• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: time travel

The Secret Runners of New York by Matthew Reilly

06 Thursday Feb 2020

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

america, dystopia, english, fiction, mystery/thriller, new york, popsugar RC 2020, post apocalypse, school, science fiction, time travel, young adult

Judul: The Secret Runners of New York

Penulis: Matthew Reilly

Penerbit: Hot Key Books (2019)

Halaman: 341p

Beli di: Book Depository (IDR 111,640)

I love running and I love New York, so this book intrigued me immediately.

Skye dan saudara kembarnya, Red, baru pindah ke New York karena ibu mereka menikah dengan seorang jutawan yang tinggal di salah satu apartemen paling bergengsi di dunia, San Remo. Mereka bersekolah di The Monmouth, institusi elite yang murid-muridnya terdiri dari anak orang-orang paling berpengaruh.

Skye berusaha tampil tidak menonjol untuk menghindari bullying dan drama yang bertebaran di sekitarnya, namun ia malah terseret masuk ke kelompok paling elite di sekolah. Pemimpin grup tersebut, Misty, membagikan rahasia paling gila yang pernah didengar Skye: mereka memiliki kunci ke gerbang tersembunyi di Central Park, yang berfungsi sebagai portal dan bisa membawa mereka masuk ke dunia New York di masa depan.

Namun suatu ekspedisi ke beberapa puluh tahun mendatang membuat mereka melihat kondisi New York yang seperti kota mati. Apa yang terjadi? Apakah ramalan kiamat akibat adanya gelombang mematikan yang melewati bumi benar-benar menjadi kenyataan? Apa yang bisa dilakukan Skye dan teman-temannya untuk menyelamatkan diri?

Unexpectedly, I was hooked to this book. Sebetulnya saya tidak punya ekspektasi macam-macam, dan ternyata kisah buku ini lumayan memikat juga. Gabungan antara thriller dan misteri, action apocalyptic, dan drama sekolah ala Gossip Girl- plus setting di kota New York yang eerie terutama di masa depan, semuanya berhasil diramu Matthew Reilly dengan cukup memuaskan. Memang, beberapa karakternya terasa agak superficial dan stereotype, seperti pimpinan geng yang bitchy, antek-anteknya yang bodoh, atau cowok idola yang super perfect. Tapi secara keseluruhan, karakter-karakternya masih terasa relatable, dan plot time travel dan post apocalypse nya dibuat dengan cukup cermat tanpa meninggalkan terlalu banyak holes.

Satu quote yang memorable bagi saya adalah ketika salah seorang karakter berkata bahwa tanpa manusia, alam akan pelan-pelan mengambil alih kehidupan di bumi, dan semua jejak-jejak peradaban manusia akhirnya akan terhapus oleh kekuatan alam: pohon, tumbuhan, bahkan binatang akan menjadi penghuni bumi yang baru.

And in a way, saya jadi berpikir: mengingat kondisi bumi yang semakin hancur dan rusak, apakah mungkin pada akhirnya itulah yang akan terjadi?

Submitted for:

Kategori: A book with a mapschool

 

Neverworld Wake by Marisha Pessl

25 Thursday Oct 2018

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

english, fiction, friendship, mystery/thriller, popsugar RC 2018, science fiction, time travel, twist ending, young adult

Judul: Neverworld Wake

Penulis: Marisha Pessl

Penerbit: Scholastic Children’s Books (2018)

Halaman: 327p

Beli di: Book Depository (IDR 113k)

Marisha Pessl adalah salah seorang penulis ‘autobuy’ versi saya- apapun yang dia tulis, saya otomatis akan membelinya. Tak terkecuali buku terbarunya, Neverworld Wake, yang meski ratingnya tidak setinggi buku sebelumnya, tetap membuat saya penasaran.

Bee tidak pernah bicara dengan sahabat-sahabatnya di SMA sejak Jim, pacarnya meninggal secara misterius. Selain berduka, Bee juga memiliki kecurigaan tentang keterlibatan para sahabatnya dalam tragedi kematian Jim.

Setahun kemudian, Bee mendapat pesan undangan dari Whitley untuk menghadiri  pesta ulang tahunnya di vila orangtuanya. Seluruh geng akan ada di sana: Kip, cowok gay centil sarkastik, Cannon, si jenius komputer yang baik hati, dan Martha, yang nyentrik dan introvert dan selalu menyimpan rahasia.

