• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2022
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: readalong

The Rainmaker by John Grisham

08 Tuesday Apr 2014

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 5 Comments

Tags

america, bahasa indonesia, drama, fiction, Gramedia, grisham, law, mystery club, mystery/thriller, readalong, review 2014, terjemahan

rainmakerJudul: The Rainmaker (Sang Pembawa Mukjizat)

Penulis: John Grisham

Penerjemah: Hidayat Saleh

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Cetakan ke-8 (2010)

Halaman: 744p

Beli di: @vixxio (IDR 15k, bargain price!)

Rudy Baylor adalah mahasiswa semester akhir fakultas hukum di Memphis, ketika ia diminta untuk memberikan nasihat hukum pada sekelompok orang lanjut usia sebagai bagian dari salah satu tugas kelasnya. Rudy bertemu dengan Dot dan Buddy Black, yang ingin menggugat perusahaan asuransi raksasa karena menolak klaim mereka untuk membiayai transplantasi sumsum anak mereka, Donny Ray, yang menderita leukemia akut.

Rudy akhirnya tergerak untuk membantu mereka, meski ia belum lagi lulus ujian pengacara. Ditambah lagi, hidup Rudy mendadak makin rumit saat ia terlibat hutang, ditelantarkan biro hukum yang tadinya sudah menerimanya sebagai staff, dan terpaksa berpartner dengan seorang pengacara gadungan yang mencurigakan. Akankah Rudy berhasil mendongkrak hidupnya melalui kasus keluarga Black?

The Rainmaker menandai kembalinya John Grisham pada ranah yang paling digemari pembacanya: drama pengadilan. Setelah A Time To Kill, baru di buku inilah Grisham kembali membawa kisahnya ke dalam kerumitan pengadilan kasus gugatan yang seru. Meski kali ini perkaranya merupakan kasus perdata (dan tidak sekontroversial kasus pidana),tapi Grisham masih berhasil memukau lewat gaya kritiknya yang khas terhadap sistem hukum dan peradilan di Amerika Serikat.

Dari awal, sudah bisa dilihat kalau The Rainmaker adalah kisah klasik tentang underdog. David vs Goliath. Siapapun akan mendukung Rudy Baylor, si pengacara hijau yang dipasang melawan perusahaan asuransi raksasa dengan antek-antek pengacara dari biro hukum besar yang menyebalkan.

Namun, Grisham memberikan jalan yang terlalu mudah buat Rudy, sehingga bisa ditebak bagaimana akhir dari kasus ini. Hakim yang memihak padanya, perusahaan asuransi yang tertangkap basah, rombongan pengacara yang disebut-sebut sebagai yang terhebat namun ternyata seringkali dikecoh oleh Rudy. Kelompok antagonis dalam buku ini pun tidak bisa dibilang terlalu menyebalkan- bukan pembunuh sadis atau gerombolan orang rasis- hanya orang-orang serakah yang bodoh. Jadi amunisi untuk membenci mereka pun agak berkurang.

Untungnya, meski agak predictable, penuturan John Grisham tetap menyenangkan untuk diikuti hingga akhir. Detail pengungkapan fakta, pemeriksaan silang, dan pernak-pernik pengadilan lainnya disampaikan dengan cukup believable dan tidak membosankan. Dan bukan Grisham namanya kalau tidak menyimpan twist di bagian ending, mengajak kita untuk merenungkan kembali makna hukum dan keadilan di dunia nyata, dan seberapa efektifnyakah sistem yang ada?

rainmaker2

The Rainmaker sudah diangkat ke layar lebar tahun 1997, dengan pemeran utama Matt Damon sebagai Rudy Baylor dan Danny DeVito sebagai Deck Shifflet, partner pengacara gadungan Rudy. Dalam film, sosok pengacara bengis LeoDrummond (diperankan oleh Jon Voight) digambarkan lebih kejam dan menyebalkan, mungkin untuk menambah rasa benci penonton pada tokoh antagonis. Film ini disutradarai oleh Francis Ford Coppola.

