Sister Lives on the Mantelpiece merupakan buku middle grade/young adult dengan tema grieving. Meski topiknya serius, buku ini dipenuhi nuansa dark humor yang menggelitik, terutama karena naratornya adalah Jamie, anak laki-laki 10 tahun yang masih berusaha mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarganya, dalam kepolosan anak-anak yang menyegarkan namun tetap cerdas.

Buku ini juga bergumul dengan isu-isu yang tak kalah serius, seperti Islamophobia, perceraian, dan terorisme. Namun untungnya, tidak terjebak dalam narasi yang membuat overwhelming. Semuanya disampaikan dengan cukup sederhana, tapi tanpa oversimplified isu yang ada. Saya juga suka endingnya yang realistis, menyentuh namun tidak fairy tale. A recommended book for younger readers who have to deal with grief.

Rating: 4/5

Recommended if you want to read: British middle grade, book about grieving, honest-adorable narrator, serious issues with easier writing

Submitted for:

The book that’s been on your TBR list for the longest amount of time

The Case of the Bizarre Bouquets by Nancy Springer

14 Thursday Oct 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

british, english, fiction, historical fiction, lovely heroine, middle grade, mystery, series, young adult

Judul: The Case of the Bizarre Bouquets (Enola Holmes Mystery #3)

Penulis: Nancy Springer

Penerbit: Puffin Books (2008)

Halaman: 170p

Beli di: Periplus BBFH (IDR 106k)

Dibandingkan kedua buku sebelumnya, buku ketiga petualangan Enola Holmes tidak semenggigit pendahulunya. Meski kali ini kasus yang dihadapi Enola cukup spesial karena melibatkan Dr. Watson, yang berarti mendekatkannya pada Sherlock.

Ketika Watson menghilang, Enola terpaksa memberanikan diri (tentu setelah menyamar!) mendekati Mary, istri Watson, dan membantunya menemukan Watson. Penyelidikan membawa Enola ke sosok tak berhidung, toko yang menjual alat-alat untuk menyamar, serta kiriman buket bunga aneh untuk Mary, yang merupakan simbol kematian!

Kasus ini tidak serumit kasus-kasus sebelumnya, dan unsur gregetnya lebih karena menghilangnya Watson meng-highlight hubungan Enola dengan abang-abangnya, terutama Sherlock. Pengembangan karakter Enola, kerinduannya untuk bergabung dengan Sherlock (namun menyadari hal tersebut tak mungkin karena akan mengancam kebebasannya), dan pertanyaan tak terjawab tentang mengapa ibunya meninggalkannya sendirian.

Salah satu favorit saya dari buku-buku Enola adalah setting kota London era 1800-an yang memang digambarkan dengan detail. Nancy Springer melakukan PR nya dengan baik, dan mampu mendeskripsikan setting tersebut dengan real dan authentic. Di buku ini, setting memegang peranan penting karena kita dibawa menyusuri kota London ke deretan toko yang menjual kostum dan alat menyamar sebagai bagian dari komunitas teater (dan tentu saja, detektif!).

Look forward to the Enola’s next adventure!

Rating: 3.5/5

Recommended if you like: 1800s London, Sherlock cannons, women and feminims, clever mystery, badass girl character

The Case of the Left-Handed Lady by Nancy Springer

10 Thursday Jun 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 2 Comments

Tags

british, coming of age, english, fiction, historical fiction, middle grade, mystery, pastiche, series, young adult

Judul: The Case of the Left-Handed Lady (Enola Holmes Mystery #2)

Penulis: Nancy Springer

Penerbit: Puffin Books (2011, reissued edition)

Halaman: 234p

Beli di: Periplus (IDR 106k)

Enola is back! Setelah petualangan pertama yang sekaligus menjadi awal hidupnya yang bebas, Enola Holmes kini menetap di London, bersembunyi di balik kedok Ivy Meshle, tangan kanan Dr. Leslie T. Ragostin, tokoh fiktif yang memiliki kantor The Scientific Perditorian yang bekerja mencari orang hilang.

