Tags

, , , , , , , , , ,

TNT part1TNT part2Judul: The Naked Traveler 1-Year Round The World Trip

Penulis: Trinity

Penerbit: B First

Halaman: 246p (part 1), 262 (part 2)

Beli di: Gramedia Taman Anggrek (IDR 69k-part 1), gift from Ika (part 2)

Buku-buku Trinity selalu bikin mupeng, penasaran, dan ngiri berat, terutama karena pengalaman-pengalamannya yang luar biasa selama menjelajahi berbagai tempat di dunia. Saya sendiri sudah mengikuti sepak terjangnya sejak masih travel blogger, sampai sudah menerbitkan lebih dari 5 buku seperti sekarang ini.

Karena merupakan pionir travel blogger, Trinity berhasil mengumpulkan massa dan membuat namanya melambung jauh sebelum munculnya travel blogger di era sekarang ini. Keuntungannya? Ia bisa melakukan hal-hal yang bagi travel blogger lain masih sebatas mimpi. Salah satunya, traveling keliling dunia.

Melalui petualangan terbaru yang dibagi ke dalam dua buku ini, Trinity mengisahkan perjalanan gilanya ke negara-negara di Eropa Timur, Amerika Selatan dan Amerika Tengah, hingga berakhir di Amerika Serikat.Selama 6 bulan, Trinity (ditemani oleh Yasmin, teman seperjalanannya) menjelajahi berbagai tempat yang buat sebagian besar dari kita, masih sebatas angan-angan.

Di buku pertama, Trinity berkisah tentang petualangannya di negara-negara Eropa Timur (termasuk Rusia, Lithuania, Estonia), serta beberapa negara di Amerika Selatan, yaitu Brazil, Cile, Peru, dan Ekuador. Melalui kisah-kisahnya, mata saya jadi terbuka lebar tentang betapa uniknya negara-negara yang selama ini kurang begitu saya perhatikan. Misalnya, Brazil memiliki banyak pantai, Cile malah terletak di dataran tinggi, sedangkan Ekuador- well, sesuai namanya, memang terletak persis di garis khatulistiwa.

Sedangkan di buku kedua, perjalanan Trinity dilanjutkan ke Kolombia, Kuba, Jamaika, Meksiko, dan Guatemala. Kebanyakan negara ini terletak di bagian Amerika Tengah, dan kulturnya ternyata sudah berbeda juga dengan negara-negara di Amerika Selatan. Semacam peralihan dari Amerika Selatan ke Utara, dan Trinity membuktikan bahwa stereotip yang selama ini melekat di tiap negara (Kolombia dengan kartel narkoba nya, atau Kuba dengan komunismenya), justru menyisakan sisi lain yang tak kalah menarik.

Petualangan Trinity, seperti biasa, selalu diselingi oleh berbagai kejadian seru, aneh, sampai kocak. Salah satu favorit saya adalah “Perjalanan Sial 32 Jam” – tentang gilanya perjalanan darat menuju Guatemala beserta para imigran gelap 😀 Dijamin bakal bikin ketawa deh baca cerita ini, meski banyak deg-degannya juga.

Sementara itu, banyak juga kisah Trinity yang menjadi kritik untuk negara kita, meski itu ia lakukan karena mencintai Indonesia, terlebih setelah melihat sisi lain dunia, negara-negara yang sama juga merupakan dunia ketiga. Trinity sempat bercerita tentang anggota DPR yang doyan jalan-jalan, KBRI serba mewah, juga melempemnya paspor Indonesia terutama untuk mendapatkan visa.

Saya merasa perbedaan buku TNT RTW ini dibanding buku-buku sebelumnya adalah Trinity lebih banyak mendeskripsikan tempat-tempat yang ia kunjungi. Jadi tidak melulu berkisah tentang pengalaman kultur atau petualangan, tapi juga spesifik tentang pemandangan dan keindahan alam yang ia saksikan. Bagusnya lagi, banyak foto berwarna yang disertakan dalam buku ini, suatu kemajuan dibandingkan buku-buku sebelumnya yang pelit foto dan gambar.

Meski kadang gaya berbahasa Trinity masih ada yang terasa kurang sreg bagi saya (kadang deskripsinya terlalu panjang, satu kalimat bisa terdiri dari beberapa baris), namun secara keseluruhan saya dapat menikmati isi buku ini. Sayangnya, semua kisah yang telah dibukukan, sudah tidak bisa lagi ditengok di blog The Naked Traveler. Hanya segelintir postingan (tanpa sensor) saja yang masih dipertahankan di blog karena tidak bisa tampil di dalam buku, misalnya postingan tentang Hotel Esek-Esek yang lumayan bisa bikin mesem-mesem 🙂

Submitted for:

Baca Bareng April, Tema Buku dari Online

Baca Bareng April, Tema Buku dari Online