Tags

, , , , , , ,

secret history1Judul: The Secret History

Penulis: Donna Tartt

Penerbit: Ballantine Book (2002)

Halaman: 559p

Beli di: Better World Books (4,98 USD)

Some books lived by the hype, and you can’t help but reading it. Keinginanku membaca buku ini timbul karena rekomendasi orang-orang yg tahu kalau aku sangat suka dengan Special Topics in Calamity Physics-nya Marisha Pessl. Sebagai buku yang sudah lebih dulu tenar, The Secret History didengungkan karena temanya yang kontroversial dan dialognya yang rumit. Apakah buku ini sesuai dengan ekspektasi?

Berkisah tentang seorang mahasiswa asal California, Richard Papen, yang merasa tidak bahagia dengan hidupnya yang membosankan, dan memutuskan untuk pindah sekolah ke Hampden College, sebuah universitas eksklusif di daerah Vermont. Di sana, Richard terpikat dengan sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam kelas Greek atau Yunani. Kelompok elite ini terdiri dari Henry yang serius, Bunny yang cerewet, Francis si pesolek, serta si kembar Charles dan Camilla (iya, namanya kok bisa pas gitu ya? Apa disengaja?).

Meski awalnya Julian (profesor kelas tersebut) menolak Richard untuk masuk ke kelasnya, suatu kejadian akhirnya membuat Richard diterima di kelompok itu. Dari yang awalnya hanya sebagai pengamat, Richard tersedot masuk ke dalam tingkah laku mereka sehari-hari yang serba misterius. Hingga pada suatu hari, Richard mendapati dirinya ambil bagian dalam rahasia kelam, rencana pembunuhan dan pengkhianatan yang akan mengubah hidupnya.

Seperti kebanyakan buku yang terlalu hype, aku mendapati The Secret History agak dibesar-besarkan. Benar, kisah dan karakternya cukup unik, dengan bumbu rahasia gelap dan misterius yang akan mengakibatkan tragedi pada tokoh-tokohnya. Tapi ada beberapa kelemahan yang kurasa tidak bisa diterima dari buku ini.

Pertama, karakter-karakternya terlalu pretensius. Richard untungnya cukup mudah untuk disukai, meski kepura-puraannya menjadi orang kaya terasa cukup konyol. Tapi anggota kelompok elit yang lain karakternya seperti dipaksakan, aku cukup suka Francis dengan gaya sarkastiknya, tapi hubungan si kembar yang menjurus incest terasa agak berlebihan menurutku, dan karakter Henry yang dianggap sebagai leader sama sekali tidak charming.

Yang kedua, rahasia yang mereka jaga rapi, ternyata berakar pada suatu kejadian konyol yang terasa kurang masuk akal. Penyelesaiannya pun tidak ada yang misterius atau istimewa. Malah beberapa bagian terasa sangat lambat dan bertele-tele.

Dan yang ketiga, dialog-dialognya terasa sangat berlebihan. Okelah memang ada masanya anak-anak berumur 20 tahun senang berbicara tentang filsafat, tapi kalau setiap pembicaraan berkisar pada topik tentang filosofi Yunani dari ribuan tahun lalu, kayaknya ada yang aneh dari anak-anak ini.

Satu-satunya yang kurasa menyenangkan dari buku ini adalah setting tempatnya. Donna Tarrt berhasil menggambarkan suasana kuliah di universitas elite daerah Pantai Timur Amerika yang dipenuhi oleh anak-anak keluarga kaya, dimana status sosial sangat penting dan kegiatan paling seru adalah pesta di akhir pekan, karena lokasi mereka yang terisolasi dari dunia luar.

Buku ini,meski menyimpan banyak hal dan potensi menarik, anehnya malah kurang orisinil dibanding “penerus”nya, si Special Topics. Atau mungkin ini sedikit subjektif karena aku membaca The Secret History belakangan?