• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: BBI

Novemberian Wishlist

16 Monday Oct 2017

Posted by astrid.lim in list, my story

≈ 3 Comments

Tags

BBI, birthday, list, novemberian, wishlist

Seperti biasa, setiap bulan November, member BBI yang merayakan ulang tahun maupun blog anniversary di bulan ini biasanya membuat grup tukar kado. Simple saja sih, membuat wishlist di blog masing-masing, lalu mengocok nama dan kita tinggal memberi kado ke target yang ditentukan, kadang dengan riddle singkat yang menambah keseruan menebak-nebak. Yaaa lumayanlah meredakan kerinduan Secret Santa yang sudah tidak lagi diadakan oleh BBI.

Jadi, untuk Giver saya sesama Novemberian, inilah wishlist saya untuk memandumu – semoga tidak merepotkan ya… Beberapa memang ada yang masih coming soon (terbitan GPU) dan baru akan terbit di bulan November – tapi karena ulang tahun saya masih lama, mendekati akhir bulan, jadi tenang dan santai saja yaa…

Oiya, list ini tidak berdasarkan prioritas ya ๐Ÿ™‚

  1. One of Us is Lying (Karen McManus) – coming soon oleh GPU- penasaran sama reviewnya yang keren dan seru.
  2. Teka-Teki Terakhir (Annisa Ihsani) – coming soon oleh GPU (versi cover baru) – jarang-jarang tertarik dengan buku lokal tapi yang satu ini perkecualian ๐Ÿ™‚
  3. Serial St. Clare (Enid Blyton) – cover baru GPU, terserah mau nomor berapa karena belum ada yang punya dan memang berniat mau ngumpulin ๐Ÿ™‚
  4. Heidi (Johanna Spyri) – Sudah lama nggak beli seri klasiknya GPU dan memang belum pernah baca Heidi. Beli di sini –
  5. Rooftoppers (Katherine Rundell) – Wishlist lumayan lama tapi belum kesampaian. Ternyata pernah diterjemahkan tapi sudah langka, jadi sekarang ngincer bahasa Inggrisnya aja. Beli di sini
  6. Thrice the Brinded Cat Hath Mew’d (Alan Bradley) – another Flavia de Luce novel!!! Beli di sini
  7. The Gallery (Laura Marx Fitzgerald)- suka banget sama buku Laura sebelumnya. Excited with this new one! Beli di sini
  8. The Sreaming Statue (Lauren Oliver) – buku kedua serial Curiosity House yang seru bangettt…. Beli di sini

Okeee…. Semoga wishlistnya tidak menyusahkan ya.. Semuanya harusnya sih bisa dibeli di tokbuk online, baik yang bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, dan harganya masih masuk di batas harga sesuai kesepakatan ๐Ÿ™‚

Terima kasih ya Giver– look forward to November!!!

 

 

Murder on The Orient Express by Agatha Christie

28 Friday Jul 2017

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 6 Comments

Tags

agatha christie, bahasa indonesia, BBI, bbi review reading 2017, british, classic, Gramedia, movie tie in, mystery, popsugar RC 2017, terjemahan

Judul: Murder on The Orient Express

Penulis: Agatha Christie

Penerjemah: Gianny Buditjahja

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (Januari 2014)

Halaman: 360p

Beli di: HobbyBuku (Bundel Agatha Christie)

Orient Express adalah kereta api mewah yang membawa penumpangnya melintasi daerah Timur Tengah menuju ke benua Eropa. Poirot berada dalam kereta ini di suatu musim dingin yang ganas, dan cuaca buruk menyebabkan kereta tersebut terperangkap salju di tengah pegunungan Balkan.

Kondisi ini diperburuk dengan terjadinya pembunuhan salah satu penumpang kereta yang ditusuk berulang-ulang secara brutal. Poirot pun diminta bantuan untuk memecahkan kasus ini sebelum kereta kembali berjalan.

Di tengah situasi mencekam, Poirot mewawancarai penumpang yang terdiri dari beragam latar belakang, kewarganegaraan, profesi dan status sosial. Ada guru pengasuh wanita yang bersikap dingin, sekretaris sang korban yang bisa bicara dalam berbagai bahasa, pedagang Amerika, grand dame Rusia, juru rawat dari Swedia, diplomat Hungaria, dan beberapa karakter lainnya. Namun semakin dalam penyelidikan Poirot, semakin banyak pulalah fakta tersembunyi yang ditemukannya. Termasuk identitas korban yang ternyata merupakan kriminal dengan banyak musuh.

Orient Express adalah salah satu mahakarya Agatha Christie. Fenomenal, fantastis, dan sangat memorable, kisahnya berada di level yang sama sekali berbeda dari buku-bukunya yang lain. Mungkin yang cukup mendekati hanyalah And Then There Were None serta The Murder of Roger Ackroyd.

Poirot berada dalam salah satu kondisinya yang terbaik (tidak terlalu tua, marah-marah atau sinis, dan masih tersisa selera humornya yang khas), dan setting kisah ini terasa cocok dengan nuansa misteri secara keseluruhan. Karakter-karakternya pun dibuat secara teliti, semuanya mungkin untuk dicurigai, dan inilah yang membuat buku ini begitu menarik- tidak ada karakter tempelan!

Saya pribadi selalu menyukai kisah misteri Agatha Christie yang mengambil latar belakang alat transportasi seperti pesawat dan kapal laut. Orient Express sendiri memiliki daya tarik yang membuat kisah ini semakin memikat untuk diikuti. Sebagai info, saat ini masih ada kereta Orient Express dengan rute London ke Venice, sehargaย ยฃ 2,300 saja ๐Ÿ˜€

The Movie

Murder on the Orient Express akan diangkat ke layar lebar bulan November 2017 ini, dengan diramaikan oleh nama-nama besar. Kenneth Branagh, selain ditampuk sebagai sutradara, untuk pertama kalinya akan memerankan detektif kenamaan Hercule Poirot (saya sendiri masih memiliki mixed feelings terhadap interpretasi kumis Poirot di sini), dan Johnny Depp tampil sebagai Ratchett, sang korban yang tidak menarik simpati siapapun. Apapun hasilnya, saya tetap penasaran untuk menonton film ini!