Meski enggan, Bee akhirnya memenuhi undangan tersebut. Ia ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi saat malam kematian Jim.

Namun di perayaan ulang tahun itu, sebuah malapetaka terjadi yang menyebabkan Bee beserta keempat temannya terjebak di suatu semesta aneh bernama Neverworld Wake. Sebuah kondisi di antara kehidupan dan kematian, di mana mereka harus voting secara bulat tentang siapa yang akan selamat dan diizinkan tetap hidup. Celakanya, hanya satu orang saja yang boleh hidup, sedangkan sisanya akan terus ke dunia lain dan tak akan kembali ke kehidupan di Bumi. Sebelum mencapai kesepakatan, mereka akan terus mengulangi hari yang sama terus menerus dan berada dalam Neverworld Wake.

Saya merasa Marisha Pessl banyak bereksperimen di buku ini. Selain lebih kental nuansa YA (ia mengakui target audiens utamanya di buku ini memang young adult), tema time travel dan science fiction pun terbilang baru ia coba di sini. Saya sendiri cenderung berharap Pessl tetap setia di jalurnya yang biasa: kisah persahabatan, misteri, thriller gelap dengan karakterisasi dan setting yang kuat. Karena hal-hal itulah yang membuat saya jatuh cinta pada Pessl.

Tapi tidak benar juga bila Pessl dinilai gagal berkesperimen di sini, karena setelah berhasil mengatasi kekagetan saya akan unsur-unsur yang tidak biasa ini, saya langsung mudah masuk ke dalam kisah aneh Bee dan teman-temannya. Masing-masing karakter memiliki rahasia mengejutkan yang dibuka satu per satu di sepertiga akhir buku. Pace yang lumayan cepat namun tidak melupakan detail juga memudahkan saya untuk mengikuti buku ini dengan enak.

Endingnya sendiri lumayan mengejutkan dan menohok, dan seperti biasa Pessl berhasil membuat saya berpikir lama setelah saya menutup halaman terakhir. Bee tidak selovable Blue, memang.. tapi masih tetap mudah untuk disukai.

Plot time travelnya sendiri agak mengingatkan saya dengan Groundhog Day, dan meskipun penjelasan tentang Neverworld Wake awalnya agak membingungkan (dengan loophole di sana-sini), tapi untunglah berhasil diatasi dengan jalinan kisah yang believable dan masih mudah untuk diikuti, serta beberapa penjelasan tambahan mendekati akhir buku.

Saya merekomendasikan buku ini untuk yang menyukai We Were Liars (untuk kisah persahabatan dengan ending yang twisted), When You Reach Me (untuk kisah perjalanan menembus waktu yang membingungkan tapi sekaligus mencerahkan) atau Special Topics in Calamity Physics (untuk kisah misteri dengan karakter-karakter yang memorable).

Submitted for:

Category: A book about time travel

11.22.63 by Stephen King

01 Monday Dec 2014

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 2 Comments

Tags

adventures, america, BBI, english, fiction, history, mystery/thriller, politics, review 2014, science fiction, time travel

112263Judul: 11.22.63

Penulis: Stephen King

Penerbit/edisi: Hodder & Stoughton paperback edition (2012)

Pages: 740p

Beli di: Periplus Surabaya (IDR 115k disc 20%)- thanks Mbak Maria 🙂

What if you got a chance to change one watershed moment in the history of the world?

Jake Epping adalah seorang guru bahasa Inggris di sebuah SMA di kota kecil Lisbon Falls, Maine. Kehidupannya yang biasa-biasa saja di tahun 2011 berubah total saat Al Templeton, pemilik kedai burger di kota tersebut, memintanya untuk melakukan misi khusus.

Al ternyata menemukan sejenis portal yang bisa membawa orang kembali ke tanggal 9 September 1958. Portal tersebut bisa digunakan berkali-kali, dan setiap pengulangan akan me-“reset” kembali dunia seperti sediakala. Obsesi Al adalah kembali ke tahun 1958 dan mencegah pembunuhan John F Kennedy yang terjadi di Texas tanggal 22 November 1963. Karena Al sakit parah, dia pun menyerahkan tampuk tersebut pada Jake.