NOTE:

Due to some requests, John Grisham Readalong will be extended until April 30, 2014. Still have time to put your links! 🙂

Submitted for:

mystery-book-clubgrisham button

For category Favorite Author

For category Favorite Author

 

The Street Lawyer by John Grisham

03 Thursday Apr 2014

Posted by astrid.lim in adult, fiction, read along

≈ 4 Comments

Tags

america, bahasa indonesia, fiction, Gramedia, john grisham, law, mystery club, mystery/thriller, readalong, review 2014, terjemahan

street lawyerJudul: The Street Lawyer (Pengacara Jalanan)

Penulis: John Grisham

Penerjemah: Widya Kirana & Diniarty Pandia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (cetakan kelima, 2010)

Halaman: 480p

Swap dengan Maya

Michael Brock tampak memiliki kehidupan ideal yang diimpikan semua pengacara berusia 32 tahun: karier yang menanjak di biro hukum raksasa di Washington, DC, istri yang sedang menempuh pendidikan kedokteran, mobil mewah dan apartemen nyaman. Tapi di balik itu semua, hidup Michael ternyata hampa. Hari-harinya dihabiskan untuk berjam-jam pekerjaan membosankan demi mengejar posisi partner, hubungan dengan istrinya memburuk, dan ia tidak tahu lagi apa tujuan hidupnya.

Hingga suatu hari, ia menjadi korban sebuah peristiwa penyanderaan di kantor oleh seorang tunawisma, dan hidupnya berubah. Michael seolah memiliki tujuan baru yang menurut orang-orang di sekelilingnya sinting: menjadi pengacara kaum jalanan, turun ke jalan, membela kepentingan orang lemah. Tekadnya ini makin bulat saat ia mendapati rahasia kelam biro tempatnya bekerja yang ternyata berhubungan erat dengan penyanderaan oleh si tunawisma. Apakah Michael bisa membongkar rahasia tersebut meski berarti hidupnya terpuruk dari singgasana karier cemerlang?

Awalnya buku ini cukup bertele-tele, bahkan adegan penyanderaan pun tidak bisa dibilang menegangkan. Tidak ada kejar-kejaran seru ala Pelican Brief, atau misteri dengan twist ending seperti Runaway Jury. Dan tidak ada adegan pengadilan mengesankan seperti di A Time to Kill. Tidak ada yang terlalu istimewa dalam kisah ini, kecuali kenyataan pahit tentang pilihan hidup seorang pengacara: uang atau hati nurani?

Tapi bukan John Grisham namanya kalau tidak bisa menyentuh hati pembacanya melalui kisah dengan isu kemanusiaan ini. Karakter utama sekaligus narator buku ini, Michael Brock, untungnya cukup mudah untuk disukai, meski perubahannya yang terlalu drastis dalam waktu singkat agak sulit untuk dipercaya. Karakter lain yang menonjol adalah Mordecai Green, pengacara jalanan yang memiliki peran besar dalam hidup baru Michael.

Buku ini lebih banyak bersentuhan dengan isu kemanusiaan dibandingkan hukum, dan meski temanya agak pretensius, bisa diakhiri dengan cukup memuaskan. Endingnya tidak ideal, tapi masuk akal. Bukan yang terbaik dari Grisham, namun salah satu yang paling thought provoking. Terutama untuk kaum pengacara 🙂

 

Submitted for:

grisham button

mystery-book-club

For category Favorite Author

For category Favorite Author

 

The Racketeer by John Grisham

11 Tuesday Mar 2014

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 3 Comments

Tags

borrowed, dell, english, fiction, john grisham, law, mystery club, mystery/thriller, readalong, review 2014

racketeerJudul: The Racketeer

Penulis: John Grisham

Penerbit/Edisi: Dell Mass Market Export Edition (2013)

Halaman: 382p

Borrowed from: Abam

Rack-e-teer: one who obtains money illegally, as by fraud, extortion, etc.