Suatu hari Enola dikejutkan dengan kehadiran Dr. Watson, sahabat kakaknya, Sherlock, yang ingin meminta bantuan Dr. Ragostin mencari adik perempuan dan ibu Sherlock yang menghiang tanpa jejak. Dr. Watson mulai khawatir dengan kondisi Sherlock akibat menghilangnya anggota keluarganya tersebut. Meski terharu membayangkan Sherlock memikirkannya, Enola bertekad tidak akan membiarkan Sherlock menemukannya, karena ia tidak rela melepaskan kebebasan yang baru diraihnya.

Saat beradu otak dalam kejar-kejarannya dengan Sherlock, Enola juga menemukan kasus baru yang menggelitiknya. Lady Cecily, anak perempuan tokoh bangsawan yang tiba-tiba lenyap tanpa jejak. Satu-satunya petunjuk yang dimiliki Enola adalah serangkaian gambar charcoal yang dilukis dengan penuh gairah (sangat berbeda dari lukisan pastel Lady Cecily lainnya), dan digambar dengan tangan kiri! Di era di mana menjadi kidal merupakan suatu aib, terutama untuk perempuan terhormat, Enola semakin merasa ingin tahu dan bertekad akan menemukan Lady Cecily, meski itu berarti ia harus menempuh resiko samarannya terbongkar!

Seperti buku pertama, buku kedua ini masih menggunakan formula yang sama: hubungan keluarga Holmes dan kasus misterius di kota London. Enola masih tetap menyegarkan seperti biasa, cerdas dan banyak akal, dan senang rasanya membayangkan Sherlock yang angkuh kini harus mulai mengakui kemampuan adik perempuannya yang tidak kalah dengan otaknya.

Misterinya sendiri terbilang biasa, tidak terlalu membawa twist yang mengejutkan. Tapi tetap seru juga menyaksikan cara Elona memecahkan kasus ini, meski ia pun kadang mengambil keputusan yang salah. Dan saya suka dengan suasana kota London, dari mulai kehidupan aristokratik sampai area kumuhnya, yang memang digambarkan dengan sangat hidup oleh Nancy Springer.

Overall, Enola Holmes adalah jenis buku yang I wish I could have read it when I was growing up. Perpaduan antara karakter remaja perempuan yang kuat, kisah yang dinamis, kasus yang menantang otak, dan drama keluarga, rasanya merupakan buku yang pas untuk yang menyukai kisah-kisah coming of age.

Semoga saja Netflix akan konsisten mengadaptasi serial ini!

Rating: 4/5

Recommended if you like: family drama, strong heroine, intriguing mystery, feminist issues, historical London setting

On My Honor by Marion Dane Bauer

06 Thursday May 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

america, children, classics, middle grade, newbery, popsugar RC 2021, realistic

Judul: On My Honor

Penulis: Marion Dane Bauer

Penerbit: Sandpiper (1986)

Halaman: 90p

Beli di: Bookdepository.com (Part of Newbery Boxset)

“On your honor?” Joel’s father said.

“You won’t go anywhere except the park?”

“On my honor,” Joel repeated.

Kisah yang sederhana ini memiliki kekuatan justru karena kesederhanaannya. Joel dan sahabatnya, Tony, berencana untuk bersepeda ke taman Starved Rock yang letaknya cukup jauh dari rumah mereka. Meski awalnya ragu, ayah Joel akhirnya mengizinkan mereka pergi, dengan catatan mereka berjanji hanya akan pergi ke taman tersebut, dan bukan tujuan lainnya. Joel pun berjanji “On my honor”, yang merupakan janji tertinggi yang bisa ia ucapkan.