Submitted for:

Category: A book thatโ€™s becoming a movie in 2017

Kategori: Lima Buku Dari Penulis yang Sama

BBI Share the Love: [Guest Post by Nisa Rahmah]: Bincang-Bincang Tentang Genre Metropop

14 Tuesday Feb 2017

Posted by astrid.lim in event

≈ 2 Comments

Tags

BBI, bbi share the love, event, guest post, metropop, romance

Pengantar:

Hai hai! Kali ini Blogger Buku Indonesia alias BBI kembali hadir dengan salah satu event serunya merayakan Valentine’s Day sekaligus International Book Giving Day yang jatuh tanggal 14 Februari. Di hari spesial ini, saya kedatangan tamu, Nisa Rahmah dari blog Resensi Buku Nisa, yang akan berbagi kisah tentang genre kesukaannya, Metropop. Penasaran kan, apalagi karena jarang-jarang Metropop nongol di blog Books to Share, hehehe… Nggak salah deh, tim divisi event BBI sudah memasangkan saya dengan Nisa, karena genre favorit kami yang lumayan beda jauh, jadi bisa saling berbagi info-info baru. Kalau kalian ingin lihat guest post saya tentang apa, jangan lupa mampir di blog Nisa ya ๐Ÿ™‚ Oiya, nantinya saya dan Nisa juga akan bertukar kado, huhuyyy nggak sabar deh menunggu kado saya tiba ๐Ÿ™‚ Happy International Book Giving Day, peeps! Mari terus berbagi buku dan kesukaan membaca ke sekeliling kita…

Bincang-Bincang Tentang Fiksi Metropop

Halo teman-teman semua. Terutama, halo Kak Astrid yang sudah mengizinkan saya untuk mengisi blog bukunya sebagai guest post. ๐Ÿ™‚

Kali ini, saya mau mengulas tentang fiksi metropop. Ada yang sudah tahu atau familier dengan genre ini? Saya akan menjelaskan secara singkat dulu ya apa sih yang dimaksud dengan fiksi metropop? Metropop ialah sebuah cerita yang mengangkat kisah tentang masyarakat urban, beserta konflik yang mengikatnya seputar kehidupan percintaan, gaya hidup, pekerjaan, yang disajikan dengan gaya bahasa pop. Tokoh yang terlibat di dalamnya, biasanya usia dewasa muda, yang penuh dengan ambisi dan sedang berupaya membangun impiannya. Bergelut dengan masa-masa awal mula merintis karier, mencari-cari makna sebuah hubungan percintaan yang lebih serius lagi. Yah, itu dia pemaknaan singkat saya tentang genre ini. Dan ternyata, setelah browsing sana-sini, penjelasannya pas, kok. (Baca: tentang fiksi metropop di wikipedia:ย https://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi_metropop)

Sebenarnya, pelabelan “Metropop” ini, adalah secara khusus milik penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU). Namun, secara genre, sebenarnya ini milik semua. Asalkan yang dibahas tentang kaum urban dan asam, manis, pahit, kehidupan percintaan dan karier mereka (dan biasanya dibumbui kisah-kisah menggoda sekaligus ringan), maka novel-novel berkarakter demikian bisa digolongkan sebagai bagian dari genre metropop. Penerbit Elex Media juga punya pelabelan serupa yang dikemas dengan nama “City Lite”.

Sebagai penggemar novel lokal bergenre romance, metropop termasuk sahabat dekat dengan mereka. Bisa dibilang, poin utama dari kisah-kisah metropop berkisar seputar isu percintaannya. Jadi, bisa dipastikan kalau kalian suka dengan karya penulis-penulis lokal yang kental dengan kisah romansa mereka, metropop adalah pilihan yang bagus untuk dibaca. Namun, terkadang pembaca masih susah membedakan antara label “metropop” dan “amore”. Saya punya sedikit penjelasan dari hasil membaca beberapa judul novel-novel tersebut. Menurut saya, novel metropop itu menonjolkan sisi kehidupan mereka. Kisah romansa menjadi pengikatnya, tapi bukan menjadi karakter menonjol salah-satunya. Karena, yang mau dilibatkan dalam kisah-kisah metropop bukan konflik cinta yang mendayu-dayu, melainkan bagaimana bertahan untuk meraih mimpi, cita-cita, menjalani kehidupan, dan tentang percintaan. Sementara amore, bagi saya genre ini memfokuskan diri pada membangun kisah percintaan yang berakhir dengan bahagia. Beberapa orang juga mengasosiasikan metropop vs amore dengan chicklit vs harlequin. Nah, sudah bisa membedakannya dan bisa memetakan novel mana yang termasuk metropop atau amore?

Saya mempunyai beberapa rekomendasi novel-novel metropop yang keren untuk kalian baca. Beberapa di antaranya sudah sangat terkenal. Namun, saya akan memberikan sedikit ulasan tentang mengapa saya suka atau bagian apa yang saya kurang suka dari kisah-kisah tersebut.

  1. Coppelia

Judul : Coppelia |ย Penulis : Novellina A. | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama |ย Tebal Buku : 192 Halaman |ย ISBN : 9786020318103

coppelia

Coppelia bercerita tentang seorang gadis bernama Nefertiti yang sejak kecil bermasalah dengan ambisi ibunya yang menginginkan anaknya berbakat di bidang seni. Akhirnya, Nefertiti menemukan minatnya pada bidang tari, terutama balet. Hanya saja, dirinya tidak menonjol, dan itu mengecewakan ibunya. Dia kabur ke luar negeri, lari dari rumah, dan dari semua tuntutan sang ibu tentang impian serta masa depannya. Lalu, dia bertemu dengan Oliver, tetangga masa kecilnya, yang juga diam-diam mencintainya dan membantu sang tokoh perempuan untuk mengurai permasalahan pelik dalam kehidupannya.

Ini bukan hanya cerita cinta dua insan yang berbeda karakter dan kehidupan, melainkan juga kisah seorang ibu dan anak yang kompleks dan rumit. Tentang cinta yang tidak tersampaikan bahkan tidak mampu ditunjukkan. Juga persahabatan dalam ketidaksempurnaan, yang membuat mereka menyatu dalam sebuah kisah cinta yang manis dan universal.

  1. Jakarta Sebelum Pagi

Judul : Jakarta Sebelum Pagi |ย Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie |ย Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) |ย Tebal Buku : 280 Halaman |ย ISBN : 9786023754847

jakarta-sblm-pagi

Bercerita tentang seorang gadis metropolitan bernama Emina yang unik. Kenapa unik? Karena kepribadiannya yang tidak biasa. Dia tipikal kaum urban yang budak korporat, tapi cukup menikmati rutinitasnya. Punya teman yang unik dan mengasyikkan juga. Suatu hari dia bersinggungan dengan situasi aneh yang melibatkan balon udara, hyacinth, dan surat misterius yang dikirim oleh stalker dari apartemennya. Dan dari penyelidikannya itu, membawa Emina pada pertemuan dengan orang-orang aneh lainnya: si anak kecil pemuja teh dan ritual minum teh, si pria korban perang yang takut dengan kebisingan, kakek nyentrik tetangga sebelah rumah kakek-neneknya.