Seorang hakim federal dibunuh di kabinnya yang terpencil di Virginia. Mayat Hakim Fawcett ditemukan bersama mayat sekretarisnya yang masih muda, dan sebuah brankas besar yang kosong melompong. FBI curiga ini berhubungan dengan pembalasan dendam, tapi apa yang sebenarnya disimpan oleh sang hakim di dalam lemari besinya?

Malcolm Bannister adalah seorang tahanan di Frostburg Federal Prison Camp, Maryland. Mantan pengacara ini ditahan untuk kejahatan yang sebenarnya tidak ia lakukan, dan segala cara akan dicobanya untuk keluar dari penjara sebelum masa penahanannya yang 10 tahun berakhir.

Malcolm mengaku mengetahui siapa pembunuh hakim Fawcett, dan melakukan penawaran dengan pihak FBI untuk menukar informasinya dengan kebebasan. Apakah masalahnya sesederhana itu, atau ada hal lain di baliknya?

Saya adalah penggemar berat John Grisham dan menyukai hampir semua karya-karyanya. Tapi terus terang, saya tidak bisa menyukai Racketeer. Bagi saya, buku ini adalah tipe buku yang sok pintar, yang berusaha menipu pembacanya namun alih-alih membuat saya terkagum-kagum, saya malah dongkol dan merasa dibodohi dengan tidak adil.

Dari awal saya sudah merasa kalau Malcolm Bannister adalah narator yang tidak meyakinkan. Saya ingin menyukainya, mendukungnya dan menganggapnya sebagai underdog yang menjadi korban ketidakadilan pemerintah. Tapi sampai akhir buku, saya tidak terkesan dengan Malcolm. Buat saya dia hanyalah seorang pathetic yang berusaha tampil pintar, tanpa secuil pun sifat menyenangkan yang bisa membuat saya bersimpati padanya.

Dan menurut saya, kekurangan utama buku ini adalah tidak adanya tokoh yang bisa didukung oleh pembaca. Grisham seolah hanya fokus untuk menciptakan twist ending yang luar biasa, plot yang penuh rahasia, dan kejutan yang berlapis-lapis, tanpa memperhatikan detail-detail berharga seperti karakter yang kuat atau memorable, satu hal yang selalu dia lakukan di buku-bukunya yang lain.

Grisham juga bermain-main dengan sudut pandang orang pertama dan ketiga, bergantian bahkan kadang tanpa ada jeda yang jelas. Hal ini bukan saja membingungkan, tapi juga tidak diperlukan- hanya sekadar membantu alur cerita saja supaya bisa lebih masuk akal dan mudah dimengerti.Sementara itu, faktor hukum yang biasanya menjadi daya tarik buku-buku Grisham, di sini malah disampaikan dengan terlalu bertele-tele, dan gaya bahasa yang kurang enak untuk diikuti.

Dan memang, ada kesan bahwa Grisham jadi terlihat malas berusaha saat menulis buku ini – satu hal yang ia sendiri akui melalui catatan di bagian belakang buku:

“Almost nothing in the previous 380-odd pages is based on reality. Research, hardly a priority, was rarely called upon. Accuracy was not deemed crucial. Long paragraphs of fiction were used to avoid looking up facts.”

Ha! Not my favorite Grisham for sure, and I long for his more classic ones.

Submitted for:

grisham button

Category: Favorite Authors

Category: Favorite Authors

 

John Grisham Readalong – a March event!

01 Saturday Mar 2014

Posted by astrid.lim in announcement, event, read along

≈ Leave a comment

Tags

2014, announcement, event, john grisham grisham, mystery club, readalong

Selamat datang di bulan Maret, yang katanya penuh dengan harapan, karena cuaca yang -seharusnya- mulai bertambah cerah dan hangat, bunga-bunga bermunculan dan kalau di negara 4 musim, persiapan musim semi.