Namun di tengah jalan, saat melewati sungai Vermillion, Tony tergoda untuk berhenti, meski Joel sudah mengingatkannya akan bahaya sungai yang berarus deras tersebut. Seperti biasa, Tony yang memang suka menantang bahaya tidak menggubris peringatan Joel, malah mengajaknya balapan berenang ke tengah sungai. Joel yang tidak mau dicap sebagai penakut akhirnya mengikuti Tony, dan terlambat menyadari kalau Tony sebenarnya tidak bisa berenang.

On My Honor merupakan buku yang amat singkat, padat, dan to the point, dengan sasaran anak-anak seusia Joel dan Tony. Setting kisah tahun 1980-an terasa jelas di buku ini, di mana anak-anak masih bebas berkelana dan kadang mengambil keputusan tak bertanggung jawab yang akan mempengaruhi hidup mereka.

Buat saya, yang menjadi kekuatan buku ini mungkin bukan hanya pesan moralnya (yang tidak disampaikan dengan nada menggurui), namun justru agony, pergumulan Joel saat menyadari kesalahan besar yang ia lakukan, yang awalnya terasa hanya sekadar melanggar sebuah janji yang tak terlalu berarti, namun ternyata berkembang menjadi penyesalan seumur hidup.

Saya amat suka analisis Katherine Paterson di bagian awal buku, yang menelaah tentang pergumulan Joel dari sudut pandang “korban”. Korban perasaaan bersalah yang tidak akan pernah hilang seumur hidupnya. Dan memang, On My Honor, dengan segala kesederhanaannya, tetap terasda relevan sampai sekarang karena mengandung pesan moral yang timeless. No wonder buku ini menggondol Newbery Honor. Hanya saja, memang buku ini terasa amat singkat, dan saya berharap ada versi yang lebih panjang dari kisah perjalanan hidup Joel selanjutnya.

Rating: 3.5/5

Recommended if you want to read: classic middle grade books, Newbery book, straightforward story, one seating book, something to read with your kids

Submitted for:

Category: The book on your TBR list with the ugliest cover

The Case of the Missing Marquess by Nancy Springer

01 Saturday May 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 1 Comment

Tags

british, feminist, historical fiction, lovely heroine, middle grade, movie tie in, mystery, series, young adult

Judul: The Case of the Missing Marquess (Enola Holmes Mystery #1)

Penulis: Nancy Springer

Penerbit: Puffin Books (2011, reissued edition)

Halaman: 216p

Beli di: Periplus (IDR 106k)

Enola Holmes adalah adik perempuan Sherlock dan Mycroft Holmes, yang usianya terpaut cukup jauh dengan kedua abangnya. Ia tinggal berdua dengan ibunya di estate keluarga Holmes, dan nyaris tidak pernah bertemu dan mengenal kedua saudara laki-lakinya.

Saat ulang tahunnya yang ke-14, Enola dikejutkan oleh peristiwa menghilangnya ibunya, tanpa petunjuk apapun, selain fakta yang menyatakan bahwa ibunya pergi dengan keinginan sendiri, bukan diculik atau terlibat kejahatan lainnya.

Enola menghubungi kedua abangnya, namun alih-alih mendapat perlindungan dan dukungan seperti yang ia harapkan, Enola malah dipaksa untuk masuk ke sekolah anak perempuan, terutama setelah Mycroft menyadari kalau uang yang selama ini ia kirim kepada sang ibu tidak digunakan untuk pendidikan Enola seperti yang ia perintahkan, tapi malah disimpan ibunya untuk tujuan misterius.

Enola, yang tidak mau terkurung di sekolah anak perempuan dan kehilangan kebebasan yang amat ia cintai, memutuskan untuk ikut kabur dari rumah, dan menyelidiki misteri ini sendiri. Namun, di tengah pelarian dan penyelidikannya, Enola malah dihadapkan oleh kasus lain, yaitu menghilangnya seorang Marquess, anak laki-laki bangsawan yang juga lenyap tanpa jejak.