Novel ini… genius. Keren. Juara. Saya suka dengan penggambaran karakternya, plotnya yang fantastis karena memadukan banyak hal absurd menjadi masuk akal. Petualangan tengah malam menyusuri kisah cinta aneh di masa lalu yang dituliskan dalam surat misterius, adalah salah satu bagian favorit saya dari kisah Jakarta Sebelum Pagi ini.

  1. Critical Eleven

Judul : Critical Eleven | Penulis : Ika Natassa | Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama |ย Tebal buku : 344 Halaman |ย ISBN: 9786020318929

critical-eleven

Tanya Laetitia Baskoro adalah seorang wanita karir, anak tunggal, bekerja sebagai Management Consultant yang memiliki frekuensi terbang cukup tinggi. Aldebaran Risjad bekerja sejauh-jauhnya dari rumah, di Rig, pengeboran minyak lepas pantai 25 jam penerbangan dari Jakarta. Dengan frekuensi bekerja lima minggu di lokasi, dan lima minggu off. Tanya Baskoro dan Aldebaran Risjad, adalah sepasang suami istri yang mempunyai masalah pelik dalam rumah tangga mereka. Permasalahan itu membuat rumah tangga yang baru saja dibangun menjadi goyah.

Saya suka dengan plot kisah ini, dan bagaimana penggambaran karakternya, begitu melekat. Hanya saja, penggunaan bahasa Indonesia campur Inggris cukup mengganggu, bagi yang tidak menyukai deskripsi campur seperti itu. Secara keseluruhan, novel ini direkomendasikan. Apalagi, bulan Mei nanti akan ada filmnya di layar lebar (yang jadi Ale Reza Rahadian, lho!).

  1. Some Kind of Wonderful

Judul : Some Kind of Wonderful |ย Penulis : Winna Efendi |ย Penerbit : Gramedia Pustaka Utama |ย Tebal Buku : 360 Halaman |ย ISBN : 9786020335551

some-kind-of-wonderful

Liam Kendrick, chef terkenal di Sydney, mengalami masalah dalam percintaannya karena orang yang dicintainya sejak kecil akan menikah dengan orang lain, lebih tepatnya adiknya sendiri. Rory Handinata terperangkap dalam kesedihan masa lalunya saat suami dan anaknya tewas secara mengenaskan. Keduanya bertemu dalam jaringan televisi yang menaungi mereka. Liam yang memiliki segmen acara sendiri, sementara Rory yang untuk menyambung hidup, bekerja pada serial anak-anak yang sempat menjadi kesukaan Ruben, mendiang anaknya. Kisah hidup mereka yang diwarnai oleh kehilangan orang dicintai, membuat mereka menjadi dekat. Namun, seberapa besar upaya mengikhlaskan masa lalu dan melangkah ke depan dengan cinta yang baru, masih tetap harus diperjuangkan.

Saya suka dengan novel-novel Winna Efendi. Kisah cinta yang pas, plot yang rapi, dan diselipi oleh cara menyampaikan cerita yang mengagumkan, membalut kisah kehidupan Liam dan Rory menjadi sebuah cerita yang manis dan wonderful. Emosi yang diberikannya, cara menyampaikan perasaan karakternya, cara memperkenalkan para tokohnya… Bagaimana penulis bahkan memberikan sentuhan kecil macam mengetuk-ngetuk jemari saat sedang gugup, itu detail yang berkesan.

  1. Rule of Thirds

Judul : Rule of Thirds|ย Penulis : Suarcani |ย Penerbit : Gramedia Pustaka Utama |ย Tebal Buku : 288 Halaman |ย ISBN :ย 9786020334752

rule-of-thirds

Ladys pergi ke Bali untuk mengejar cintanya pada Esa yang membuahkan ujung yang pahit. Esa berselingkuh, bahkan akan menikah sebentar lagi. Di Bali, selain om yang memiliki studio foto dan sering berkelana ke luar negeri, Ladys tidak punya siapa-siapa lagi. Untung saja dia yang pekerjaannya di Korea dulu sebagai fotografer fashion, sekarang bekerja pada studio foto milik omnya itu. Namun, kali ini dia harus beralih menjadi fotografer pre-wedding. Di sana dia bertemu dengan Dias, seorang pekerja di studio foto itu, seorang pria yang mempunyai bakat fotografi tapi harus berpuas diri hanya menjadi asisten saja. Kehidupan keduanya yang beririsan dengan kisah masa lalu yang sama, membuat kedekatan demi kedekatan terjalin. Hanya saja, banyak hal yang harus dilakukan untuk membuktikan cinta, atau tentang berdamai dengan masa lalu.

Novel ini keren, membuktikan bahwa label metropop tidak hanya berfokus setting pada kota Jakarta semata. Kisah ini tidak hanya bercerita tentang kehidupan dan cinta, melainkan banyak unsur fotografi yang termuat di sana.

 

Nah, itu dia beberapa novel metropop yang menjadi rekomendasi dari saya. Semoga bisa membuat tertarik untuk menyicipi genre ini dan menikmati asam-manis kehidupan para tokohnya.

Terima kasih Nisa untuk rekomendasi dan pencerahannya tentang genre Metropop, dan terima kasih ya, sudah mampir di Books to Share ๐Ÿ™‚

 

 

 

Un Lun Dun by China Mieville

07 Tuesday Feb 2017

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 1 Comment

Tags

BBI, bbi review reading 2017, english, fantasi, fiction, middle grade, popsugar RC 2017, rereading, steampunk

unlundunJudul: Un Lun Dun

Penulis: China Mieville

Penerbit: Macmillan Children’s Books (2008)

Halaman: 520p

Beli di: Borders Singapore (SGD 19.80)

Sebenarnya ini adalah reread. Saya membaca buku ini pertama kalinya tahun 2008, bahkan toko buku tempat saya membeli buku ini juga sudah tutup (RIP Borders, huhu). Tapi karena belum pernah saya review di sini, plus kebetulan buku ini cocok dengan salah satu kategori Popsugar Reading Challenge, jadi mariii kita baca ulang.