Bulan Maret juga menjadi bulan menyenangkan di mana Books to Share akan meng-host event John Grisham Readalong selama sebulan penuh. Yuk, keluarkan timbunan buku-buku John Grisham mu yang selama ini sudah berdebu. Atau, yang mau berkenalan dengan penulis keren ini, boleh juga siap-siap cari pinjaman atau diskonan.

Jangan lupa, di akhir bulan akan ada giveaway juga dari event ini.

Untuk detail lebih jelasnya, rules dan juga linky post review, silakan klik button di bawah ini 🙂 Happy reading!

grisham button

John Grisham Readalong for March!

11 Wednesday Dec 2013

Posted by astrid.lim in announcement, read along

≈ 33 Comments

Tags

2014, event, john grisham, mystery club, readalong

mystery-book-club

Kalau masih mencari-cari event atau reading challenge yang seru di tahun 2014 (dan marilah melupakan semua reading challenge 2013 yang mungkin masih belum sukses), yuk ikutan 2014 Mystery’s Book Club. Event yang di-host oleh Maria aka @HobbyBuku ini boleh banget dijadikan ajang menghabiskan TBR Pile bergenre misteri, atau justru mencoba membaca karya penulis dari genre ini yang sebelumnya tidak familiar.

Sebagai bagian dari event ini, di bulan-bulan tertentu juga bakal ada readalong dari penulis misteri yang berbeda-beda. Nah, untuk bulan Maret, readalong buku-buku John Grisham akan dihost oleh Books to Share 🙂

grisham button

Untuk tahu lebih banyak tentang John Grisham, silakan cek langsung di sini atau di sini. Grisham sudah menerbitkan banyak banget buku, dari yang mulai genre drama pengadilan, thriller/mystery, kisah detektif anak, sampai kumpulan cerita pendek dan novel dengan tema sports.

Berikut list buku-buku John Grisham yang bisa dibaca untuk event ini:

1. A Time To Kill: kisah pertama yang melambungkan nama Grisham. Cocok buat penggemar kisah thriller dengan latar pengadilan.

2. The Firm: ini kisah thriller berbalut konspirasi dalam dunia korporasi yang kejam. Pace nya cepet banget dan sudah difilmkan juga.

3. The Client: salah satu buku Grisham yang tokoh utamanya anak kecil, yang tanpa sengaja jadi saksi suatu pembunuhan penting.

4. The Pelican Brief: Pembunuhan hakim agung berlatar politik. Seorang mahasiswi hukum menemukan berkas yang akan membuatnya menjadi incaran pembunuhan berikut. One of Grisham’s bests!

5. The Chamber:Ini salah satu buku Grisham yang paling emosional dan menguras air mata, soalnya latar belakang ceritanya tentang hukuman mati. Yang suka drama, cobain baca ini deh.

6. The Rainmaker: Intrik legal dan korporasi dengan latar belakang pengadilan. Aku belum baca, jadi nggak bisa komentar. Yang pasti, masuk di reading listku juga 🙂

7. The Runaway Jury: kritik Grisham terhadap sistem pengadilan Amerika yang berbasis pada juri. Apa benar juri-juri dalam kasus ini dimanipulasi?

8. The Partner: Ex partner law-firm terkemuka yang diketahui meninggal dunia, ternyata menjalani hidup baru dengan uang curian dari perusahaannya yang dulu. Akankah ia tertangkap?

9. The Street Lawyer: Mantan pengacara ambisius dari law firm terkemuka, beralih profesi menjadi pengacara jalanan yang membantu orang-orang miskin. Penasaran! Masuk ke reading listku juga nih 🙂

10. The Testament: Surat wasiat tak terduga dari seorang jutawan kaya membawa pengacaranya berkelana sampai hutan Amazon untuk mencari sang ahli waris. Seru, dan banyak unsur petualangannya juga!

11. The Brethren: Sekelompok mantan hakim yang sedang dipenjara, membuka praktek “ilegal” di dalam penjara, membantu narapidana yang ingin konsultasi urusan pajak atau masalah hukum lainnya. Dan calon klien alias korban tak terduga pun tiba-tiba mendatangi mereka.