Mengandalkan kecerdikan dan kemampuan untuk berpikir mandiri, seperti yang diajari ibunya, Enolla pun mengikuti petunjuk demi petunjuk, namun apa yang disangkanya adalah peristiwa kaburnya anak laki-laki dari rumah, ternyata menyimpan misteri yang lebih pelik. Sementara itu, Enola juga harus berpikir cepat supaya kedua abangnya, terutama sang detektif ulung, bisa mencium jejaknya di kota London.

Enola Holmes adalah serial yang menyegarkan, dan merupakan salah satu favorit saya dari banyaknya spinoff atau pastiche kisah-kisah Sherlock Holmes. Sosok Enolla yang mandiri, keras kepala, namun lugu, cerdik namun seringkali mengambil keputusan yang terlalu nekat, sangat menyenangkan untuk diikuti. Ia pun masih digambarkan manusiawi, penuh flaws, dan keinginan terpendamnya supaya bisa memiliki keluarga utuh, terutama bisa dekat dengan abang yang amat ia kagumi (namun sepertinya tidak peduli dengan dirinya), juga kerap mengundang simpati.

Nancy Springer banyak membahas tentang isu feminisme di buku ini, terutama berkaitan dengan kegiatan sufragist di Inggris, saat kaum perempuan masih dianggap sebelah mata dan berjuang super keras untuk mendapatkan hak-hak mereka. Enola sedikit banyak dipengaruhi oleh pemikiran ibunya yang amat progresif, namun ia juga berusaha mencari tahu sendiri apa yang ia inginkan di dunia ini, di usianya yang masih terbilang muda.

Untuk yang sudah menonton filmnya di Netflix, saya rasa akan bisa menikmati lebih lanjut petualangan Enola lewat buku-bukunya. Kisah filmnya tidak sama persis dengan buku, dan ada lebih banyak bumbu romans ala remaja di versi film, dibandingkan versi buku yang lebih dalam membahas pencarian jati diri Enola. Saya sendiri mau tidak mau terus membayangkan sosok Millie Bobby Brown sebagai Enola, yang memang terasa sangat pas memerankan tokoh tersebut.

Serial Enola Holmes terdiri dari 6 buku, dan saya rasa Netflix tertarik untuk mengadaptasi semua (atau sebagian besarnya) dalam versi film. Hopefully they will do the justice to them, like they did to the first movie.

Meanwhile, let’s dig the books more!

Enola Holmes, Netflix series

Rating: 4/5

Recommended if you like: middle grade mysteries, strong female character, historical London, good Sherlock Holmes spin-off

The Good Thieves by Katherine Rundell

25 Monday Jan 2021

Posted by astrid.lim in Uncategorized

≈ Leave a comment

Tags

america, children, heist, historical fiction, middle grade, new york

Judul: The Good Thieves

Penulis: Katherine Rundell

Penerbit: Bloomsbury Publishing (2019)

Halaman: 322p

Beli di: Periplus (IDR 60k, bargain!)

It’s always good to find a new author that you actually like, and realized that they already wrote other books that you haven’t read!!

Inilah yang terjadi saat saya iseng membaca buku The Good Thieves karya Katherine Rundell, karena sedang diskon di Periplus, dan rating Goodreadsnya juga bagus. Plus, saya selalu senang menemukan buku-buku middle grade yang belum pernah saya dengar sebelumnya.

Dan ternyata, the impulsive act paid off – karena The Good Thieves adalah buku dengan semua unsur kisah middle grade yang saya sukai: karakter-karakter unik, plot yang seru dan penuh teka-teki, serta setting yang menyenangkan. Saya bahas sedikit ya, satu demi satu.

Karakter:

Vita – yang diajak ibunya mengunjungi Kakeknya yang tinggal di kota New York (dan baru mengalami tragedi menyedihkan) – bertekad untuk membuat Kakeknya tersenyum lagi. Meski itu berarti ia harus melakukan rencana nekat. Dan Vita tidak membiarkan kelemahan tubuhnya akibat kena penyakit polio menghalangi rencana-rencananya.