Un Lun Dun bercerita tentang petualangan dua anak perempuan, Zanna dan Deeba, yang karena satu dan lain hal bisa terdampar di sebuah kota yang berada di “bawah” kota London. Kota bernama UnLondon ini berisi segala jenis barang dan makhluk yang sudah “kadaluarsa” dan dibuang dari kota London, seperti payung rusak (yang disebut unbrella), rumah dari barang-barang bekas seperti TV atau komputer yang sudah jadul, dan ditempati oleh beragam makhluk mulai dari hantu, binatang menyerupai manusia atau manusia menyerupai binatang.

Zanna dan Deeba sangat terkejut karena ternyata penduduk UnLondon sedang berada dalam situasi gawat akibat serangan Smog, asap tebal dengan otak cerdas yang bertekad akan menguasai UnLondon, dan mereka menunggu-nunggu Zanna yang mereka sebut sebagai Schwazzy, atau “The Chosen One”, untuk menyelamatkan mereka berdasarkan ramalan yang mereka percayai.

Meski ada kejadian yang tidak menyenangkan menimpa Zanna, namun Deeba terpanggil untuk tetap menolong penduduk UnLondon, apalagi setelah ia mendapatkan teman-teman baru di sana, termasuk Kondektur Jones yang dulunya adalah penduduk kota London, Obaday Fing si penjahit baju spesialis dari bahan buku dan kertas, Hemi si manusia setengah hantu, juga Curdle, kotak susu yang sudah seperti hewan peliharaan.

Deeba tahu, menyelamatkan UnLondon berarti harus mempertaruhkan keselamatannya dan teman-temannya, namun ia bertekad akan mengalahkan Smog, apalagi setelah ia mengetahui satu fakta mengejutkan tentang Smog dan UnLondon yang juga mengancam kehidupannya di London.

Seruuu, itu adalah kesan pertama saya terhadap buku ini. Un Lun Dun merupakan kisah fantasi yang dipenuhi oleh imajinasi liar, mengingatkan saya dengan kisah City of Dreaming Books atau Neverwhere-nya Neil Gaiman. Katanya sih, Mieville memang terinspirasi dari kisah Neverwhere saat menulis buku ini, namun menargetkan anak-anak sebagai pembacanya.

Saya suka dengan penggambaran setting kota UnLondon yang bisa saya bayangkan dengan mudah. Karakter-karakter pendukungnya juga diangkat dengan cukup baik, memiliki peran yang seimbang dan bukan hanya tempelan saja. Deeba sendiri merupakan karakter yang mudah disukai dan bisa menjadi role model untuk anak-anak perempuan. Selingan ilustrasi di sana-sini juga membuat buku ini terasa semakin enak untuk diikuti.

Banyak review yang menyatakan kalau plot Un Lun Dun lemah dan merupakan salah satu kisah yang paling tidak meyakinkan dibanding kisah-kisah lain karya China Mieville. Tapi karena saya belum pernah membaca buku Mieville lainnya, mungkin ekspektasi saya jadi tidak terlalu tinggi sehingga mudah untuk dipuaskan.

Ending Un Lun Dun sendiri sebenarnya membuka peluang untuk sekuel bahkan serial. Tapi surprisingly Mieville belum menunjukkan tanda-tanda ke arah sana sampai saat ini karena Un Lun Dun masih merupakan standalone.

Submitted for:

Category: A Steampunk Novel

Category: A Steampunk Novel

 

Kategori: Fantasy Fiction

Kategori: Fantasy Fiction

BBI Read and Review Challenge 2017

09 Monday Jan 2017

Posted by astrid.lim in challenge

≈ Leave a comment

Tags

2017, BBI, bbi review reading 2017, challenge, reading challenge

bbireadreviewchallenge

Seperti biasa, divisi event Blogger Buku Indonesia (BBI) setiap tahunnya selalu datang dengan ide-ide segar tentang baca bareng dan posting bareng. Tapi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun 2017 ini BBI untuk pertama kalinya hosting reading & review challenge. Jadi nantinya akan ada sistem poin sepanjang tahun, di mana member yang berhasil mengumpulkan poin terbanyak akan menerima hadiah-hadiah keren. Huhuy!

Apa saja kategorinya? Nih dia:

Kategori Single Point
  1. Classic Literature, adalah buku-buku sastra klasik seperti buku-buku Jane Austen, Charles Dickens, etc.
  2. Children Literature, adalah buku-buku bertema dan cocok untuk anak-anak kecil hingga usia middle grade (SMP), atau usia hingga 15 tahun. Contoh, Rick Riordan
  3. Young Adult Literature, adalah buku-buku bertema remaja (Young Adult) dan New Adult (NA), berusia SMA hingga kuliahan, atau berusia 16-22 tahun. Contoh, Sarah Dessen, John Green, Jennifer L. Armentrout, dll
  4. Asian Literature, buku-buku yang berlatar belakang Asia, bertema kehidupan Asia, atau penulisnya berasal dari Asia. Contoh, Kevin Kwan, Akiyoshi Rikako
  5. Indonesian Literature Before 80โ€™s, buku-buku asli dari Indonesia yang terbit sebelum tahun 1980
  6. Self-Improvement & Self-Help, merupakan buku-buku pengembangan diri. Contoh, buku-buku John C. Maxwell, chicken soup, dll
  7. Poetry, buku-buku puisi, baik dari Indonesia maupun luar Indonesia. Contoh, Tidak Ada New York Hari Ini, atau sonnet Shakespeare
  8. Biografi Pahlawan Indonesia, adalah buku-buku yang menceritakan kisah hidup pahlawan Indonesia, seperti tentang Ir. Soekarno, Jenderal Soedirman, dsb
  9. Award Winning Books, adalah buku-buku yang memenangkan sebuah penghargaan atau lebih, misalnya pemenang RITA Awards, Goodreads Choice Awards, dsb
  10. Science-Fiction, buku-buku dengan genre utama science-fiction. Contoh, Star Trek, Enderโ€™s Game, Across The Universe
  11. Dystopia, buku-buku dengan genre utama dystopia. Contoh, The Hunger Games, The Maze Runner
  12. Adventure, buku-buku mengenai petualangan dan memiliki tema utama petualangan, contoh: buku-buku Enid Blyton, Robinson Crusoe, dll
  13. Historical Fiction, adalah buku-buku dengan genre utama fiksi historis. Bisa romance, non romance. Contoh: Ruta Sepetys, Julia Quinn, Lisa Kleypas (romance)
  14. Fantasy Fiction, adalah buku-buku dengan genre utama fantasy. Contohnya, buku-buku Neil Gaiman
  15. Paranormal Romance, adalah buku-buku dengan genre dan elemen utama paranormal romance, tentang vampire/shifter/makhluk non-manusia. Contohnya: Ilona Andrews, Nalini Singh, Thea Harrison, dll
  16. Contemporary Romance, adalah buku-buku yang memiliki genre utama romance dan berlatar belakang kontemporer, dengan tokoh yang sudah berusia dewasa. Contoh, Cecilia Ahern, Sophie Kinsella, Jojo Moyes, Colleen Hoover, Elle Kennedy, Lauren Blakely, dll
  17. Erotic Romance, buku-buku dengan genre utama romance dan memiliki unsur eroticism yang besar. Contohnya, E.L. James, Sylvia Day, C.D. Reiss
  18. Sport Fiction, buku-buku fiksi dengan tema olahraga, baik romance maupun non-romance. Contoh: Susan Elizabeth Phillip
  19. Thriller and Crime Fiction, adalah buku-buku yang memiliki genre utama thriller dan fiksi kejahatan. Contoh, Stephen King, J.D. Robb, David Baldacci, John Grisham, etc
  20. Wedding Literature, buku-buku yang memiliki tema pernikahan (wedding)
  21. Graphic Novels & Comic Books, adalah buku-buku komik, novel bergambar, dan novel berilustrasi.
  22. Debut Authors, adalah buku dari pengarang yang melakukan debut pada tahun 2017 (buku pertama), bisa fiksi bisa non fiksi
  23. Hobby Nonfiction, adalah buku-buku nonfiksi mengenai hobi, seperti crafting, travel, fotografi, motor dan mobil, dsb
  24. Brick Books, adalah buku-buku yang memiliki ketebalan buku minimal 500 halaman dalam bentuk fisik (paperback/hardback) maupunย digital (sesuai dengan edisi Kindle/ebook)
  25. Name In A Book, adalah buku-buku yang memiliki nama tokoh (nama depan/belakang) pada judulnya, dan bukan pada nama serinya
Kategori Ten Point
  1. Full Series, membaca dan mereview satu seri penuh selama tahun 2017, minimal memiliki 3 buku (trilogi) dalam satu seri dan semua review dimasukkan ke dalam linky [EDIT] tidak termasuk komik, dan novella tidak dihitung (buku-buku pendamping)
  2. Buku Pengarang Lima Benua, mereview buku-buku dari masing-masing satu pengarang dari setiap benua (Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia), sehingga dalam tema ini akan ada 5 link/tautan review. Buku yang dibaca boleh fiksi, bisa nonfiksi
  3. Lima Buku dari Penulis yang Sama, membaca dan mereview lima buku dari penulis yang sama, namun bukan bagian dari seri (harus stand-alone), bisa fiksi maupun nonfiksi
  4. Historical Non Fiction, merupakan buku-buku historis nonfiksi, bisa berupa ensiklopedi, buku sejarah, dll

Saya sih nggak bakalan bisa ikutan semua jenis kategori, tapi saya akan berusaha untuk memasukkan setiap review yang saya buat tahun ini di salah satu kategori.. Syukur-syukur kalau bisa juga digabung dengan POPSUGAR reading challenge ๐Ÿ™‚ Sambil menyelam, minum air. Yeaay ๐Ÿ˜€

[Posbar BBI] Wishlist 2017

04 Wednesday Jan 2017

Posted by astrid.lim in Uncategorized

≈ 10 Comments

Tags

2016, 2017, BBI, list, posbar, Posting Bareng BBI 2016, resolution, wishlist

2016-2017

Halooo all ๐Ÿ™‚ Balik lagi ke Posbar BBI terakhir di cycle 2016, yang kali ini temanya Wishlist 2017. Berhubung masih nyerempet-nyerempet wishlist, hari ini saya skip dulu Wishful Wednesday nya ya, tapi don’t worry, WW akan balik lagi mulai minggu depan, jadi tetep stay tuned yaaa ๐Ÿ˜€

Naaah, ngomongin soal wishlist, apa aja yaa, wishlist saya untuk 2017 ini menyangkut dunia perbukuan dan membaca? Berikut adalah yang kepikiran (sejauh ini, hihi):

Membabat at least 40 buku dariย timbunan ๐Ÿ˜€
Yea, yea, right. Ini impian setiap penimbun sepertinya, dan entahlah akan berhasil atau enggak. Yang pasti, saya sudah setting target Goodreads Challenge sebanyak 80 buku untuk 2017 ini, dan rasanya masih wajar lah ya kalau separonya adalah dari timbunan saya? Asal jangan langsung membeli buku dengan jumlah dua kali lipat saja, hahaha..

Mempunyai boxset Harry Potter

Nahhh ini dia nihhh yang dari dulu belum kesampaian. Sebagai Potterhead garis keras, saya malu karena belum punya a decent Harry Potter Box Set, baik edisi bahasa Inggris maupun terjemahan. Dari sekian banyak versi, banyak sih yang sudah bikin saya ngiler berat. Tapi ya itu… kepentok budget soalnya XD Mungkin 2017 adalah saat yang tepat untuk membuang segala alasan budget dan… finally get THIS FREAKIN BOXSET.

Membuat lebih banyak giveaway ๐Ÿ™‚

Iyaaa… tahun ini Wishful Wednesday agak-agak sering ngilang deh, berkat kesibukan yang suka sok-sok muncul dalam hidup saya XD Tahun 2017 ini semogaa bisa lebih rutin lagi WW nya, ditambah dengan giveaway yang juga lebih sering. Doain aja yaa… ๐Ÿ™‚

Lebih banyak membaca sama Yofel

Iya, tahun 2016 kemarin memang sempat membuat beberapa postingan [Reading With Yofel], tapi rasanya kok kurang banyak yaa… Saya kadang suka merasa bersalah juga sih karena lebih senang baca buku sendirian sementara Yofel biarin aja main game atau nonton TV, hahaha… what a bad parenting example XD Semoga tahun ini saya bisa meluangkan waktu lebih banyak lagi dengan Yofel untuk membaca bersama-sama..