12. The Summons:Seorang hakim yang sudah pensiun memanggil anak-anaknya pulang kampung untuk menyelesaikan masalah properti dan warisan. Tapi ia meninggal terlalu cepat, dan meninggalkan kejutan berupa rahasia kelam bagi anaknya.

13. The King of Torts:Kasus penuntutan ganti rugi terhadap perusahaan farmasi raksasa yang menjebak seorang pengacara muda ke dalam lembah konspirasi yang melibatkan uang jutaan dollar. Seru dan fast paced!

14. The Last Jurors: Salah satu buku favoritku nih! Aku suka soalnya naratornya kocak, wartawan muda sekaligus pemilik kantor surat kabar satu-satunya di kota kecil Clanton. Kasus pembunuhan besar membuatnya bersemangat karena biasanya Clanton selalu adem ayem.

15. The Broker: Yang ini sedikit beda karena Grisham memasukkan unsur spionase, CIA dan teori konspirasi. Tokohnya adalah mantan broker yang memegang rahasia penting dunia, dan dikejar-kejar banyak pihak.

16. The Innocent Man: Ini cocok untuk yang menyukai kisah non-fiksi, karena diangkat dari kejadian nyata, tentang seorang laki-laki yang menghadapi hukuman mati untuk perbuatan yang tidak dilakukannya – dan betapa bobroknya sistem hukum Amerika.

17. The Appeal: Belum baca nih! Banyak yang bilang agak kecewa karena terlalu kelam. Mengungkit sistem peradilan Amerika di mana hakim maupun pengambil keputusan bisa “dibeli” oleh sebuah perusahaan raksasa yang menghadapi tuntutan paling besar sepanjang sejarah.

18. The Associate:Temanya sedikit mirip dengan The Firm, mengenai konspirasi dan persaingan antar perusahaan hukum besar, yang “merekrut” calon pengacara muda sebagai mata-mata mereka, kadang melalui ancaman maut.

19. Ford County: Yang suka short stories collection, this one is for you! Kumpulan cerita pendek berlatar drama yang dibumbui unsur hukum dan thriller, dengan setting kota ciptaan Grisham.

20. The Confession: Versi fiksinya The Innocent Man, yang lebih dramatis karena ada bumbu-bumbu emosional. Siap-siap menguras air mata!

21. The Litigators: Satu lagi yang masuk ke reading listku (wishlist, lebih tepatnya). Tentang sekumpulan pengacara gagal yang law firmnya nyaris bangkrut, dan berusaha mengais rejeki saat menuntut perusahaan farmasi raksasa untuk efek samping obat kolesterol mereka. A Grisham’s classic!

22. The Racketeer: Yang ini masih masuk daftar antrianku juga. Ceritanya tentang seorang informan yang tahu siapa pembunuh hakim federal, dan latar belakang alasannya. Tapi setiap informasi, pasti ada harganya.

23. Sycamore Row: Karya terbaru dari Grisham. Lanjutan dari A Time To Kill, dan baru aja ada di Wishful Wednesdayku minggu lalu. Yang pasti, kamu termasuk beruntung kalau bisa baca Sycamore Row di event readalong ini 😀

Selain buku-buku di atas, kalau kamu lebih suka buku anak-anak atau young adult, kamu bisa juga mencoba serial Theodore Boone, yang saat ini sudah terbit sampai buku ke -4 (tapi yang diterjemahkan oleh GPU baru 3 buku)

1. Theodore Boone, Kid Lawyer: memperkenalkan Theo Boone, anak pasangan pengacara yang bercita-cita ingin mengikuti jalan hidup orang tuanya. Theo terlibat dalam kasus pembunuhan terbesar di kotanya saat seorang saksi mata meminta bantuannya.

2. Theodore Boone, The Abduction: Theo menyelidiki hilangnya sahabat karibnya, April, yang mendadak lenyap suatu malam. Apakah April diculik?