Arkady – favorit saya nih – anak sirkus yang memiliki bakat khusus bergaul dengan hewan. Hewan sebuas apapun pasti akan menurut pada Arkady, termasuk anjing super galak yang menjadi salah satu tantangan di rencana Vita.

Samuel – berasal dari Afrika, Samuel sudah diplot oleh pamannya untuk meneruskan pertunjukan kuda yang menjadi ciri khas keluarga mereka di sirkus. Tapi passion terdalam Samuel adalah akrobatik – dan ia tidak akan menyerah sebelum mimpinya kesampaian.

Silk – anak perempuan sekaligus pencopet paling lihai di New York. Meski masa lalunya menyedihkan, Silk bertahan di kota New York yang keras, dan keahliannya sangat penting untuk menunjang rencana Vita,

Plot:

Pembalasan dendam dengan rencana heist super nekat untuk mengembalikan kastil Kakek Jack setelah ditipu mentah-mentah oleh penjahat ulung kota New York, Sorrotore. Memang kisahnya agak fantastis, tapi unsur petualangan dan misterinya tetap seru untuk diikuti. Dan semua karakter utama memiliki peran yang cukup seimbang, sehingga tidak ada yang menonjol sendirian. Team work FTW!

Setting:

Kota New York saat prohibition era: flapper jazz, yes, tapi juga kriminal dan illegal alcohol. Semuanya dikemas ke dalam kisah dengan sudut pandang anak-anak (well, middle graders), yang tidak oversimplify. Dilengkapi dengan ilustrasi yang cantik, dan featuring tempat-tempat khas NYC mulai dari Central Park, Carnegie Hall hingga Hudson River, pokoknya buku ini pas untuk pencinta kota New York 🙂

Rating: 4/5

Recommended for: middle grade lovers, NYC enthusiasts, revenge and heist plotter, circus mania, and if you just look for a great book in general 🙂

To Night Owl from Dogfish by Holly Goldberg Sloan & Meg Wolitzer

13 Tuesday Oct 2020

Posted by astrid.lim in Uncategorized

≈ Leave a comment

Tags

children, english, family, fiction, holiday, LGBT, middle grade, popsugar summer RC 2020, summer

Judul: To Night Owl from Dogfish

Penulis: Holly Goldberg Sloan & Meg Wolitzer

Penerbit: Egmont (2019)

Halaman: 304p

Beli di: Bookdepository (IDR 145,375)

This is probably one of the cutest books I’ve ever read.

Avery dan Bett adalah dua anak perempuan yang sepertinya tidak memiliki banyak persamaan. Avery tinggal di New York, Bett di California. Avery adalah seorang introvert sejati, sementara Bett merupakan contoh sempurna dari seorang extrovert. Avery takut hampir segala hal, memiliki banyak jenis alergi, sedangkan Bett adalah seorang petualang yang gemar mencoba hal-hal baru.

Namun dunia mereka yang sangat berbeda mendadak harus dipersatukan karena kedua ayah mereka (yang gay dan sama-sama single father), bertemu dan jatuh cinta, dan memutuskan (secara sepihak) bahwa kedua anak mereka harus bersahabat, dan saling mengenal lewat camp CIGI selama musim panas ini.

Avery dan Bett tentu saja tidak mau menerima keputusan ini, apalagi karena mereka merasa tidak ada kecocokan satu sama lain. Namun kedua ayah mereka sepakat mengirim anak perempuan mereka ke CIGI, sementara mereka berlibur ke China.

Lewat korespondensi email, kita disuguhi percakapan Bett dan Avery, yang awalnya saling antipati, namun lama kelamaan malah menjadi dekat. Bahkan setelah bertemu di Camp, hubungan mereka bertambah erat, meski keduanya sadar mereka amat berbeda.

Namun – seperti layaknya film The Parent Trap – saat mereka sudah merasa seperti kakak beradik, datang kabar mengejutkan dari ayah mereka, yang akan mengancam rencana masa depan mereka membentuk keluarga baru. Maka, rencana demi rencana pun disusun, dengan bantuan ibu Avery, nenek Bett, serta banyak sahabat yang sudah menjadi seperti keluarga mereka.