Jake memulai petualangannya di tahun 1958, mengunjungi dunia tanpa internet, ponsel dan kemudahan teknologi lainnya. Dunia yang meski sulit, namun orang-orangnya jauh lebih ramah dibandingkan tahun 2011. Namun sejarah tidak semudah itu untuk diubah, dan masa lalu lebih sering melawan daripada menuruti keinginan Jake.

Apalagi, setelah Jake bertemu langsung dengan Lee Harvey Oswald, penembak JFK yang akan mengubah sejarah dunia. Apakah ia sanggup mencegah peristiwa naas tersebut?

Saya belum bisa disebut sebagai fans Stephen King- ini adalah buku pertamanya yang saya baca- dan saya juga bukan penggemar kisah time traveling. Tapi tanpa disangka-sangka, saya sangat sangat menikmati 740 halaman buku 11.22.63 ini 🙂

Stephen King mungkin adalah salah satu pencerita paling hebat di generasinya. Ia dengan lancar dan tampak effortless menuturkan kisah ambisius tentang perjalanan melintasi waktu- menggabungkan kisah science fiction dengan sejarah- tanpa menjadikannya rumit maupun sulit dimengerti.

Jake Epping adalah salah satu narator terbaik yang pernah saya temui, menyebabkan saya sangat mudah untuk menyukainya bahkan sedikit having crush dengannya 🙂 Perjalanannya kembali ke Amerika di tahun 50an sangat menarik karena melibatkan hal-hal kecil sehari-hari yang kini luput dari perhatian kita (di tahun 1958 kita tidak bisa meng-googling orang dengan mudah misalnya, dan rasa makanan dan minuman jauh lebih enak dari sekarang karena tidak memakai bahan pengawet yang berlebihan).

Kisah romance yang diselipkan di tengah buku memang agak terlalu “manis” untuk selera saya, tapi masih oke lah untuk diikuti. Yang pasti, King bisa membangun tensi dengan sangat baik, tetap membuat saya penasaran sampai ke halaman terakhir, dan membubuhkan detail-detail dengan teliti yang nantinya akan membentuk satu lingkaran utuh di akhir kisah.

A very good way to start my journey with Mr. Stephen King!

Trivia:

  • Conspiracy Theories

Stephen King banyak membahas tentang teori konspirasi pembunuhan JFK, terutama yang mengatakan bahwa Lee Harvey Oswald hanyalah sebuah pion di antara rencana yang lebih besar. Beberapa teori yang terkenal antara lain melibatkan CIA, Mafia, Wakil Presiden saat itu, Lyndon Johnson (yang menjabat jadi presiden setelah kematian JFK dan memprakarsai Perang Vietnam), serta KGB dan intel Rusia sebagai dalang kematian JFK. Teori mana yang benar, entahlah, karena tidak ada bukti yang benar-benar kongkrit tentang latar belakang terjadinya tragedi ini.

  • Book Depository

Texas School Book Depository adalah nama tempat Lee Harvey Oswald membidik dan menembak JFK yang sedang berkeliling dengan mobil terbuka. Oswald mendapatkan akses ke gedung ini karena ia bekerja di sana. Sekarang, Texas Book Depository kini digunakan sebagai gedung administrasi Dallas County. Just wondering if The Book Depository (our very favorite online bookstore!) mendapatkan ide namanya dari sini?

  •  The Best of King?

Sekali lagi, saya belum jadi fans berat Stephen King karena baru pertama kali inilah saya membaca bukunya. Tapi, setelah browsing sana-sini, saya menemukan list menarik dari Rolling Stone yang menjabarkan 10 buku terbaik King yang wajib dibaca. Kebetulan, 11/22/63 juga masuk di list tersebut, membuat saya cukup percaya dengan sisa judul buku lainnya. Sementara itu, Book Riot pernah menuliskan artikel menarik tentang The Pathways to Stephen King, dan menganjurkan pembaca yang suka dengan 11/22/63 untuk membaca Under The Dome. Yeay! Kebetulan memang sudah ada di timbunan 🙂

Submitted for:

Posbar Tema Buku Angka bulan November 2014

Posbar Tema Buku Angka bulan November 2014

The Shining Girls by Lauren Beukes

05 Monday May 2014

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 1 Comment

Tags

america, chicago, english, fiction, mystery/thriller, review 2014, science, secondhand books, serial killer, time travel

shining-girlsJudul: The Shining Girls

Penulis: Lauren Beukes

Penerbit/Edisi: Harper/Paperback edition (2013)

Halaman: 416p

Beli di: @BaliBooks (IDR 40k)

Pertama kali Kirby bertemu dengan Harper adalah tanggal 17 Juli 1974, saat Harper menghadiahinya sebuah boneka kuda. Dan Kirby bertemu kembali dengan Harper tanggal 23 Maret 1989, saat Harper berusaha membunuhnya.