Menyelesaikan at least satu challenge

Iya, masih ragu sihhh mau ikutan challenge nggak ya? Last year was so fun because I gotta choose books to read only based on my mood. No restrictions, no deadlines, no regulations… Tapi saya juga gatel untuk kembali mengasah adrenalin saya, reading outside my comfort zone… Karena it’s true, last year was laid back and cozy and all – but.. I missed the excitement as well. So… I decided to still take things lightly this year, but spice it up a bit with an easy challenge. Let’s see what I’d do ya ๐Ÿ™‚

Hmmm… sepertinya itulah beberapa wish saya untuk 2017. Sepertinya kok jadi lebih seperti resolusi ya? Hahaha… Mari kita lihat berapa yang benar-benar terkabul sepanjang 2017 ini.

Once again, happy new year, happy 2017, and let’s bring it on!!!

Submitted for:

Banner Posbar 2016

 

 

 

[Posbar BBI] Baca Di Mana Aja

02 Friday Dec 2016

Posted by astrid.lim in my story

≈ 4 Comments

Tags

BBI, my story, posbar, Posting Bareng BBI 2016

Okey. Dari sejarah per-posbar-an sepanjang tahun 2016 ini, bulan November adalah yang paling suliiit buat saya. Kalau sebelum-sebelumnya, baca bareng dengan tema apapun, saya jabanin deh. Malah kalau yang agak aneh, saya suka menganggapnya challenge aja, biar seru.

Tapi bulan ini memang terbukti cukup sulit. Ada dua tantangan yang saya hadapi:

  1. Nyari orang baca buku di tempat umum tuh udah susaaaaah banget. Rata-rata orang biasanya megang HP atau gadget lainnya kalau sedang duduk menunggu di tempat umum. Jadi memang menemukan orang yang baca buku secara random itu cukup sulit di Jakarta. Beda banget tuh sama segala macem Hot Dudes Reading di Instagram yang kayaknya tiap hari nemu aja cowok ganteng lagi baca buku di subway.
  2. Kalaupun sudah ketemu satu orang yang sedang baca buku di tempat umum, biasanya saya cukup jiper untuk nyamperin dan ngajak ngobrol-ngobrol. Selain karena merasa awkward, juga agak takut mengganggu karena saya sendiri sudah pernah merasakan diganggu orang saat baca di tempat umum dan bikin bete XD

Anyway.

Kedua tantangan tadi menyebabkan hasil posbar bulan ini memang kurang maksimal. Saya memang berhasil menangkap dua orang pembaca buku di tempat umum selama bulan ini, tapi pada akhirnya nggak sempat ngobrol-ngobrol dengan mereka, jadi memang kurang keren sih investigasinya, hahaha. Dan karena foto-fotonya saya ambil secara diam-diam ala paparazzi, terpaksa deh wajah-wajah yang bersangkutan saya sembunyikan ya…Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan XD

posbar-nov1-edit

Korban pertama saya tangkap di airport Adisucipto, Yogyakarta, saat sedang menunggu pesawat kembali ke Jakarta. Kalau kamu sangka mencari orang yang baca buku di ruang tunggu airport yang super besar itu gampang, kamu salah banget! Karena dari ratusan orang yang berjejalan di sana, hampir semua sibuk dengan gadget masing-masing. Sampai akhirnya saya menemukan sesosok perempuan yang asik baca buku, tidak peduli dengan sekitarnya. Saya berusaha mengintip buku yang sedang dibacanya tapi nggak sukses. Yang pasti, bukunya novel berbahasa Inggris. Sampai sekarang, saya cukup nyesel juga kenapa saya nggak menyapa cewek ini. Siapa tau kan, tertarik jadi anggota BBI, ya! ๐Ÿ˜€

posbar-nov2-editKorban kedua, lebih random lagi. Saya lagi nungguin ujan brenti sore-sore di depan kantor, dan pas di jendela yang menghadap cafe di lobby, saya menangkap seorang cewek bule sedang ngopi sore sambil baca buku. Bukunya juga nggak jelas apaan karena waktu itu posisi saya di balik jendela cafe XD Ditilik dari ukurannya sih, seperti mass market paperback. (Sotoy)

Anyway, begitulah perjalanan saya mencari para pembaca buku di belantara Jakarta (dan luar Jakarta). Ternyata tidak semudah yang dibayangkan, plus saya mesti lebih banyak latihan deh pokoknya. Salut sama adminnya akun-akun Instagram yang bisa dengan santai menyetop orang sana-sini dan mengobrol ria. Padahal, saya mantan wartawan lho! Tapi sepertinya skill untuk doorstop orang dan menginterview sudah mulai memudar. Hahahaha!

Submitted for:

Banner Posbar 2016

[Posbar BBI] Supernatural ala Agatha Christie

31 Monday Oct 2016

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 2 Comments

Tags

agatha christie, bahasa indonesia, BBI, british, classic, fantasy, fiction, Gramedia, horror, mystery, Posting Bareng BBI 2016, terjemahan

hound-of-deathJudul: The Hound of Death (Anjing Kematian)

Penulis: Agatha Christie

Penerjemah: Tanty Lesmana

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan keempat, 2014)

Halaman: 336p

Beli di: @HobbyBuku (bagian dari Boxset Agatha Christie)

Merayakan Halloween dan Posting Bareng BBI bulan Oktober ini yang bertema “Supernatural”, saya memutuskan untuk menelaah beberapa cerita Agatha Christie yang sifatnya menyerempet-nyerempet hal-hal gaib. Sebenarnya sih karena memang saya orangnya penakut dan nggak berani membaca cerita yang murni horor, jadilah saya mencari sesuatu yang masih dalam batas keberanian saya ;p

Kebetulan di buku Hound of Death, atau yang diterjemahkan oleh GPU sebagai Anjing Kematian, terdapat beberapa cerpen yang temanya lebih ke arah supernatural dan bukan pembunuhan biasa. Ada juga sih, kisah-kisah pembunuhan khas Agatha, tapi karena tema posbar kali ini adalah Supernatural, maka saya akan membahas kisah-kisah dengan temaย “gaib” saja ya ๐Ÿ™‚

Anjing Kematian

Suster Marie Angelique disebut-sebut memiliki kekuatan gaib, karena bisa memancarkan energi misterius dan meramalkan masa depan, terutama kejatuhan dunia lewat orang-orang yang memiliki โ€Žtanda akhir zaman. Setiap kali Suster Marie Angelique terlibat suatu kejadian, ada tanda anjing hitam besar yang tertinggal di sana. Namun apakah benar itu pertanda akhir dunia?