Buku ini adalah buku yang sangat manis, kental dengan suasana musim panas, aroma persahabatan dan kekeluargaan. Konflik yang muncul terasa pas, tidak terlalu dramatis dan masih realistis. Karakter-karakternya pun menyenangkan, mudah untuk merasa relate dengan mereka, meski buku ini ditulis lewat format email dan surat, yang seringkali terjebak dalam kekurangan penggambaran para karakternya. Untungnya, Night Owl tidak seperti itu, karena kita masih diberi kesempatan mengenal para karakternya lewat komunikasi email yang cukup efektif.

Saya juga suka endingnya yang bittersweet, tidak klise dan terasa pas dengan tone keseluruhan buku, yang memiliki pesan singkat: kamu bisa memilih keluargamu sendiri.

Heartwarming and full of summer vibes, this book is a perfect reading for kids and adults alike 🙂

Submitted for:

Category: A book about camping or summer camp

The Summer of Bad Ideas by Kiera Stewart

04 Friday Sep 2020

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

adventures, america, english, family, fiction, lovely heroine, middle grade, popsugar summer RC 2020, summer

Judul: The Summer of Bad Ideas

Penulis: Kiera Stewart

Penerbit: HarperCollins Publishers (2017)

Halaman: 296p

Beli di: Big Bad Wolf (IDR 70k)

Di belahan dunia Barat, khususnya Amerika Serikat, buku-buku summer menjadi “genre” tersendiri yang kerap ditunggu-tunggu kehadirannya. Mungkin karena summer di sana identik dengan masa santai atau liburan panjang, khususnya bagi anak sekolah dan kuliah, yang kadang panjangnya bisa lebih dari dua bulan.

Karenanya summer seringkali dijadikan waktu untuk bertualang, berefleksi, membawa perubahan ataupun membuka lembaran baru sebelum memulai cycle baru. Saya sendiri cukup menyukai buku-buku bergenre summer, yang biasanya memiliki gaya bahasa yang santai, setting yang hangat, dan tema yang inspiratif.

The Summer of Bad Ideas merupakan buku bersetting summer yang ditujukan bagi pembaca middle grade, dan menurut saya berhasil memenuhi ekspektasi sebagai buku summer yang menyenangkan.

Edie, sang karakter utama, terpaksa mengikuti orang tuanya berlibur di Florida, untuk membereskan rumah mendiang neneknya yang akan dijual. Meski kecewa tidak bisa menghabiskan musim panas dengan sahabatnya, Taylor, Edie cukup bersemangat untuk mengenal Rae, sepupu yang belum pernah ia temui dan masuk dalam kategori anak cool.

Edie yang pada dasarnya introvert dan nerdy, ingin membuat Rae terkesan, dengan mengusulkan kegiatan musim panas yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia menemukan list berisi kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan oleh Petunia, nenek mereka yang adventurous saat ia masih seusia mereka.

Menangkap ular dengan tangan kosong, menemukan harta terpendam, membuat wish saat bintang jatuh, dan memeluk seseorang yang tidak ingin kau peluk – adalah sebagian isi daftar yang Edie dan Rae coba untuk lakukan, sekaligus mengenang kehidupan Petunia yang penuh warna.

Namun ternyata, mencentang daftar tersebut tidaklah mudah, dan Edie menemukan banyak kendala yang bahkan merusak hubungannya dengan Rae. Namun di tengah semua tantangan tersebut, Edie juga menemukan banyak pengalaman baru, teman-teman baru, dan hal baru tentang dirinya sendiri.

The Summer of Bad Ideas menurut saya merupakan buku yang cukup solid, memiliki elemen-elemen yang pas untuk buku middle grade: interesting heroine, strong character development, great adventures, dan setting yang digambarkan dengan cukup detail dan unik. Kisah penemuan jati diri atau sejenisnya memang cukup klise, tapi Kiera Stewart adalah penulis yang baik, yang bisa menyajikan kisahnya dengan hidup, menimbulkan rasa simpati kita pada Edie, dan terhubung dengan keluarganya yang aneh namun menyenangkan. A recommended summer book, indeed.