Awalnya Kirby tidak tahu kalau dia adalah korban Harper satu-satunya yang selamat, berkat pertolongan tak terduga dari anjing peliharaannya. Namun pengalamannya yang traumatis itu membuat Kirby terus berusaha mencari tahu tentang Harper, siapakah sosok misterius tersebut dan bagaimana cara untuk menangkap si pembunuh berantai. Dibantu oleh Dan, wartawan senior di Chicago Sun-Times, Kirby berusaha melacak jejak Harper yang seolah bisa lenyap ditelan bumi. Betapa kagetnya mereka saat menyadari kalau Harper mustahil ditangkap- karena ia bisa berjalan melintasi waktu!

Shining Girls merujuk pada gadis-gadis korban Harper- gadis dari segala zaman yang memiliki “sinar” masing-masing, yang hidupnya penuh semangat dan menginspirasi orang lain, sekaligus menjadi tanda bagi Harper untuk memusnahkan mereka. Buku ini adalah jenis buku yang tidak bisa direview dengan menyeluruh, saking banyaknya hal yang bisa menjadi spoiler. Yang perlu dilakukan adalah membaca dan menikmatinya, mencermati tiap keping puzzle hingga membentuk satu jawaban utuh di bagian akhir- yang akan membuatmu menggeleng-gelengkan kepala – bisa jadi karena kagum atau justru frustrasi dengan endingnya. Iya, endingnya memang memaksa kita untuk mengintrepretasikannya sendiri. Jadi kalau tidak suka dengan buku yang “menggantung”, lebih baik hindari buku ini 😀

Satu hal yang saya suka dari buku ini adalah settingnya yang mendetail. Mengambil setting kota Chicago, Lauren Beukes berhasil menghadirkan suasana kota ini dari masa ke masa- mulai dari zaman depresi di tahun 30-an sampai ke era modern 90-an.
Menggabungkan unsur misteri dengan science fiction, Beukes cukup teliti dalam menyusun perjalanan para tokohnya- terutama Harper- menyusuri satu zaman ke zaman lain. Mengingatkan saya akan ketelitian Audrey Niffenegger dalam Time Traveler’s Wife, yang juga berhasil bermain-main dengan tema time traveling. Tanggal-tanggalnya yang melompat-lompat cukup tepat dan menyisakan jawaban akhir- meski ada beberapa hal yang tetap menjadi tanda tanya besar.

Yang agak kurang mendapat perhatian menurut saya adalah karakter-karakter dalam buku ini. Kirby lumayan meyakinkan sebagai tokoh utama yang tough-meski kadang sedikit annoying. Tapi hubungannya yang tidak begitu jelas dengan Dan yang jauh lebih tua agak mengganggu juga. Sementara karakter Harper -entah sengaja atau tidak- malah tidak digali terlalu dalam. Apapun yang menjadi alasannya membunuhi sinar para gadis korbannya, tidak ada jawaban yang memuaskan untuk itu. Untunglah, Beukes memberikan porsi yang cukup pada korban-korban Harper – The Shining Girls – memberikan kita kesempatan untuk melihat sendiri kilau mereka.

If you love a good mystery with a hint of sci-fi, twisted ending and uncommon plot, this one is for you. Ini adalah pengalaman pertama saya mencicipi karya Lauren Beukes, dan saya cukup menikmatinya.

TRIVIA

MRC dan Appian Way, production company milik Leonardo DiCaprio, telah membeli hak televisi untuk Shining Girls. Yeay!

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Secret History
    The Secret History
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
  • The Monogram Murders by Sophie Hannah
    The Monogram Murders by Sophie Hannah
  • Puddin' by Julie Murphy
    Puddin' by Julie Murphy

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...