Orang Keempat

Kasus kepribadian ganda yang dipadukan dengan unsur supernatural, di mana seorang gadis bodoh namun kejam, suatu hari dirasuki oleh kepribadian luar biasa seorang temannya yang sudah meninggal, yang bisa bernyanyi dalam berbagai bahasa dan memiliki kemampuan akting mumpuni. Di sini, Christie bermain-main dengan ide “raga” sebagai wadah tempat bersemayamnya “jiwa”, dan apakah mungkin satu wadah bisa ditempati beberapa jiwa yang berbeda.

Sang Gipsi

Ramalan seorang Gipsi dalam cerita ini selalu tepat, dan akhirnya malah berujung pada tragedi. Apakah kemampuan melihat masa depan betul-betul ada?

Lampu

Ini adalah satu-satunya kisah dalam buku ini yang murni tentang hantu dan sukses membuat saya merinding ketakutan, bahkan setelah selesai membacanya. Kisahnya tentang satu keluarga yang pindah ke sebuah rumah yang kabarnya dihantui oleh anak laki-laki yang selalu bersedih. Sang Ibu yang selalu praktis tidak percaya dengan rumor tersebut, tapi ketika anak laki-lakinya mulai berteman dengan seorang “anak laki-laki yang kesepian”, perasaan si Ibu mulai terganggu. Dan ending buku ini, sukses membuat saya ketakutan setengah mati!

Kasus Aneh Sir Arthur Carmichael

Sir Arthur yang kaya dan masih muda, tiba-tiba ditemukan berkeliaran di desa, linglung dan tidak bertingkah laku seperti manusia. Sementara itu, sesosok penampakan kucing kelabu sering terlihat di rumah Sir Arthur. Apakah ada hubungan antara kedua fenomena tersebut?

Panggilan Sayap-Sayap

Seorang jutawan kaya yang sangat terikat oleh kehidupan mewah dan harta bendanya, suatu hari terpikat oleh pemusik jalanan tak berkaki yang memainkan musik misterius yang serasa membawanya terbang ke awang-awang. Semakin si jutawan mendengar lagu tersebut, semakin sadarlah ia bahwa harta kekayaannya selama ini sudah membelenggunya. Suatu keputusan drastis mengubah total kehidupan jutawan tersebut.

Yang Terakhir

Ini satu lagi kisah yang membuat saya merinding ngilu. Dan endingnya! Tak habis pikir saya mengapa Agatha Christie kadang memiliki imajinasi yang sangat gelap. Ceritanya tentang seorang medium terkenal di Paris, yang sudah berencana ingin pensiun. Hari ini adalah appointmentnya yang terakhir dengan seorang klien, yaitu ibu-ibu mengerikan yang kelewat berduka sepeninggal anak perempuannya. Apakah yang akan dialami si medium di tugasnya yang terakhir ini? Yang pasti, sesuatu yang mengerikan!

Dari kisah-kisah di atas, saya bisa menyimpulkan kalau Agatha Christie, selain mahir menciptakan kisah-kisah misteri pembunuhan, juga cukup piawai dalam menulis cerita-cerita horor! Memang tidak semuanya mengerikan dan dipenuhi hantu-hantu (hanya Lampu lah yang benar-benar merupakan kisah hantu), tapi sisanya juga sukses membuat saya merinding karena ke-bizzare-annya.

Christie terutama suka bermain-main dengan misteri hidup yang tidak terpecahkan: indra keenam, kerasukan, kepribadian ganda, bahkan beberapa legenda seperti tentang kaum Gipsi atau makhluk dongeng semacam Pan. Semuanya dipadukan menjadi kisah-kisah yang unik, tidak biasa, dan memang tidak seperti yang dibayangkan orang-orang tentang karya Agatha Christie. Ada beberapa kisah lain dalam buku ini yang menggunakan unsur supernatural sebagai background cerita, tapi ternyata kisahnya “hanya” pembunuhan biasa, karena itu tidak saya masukkan ke dalam postingan ini.

Namun terlepas dari suka atau tidaknya para penggemar Christie terhadap kisah-kisah supernatural ini, saya bisa berkomentar kalau Christie memang seorang penulis jempolan dengan imajinasi tingkat tinggi!

Submitted for:

Banner Posbar 2016

 

Posbar BBI: Reading Nooks

30 Friday Sep 2016

Posted by astrid.lim in my story

≈ 14 Comments

Tags

BBI, bookish, my story, posbar, Posting Bareng BBI 2016, reading nooks

Bulan September ini, tema Posting Bareng Blogger Buku Indonesia (BBI) adalah tentang “Tempat Baca”. Sebenernya saya kepingin sih posting tentang tempat baca keren-keren di Jakarta, seperti cafe, cafe buku atau tempat nongkrong lain yang serba asyik dan instagramable.

Tapi…. kalau ditanya tempat baca favorit, saya terpaksa harus mengakui kalau saya adalah.. anak rumahan. Iya, saya lebih suka ngadem di rumah untuk baca buku, selonjoran di sofa atau tempat tidur – dibanding pergi ke cafe sambil ngopi-ngopi cantik. Meski terkadang kalau lagi suntuk, saya suka juga sih bawa buku dan nongkrong di cafe ber AC, sambil nyeruput teh dan people watching juga. Tapi ya itu.. baca di cafe biasanya lebih banyak distraksi.. Merhatiin orang lewatlah, atau bolak-balik lihat HP dan foto-foto. Good for my instagram, but not for my reading progress. Apalagi kalau sambil duduk di cafe, badan rasanya lebih cepet pegel dan nggak bisa bebas selonjoran.

Jadi… untuk posbar kali ini, saya mau mengangkat tema home sweet home aja deh, alias reading nook favorit saya di rumah ๐Ÿ˜€

nook1Yang pertama adalah sofa di ruang tengah, yang letaknya memang berdekatan dengan rak dan lemari buku saya. Plusnya? Gampang kalau mau nyamperin rak buku untuk milih-milih bacaan atau sekadar mengagumi koleksi sendiri ;p Trus, deket juga sama dapur tempat saya bisa mengambil segala jenis camilan. Dan sofa ini juga lumayan nyamanlaah untuk baca lama-lama.

Minusnya? Saya harus rebutan sama Yofel, yang juga demen menggunakan sofa ini sebagai tempat nongkrongnya ๐Ÿ˜€ Lalu, letak sofa ini kurang mojok, jadi masih bisa keganggu orang lalu-lalang.

What I wish I had: armchair yang model wing dengan dudukan kaki ala-ala kursi Ikea yang sepertinya bakal nyaman banget untuk baca buku, dan bisa saya letakkan di bagian pojok ruangan, lebih dekat lagi dengan rak buku dan lebih privat posisinya.