Submitted for:

Category: A book with “summer” in the title

Hattie Big Sky by Kirby Larson

07 Tuesday Jul 2020

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

america, english, fiction, historical fiction, middle grade, newbery, popsugar RC 2020, secondhand books, western, young adult

Judul: Hattie Big Sky

Penulis: Kirby Larson

Penerbit: Delacorte Press (2006)

Halaman: 289p

Beli di: Second Story Books, Washington DC (USD 6)

Hattie Brooks adalah seorang anak yatim piatu yang dibesarkan oleh paman dan bibinya di Iowa. Meski ia selalu berusaha untuk bersyukur, Hattie seringkali merasa ingin memiliki hidup yang lebih baik, dengan tujuan dan masa depan yang jelas. Suatu hari, keinginannya terkabul, saat ia mendapat warisan tanah di Montana dari seorang paman yang tak pernah ia kenal.

Meski banyak yang meragukannya, Hattie bertekad untuk membuktikan pada semua kalau ia mampu mengelola tanah warisan tersebut, biarpun itu berarti ia harus berjuang sendiri di tanah Barat yang masih liar, dan melakukan hal-hal yang sama sekali tidak ia ketahui sebelumnya, seperti bercocok tanam dan beternak.

Di Montana, meski berat dan menantang, Hattie dibantu oleh teman-teman baru yang sekaligus menjadi keluarganya. Ada keluarga Mueller yang super baik, meski selalu menerima cemoohan warga sekitar akibat masih keturunan Jerman, dan saat itu Amerika sedang berperang melawan Jerman di Perang Dunia I. Ada juga Traft Martin, pemuda kaya yang menjadi frenemy Hattie- chemistry mereka seringkali berujung ke arah hubungan romans, namun niat Traft untuk membeli tanah Hattie membuat hubungan mereka senantiasa penuh pertengkaran.

Di tengah segala situasi politik lokal, perang dunia, wabah flu, dan berbagai tantangan lainnya, Hattie selalu siap untuk mengatasi segalanya, menjadi teman yang baik dan petani daerah Barat yang tangguh. Dan ia tetap setia menulis surat pada teman baiknya dari Iowa, yang sedang bertempur di medan perang, Charlie.

Hattie Big Sky adalah buku yang memiliki semua keunggulan yang diharapkan dari buku-buku Young Adult/Middle Grade dengan genre historical fiction: karakter heroine yang menyenangkan, mandiri, dan tangguh, meski tetap humanis dan tak lepas dari flaws; setting yang memikat dan deskriptif; konflik dan masalah yang digambarkan dengan jelas dan masuk akal; serta penyelesaian yang tidak klise.

Kirby Larson adalah pencerita yang baik, dan mampu membuat saya sebagai pembaca langsung masuk ke dalam kisah hidup Hattie, meski banyak hal seperti teknik cocok tanam, bertani, panen, beternak dan mengelola tanah di area Barat yang tidak familiar bagi saya. Awalnya saya kira akan banyak bagian yang membosankan terutama yang berhubungan dengan hal-hal tersebut, namun Larson mengolah kisahnya dengan apik, dan tidak ada adegan yang terbuang sia-sia atau terlalu bertele-tele.

Tidak heran Hattie Big Sky menerima penghargaan Newbery Honor tahun 2007. Endingnya yang tidak biasa juga mengundang kita untuk terus mengikuti sepak terjang Hattie di bukunya yang kedua, Hattie Ever After.

Submitted for:

Kategori: A Western

← Older posts

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Secret History
    The Secret History
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
  • The Monogram Murders by Sophie Hannah
    The Monogram Murders by Sophie Hannah
  • Puddin' by Julie Murphy
    Puddin' by Julie Murphy

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...