Tags

, , , , , , , , ,

racketeerJudul: The Racketeer

Penulis: John Grisham

Penerbit/Edisi: Dell Mass Market Export Edition (2013)

Halaman: 382p

Borrowed from: Abam

Rack-e-teer: one who obtains money illegally, as by fraud, extortion, etc.

Seorang hakim federal dibunuh di kabinnya yang terpencil di Virginia. Mayat Hakim Fawcett ditemukan bersama mayat sekretarisnya yang masih muda, dan sebuah brankas besar yang kosong melompong. FBI curiga ini berhubungan dengan pembalasan dendam, tapi apa yang sebenarnya disimpan oleh sang hakim di dalam lemari besinya?

Malcolm Bannister adalah seorang tahanan di Frostburg Federal Prison Camp, Maryland. Mantan pengacara ini ditahan untuk kejahatan yang sebenarnya tidak ia lakukan, dan segala cara akan dicobanya untuk keluar dari penjara sebelum masa penahanannya yang 10 tahun berakhir.

Malcolm mengaku mengetahui siapa pembunuh hakim Fawcett, dan melakukan penawaran dengan pihak FBI untuk menukar informasinya dengan kebebasan. Apakah masalahnya sesederhana itu, atau ada hal lain di baliknya?

Saya adalah penggemar berat John Grisham dan menyukai hampir semua karya-karyanya. Tapi terus terang, saya tidak bisa menyukai Racketeer. Bagi saya, buku ini adalah tipe buku yang sok pintar, yang berusaha menipu pembacanya namun alih-alih membuat saya terkagum-kagum, saya malah dongkol dan merasa dibodohi dengan tidak adil.

Dari awal saya sudah merasa kalau Malcolm Bannister adalah narator yang tidak meyakinkan. Saya ingin menyukainya, mendukungnya dan menganggapnya sebagai underdog yang menjadi korban ketidakadilan pemerintah. Tapi sampai akhir buku, saya tidak terkesan dengan Malcolm. Buat saya dia hanyalah seorang pathetic yang berusaha tampil pintar, tanpa secuil pun sifat menyenangkan yang bisa membuat saya bersimpati padanya.

Dan menurut saya, kekurangan utama buku ini adalah tidak adanya tokoh yang bisa didukung oleh pembaca. Grisham seolah hanya fokus untuk menciptakan twist ending yang luar biasa, plot yang penuh rahasia, dan kejutan yang berlapis-lapis, tanpa memperhatikan detail-detail berharga seperti karakter yang kuat atau memorable, satu hal yang selalu dia lakukan di buku-bukunya yang lain.

Grisham juga bermain-main dengan sudut pandang orang pertama dan ketiga, bergantian bahkan kadang tanpa ada jeda yang jelas. Hal ini bukan saja membingungkan, tapi juga tidak diperlukan- hanya sekadar membantu alur cerita saja supaya bisa lebih masuk akal dan mudah dimengerti.Sementara itu, faktor hukum yang biasanya menjadi daya tarik buku-buku Grisham, di sini malah disampaikan dengan terlalu bertele-tele, dan gaya bahasa yang kurang enak untuk diikuti.

Dan memang, ada kesan bahwa Grisham jadi terlihat malas berusaha saat menulis buku ini – satu hal yang ia sendiri akui melalui catatan di bagian belakang buku:

“Almost nothing in the previous 380-odd pages is based on reality. Research, hardly a priority, was rarely called upon. Accuracy was not deemed crucial. Long paragraphs of fiction were used to avoid looking up facts.”

Ha! Not my favorite Grisham for sure, and I long for his more classic ones.

Submitted for:

grisham button

Category: Favorite Authors

Category: Favorite Authors