Ikea my love :D

Ikea my love ๐Ÿ˜€

Lalu, tempat berikutnya yang jadi favorit saya adalah di teras depan rumah.

nook3

Plusnya: seger pemandangannya, hijau-hijau menyenangkan. Lebih sedap lagi kalau ditemenin minuman dingin kayak es cincau atau coca cola pakai es.

Minusnya: panas! Jadi kalau mau nyaman baca di sini, lebih baik pagi-pagi aja, atau sekalian bawa kipas angin portable buat nemenin baca biar adem ๐Ÿ˜€

What I wish I had: A swing porch! Udah cita-cita dari dulu tapi belum kesampean nih.. pasti asik banget buat jadi tempat baca, plus bisa sekalian ngadem juga…

swing-porch

Tapi dari semua tempat, favorit saya adalah… tempat tidur! Yeay ๐Ÿ˜€ Iya, saya emang kebo banget dan paling demen baca sambil tiduran. It’s not good for my eyes, sure. Tapi posisi paling enak emang baca sambil tiduran sih XD

nook2Plusnya: nyaman, simpel, praktis. Kalo ngantuk, ya tidur sekalian. Bangun tidur dan masih pingin nyantai, bisa sambil baca. Saya juga punya lampu baca Ikea yang bener-bener terang dan pas banget dipake di tempat tidur. So all’s set for me!

Minusnya: mata cepet rusak pastinyaaa… Dan memang lebih cepet ngantuk, terutama kalau baca buku menjelang tidur.

What I wish I had: Bedside table yang merangkap bookshelf. Praktis banget dan keren buat aksesori kamar pastinyaa ๐Ÿ™‚

bookshelf-bedside

Ada yang juga punya reading nook favorit di rumah?

Submitted for:

Banner Posbar 2016

Book Scavenger by Jennifer Chambliss Bertman

22 Friday Jul 2016

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 1 Comment

Tags

america, BBI, book about books, children, english, fiction, middle grade, mystery, Posting Bareng BBI 2016, puzzle, series

Lokasi: Jalan tol Cipularang, otw to Bandung :)

Lokasi: Jalan tol Cipularang, otw to Bandung ๐Ÿ™‚

Judul: Book Scavenger

Penulis: Jennifer Chambliss Bertman

Penerbit: Square Fish (2015)

Halaman: 350p

Beli di: The Last Bookstore Los Angeles (USD 7.99)

Orangtua Emily bertekad akan tinggal di 50 negara bagian di Amerika Serikat, dan mereka mendokumentasikan perjalanan dan mimpi mereka ke dalam sebuah blog yang memiliki banyak penggemar. Awalnya, kehidupan unik ini terasa menarik bagi Emily, tapi lama kelamaan, ia hanya menginginkan kehidupan normal di mana ia bisa benar-benar memiliki rumah yang tetap dan teman baik yang dikenalnya lebih dari satu tahun. Satu-satunya hiburan Emily adalah Book Scavenger, permainan menyembunyikan dan berburu buku dengan mengikuti petunjuk dan teka teki.

Ketika keluarga Emily pindah ke San Francisco, Emily cukup bersemangat karena itu adalah kota asal Garrison Griswold, pencipta permainan Book Scavenger. Mungkin ia akhirnya bisa menghadiri salah satu event Griswold yang terkenal, yang selalu diadakan di San Francisco. Emily juga berharap San Francisco akan lebih menyenangkan dari kota-kota lain tempat ia tinggal sebelumnya, karena ia mendapat teman baru, James, yang tinggal di apartemen di atasnya. Lebih seru lagi, James adalah penggemar berat teka-teki, puzzle dan permainan kata, sehingga cukup nyambung dengan Emily dan mau membantunya dalam permainan Book Scavenger.

Namun, tragedi terjadi saat Garrison Griswold ditemukan cedera setelah percobaan perampokan di stasiun kereta bawah tanah. Secara tidak sengaja, Emily mengetahui kalau perampokan itu bukan perampokan biasa, karena para perampok mengincar buku berharga yang ada hubungannya dengan event permainan berikut yang diciptakan oleh Griswold – yang hadiah utamanya sepertinya sangat luar biasa.

Dibantu oleh James serta kakak Emily, Matthew, mereka berusaha mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Mr. Griswold untuk memecahkan teka-teki game yang belum diketahui oleh siapapun. Selain itu, mereka juga harus menghindari kejaran para perampok yang sepertinya mengincar hal yang sama!

Book Scavenger mengingatkan saya akan buku-buku sejenis seperti The Westing Game atau Mr. Lemoncello’s Library. Penuh teka-teki, permainan, dan pekerjaan detektif yang dipadukan dengan dunia buku, Book Scavenger memang ditulis oleh dan untuk pencinta buku. Banyak referensi tentang penulis dan literatur dalam kisah ini, yang pastinya akan terasa relate dengan para bookworms di seluruh dunia.

Permainan Book Scavenger sendiri, menurut penulis buku ini, terinspirasi oleh BookCrossing, gerakan bertukar dan berburu buku yang memang sudah eksis bertahun-tahun lamanya di banyak negara di dunia. Saya sendiri pernah menulis tentang BookCrossing dan bersinggungan dengan komunitas ini saat tinggal di Belanda dulu.

Dari segi konflik dan misteri, Book Scavenger tidak terlalu menyisakan kejutan, tapi daya tariknya justru datang dari perjalanan Emily menyusuri petunjuk-petunjuk tersebut di sekitar kota San Francisco. Setelah membaca begitu banyak buku sejenis berlatar kota New York, ternyata San Francisco cukup memberikan kesegaran tersendiri. Saya juga suka para karakter di buku ini, yang diberi kesempatan sama besarnya untuk unjuk gigi, termasuk Matthew, kakak Emily yang awalnya tampak menyebalkan tapi ternyata memberi warna kekocakan tersendiri.

Kabar gembira datang dari Jennifer Bertman karena buku kedua serial ini, The Unbreakable Code, sudah terbit dan pastinya menyimpan lebih banyak keseruan dari dunia Book Scavenger!

Submitted for:

Banner Posbar 2016

 

← Older posts

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Secret History
    The Secret History
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
  • The Monogram Murders by Sophie Hannah
    The Monogram Murders by Sophie Hannah
  • Puddin' by Julie Murphy
    Puddin' by Julie Murphy

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...