3. Theodore Boone, The Accused: Theo dijebak, dan menjadi tersangka kasus pembobolan toko komputer di kotanya. Siapakah yang tega berbuat seperti itu, dan berhasilkah Theo membuktikan ia tak bersalah?

4. Theodore Boone, The Activist: Yang ini aku belum baca 🙂 Ceritanya tentang pertentangan antara isu politik dan lingkungan hidup, dan Theo berada di tengah-tengahnya, siap membela yang benar. Kayaknya seru!

Untuk buku-buku Grisham dengan genre murni drama maupun novel olahraga, terpaksa tidak kumasukkan ke sini, karena tidak sesuai dengan tema Mystery’s Book Club. Ada A Painted House, Skipping Christmas, Bleachers, Playing For Pizza, dan Calicoe Joe. Mungkin seru juga kalau kapan-kapan bikin readalong lagi 🙂

Nah, tertarik untuk ikutan merambah dunia Grisham? Atau menghabiskan timbunanmu yang tak kunjung berkurang? Caranya gampang kok:

  1. Follow blog ini DAN blog Hobby Buku’s Mystery Stories.
  2. Mendaftar di KOLOM KOMENTAR blog Hobby Buku’s Mystery Stories dengan format: Nama | URL blog/FB/Goodreads | e-mail | twitter (kalau punya). Secara otomatis kamu juga mendaftar sebagai anggota klub dan bisa mengikuti event-event lainnya sepanjang tahun.
  3. Tinggalkan KOMENTAR di post ini juga, supaya kita semua tahu bakal readalong dengan siapa saja. ^^
  4. Pasang button Mystery’s Book Club di atas di side bar blogmu.
  5. Kalau mau, silakan pasang button Grisham Readalong ini juga di postingan review John Grisham-mu (tidak wajib)
  6. Selama bulan Maret (tgl 1 s/d 31) baca 1 atau lebih buku-buku John Grisham yang bergenre misteri/thriller hukum, boleh terjemahan atau versi aslinya.
  7. Buat reviewnya dan masukkan link review setiap postinganmu tsb di linky dibawah ini (akan terbit 1 Maret 2014). Linky ditutup pada 10 April 2014.
  8. Ada satu hadiah untuk satu peserta yang membaca dan mereview buku-buku Grisham dengan jumlah terbanyak (kalau jumlahnya lebih dari satu orang, akan diundi), serta satu hadiah untuk satu peserta yang dipilih secara acak berdasarkan entry di Mr. Linky. Pemenang berhak memilih satu buah buku karangan John Grisham (boleh Bahasa Inggris maupun terjemahan) dengan harga maksimal IDR 100,000 atau USD 10. Pemenang diumumkan tanggal 15 April 2014.

Nah, seru kaaan? Yuk, seru-seruan sama John Grisham, salah satu master of story telling yang paling terkenal saat ini 🙂

 

UPDATES!

Atas beberapa permintaan, event Readalong Grisham diperpanjang sampai tanggal 30 April 2014. Akan ada kemungkinan kategori dan hadiah tambahan yang akan diumumkan lagi nanti ya 🙂 Tanggal pengumuman pemenang akan menyusul. Yuk, masukkan linkmu mumpung masih ada waktu 🙂

Little Women

16 Tuesday Jul 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 14 Comments

Tags

bahasa indonesia, children, classic, family, fiction, FYE challenge, readalong, serambi, terjemahan, women

little womenJudul: Little Women

Penulis: Louisa May Alcott

Penerbit: Serambi (2009)

Halaman: 489p

Borrowed from: Althesia

Usia kelayakan baca: 10 yo and up

Little Women berkisah tentang keluarga March, yang meski miskin namun hidup bahagia. Keluarga ini terdiri dari ayah yang sangat dicintai, ibu yang bijaksana, dan keempat anak perempuan yang memiliki sifat berbeda-beda. Meg yang keibuan namun selalu mendambakan hidup dalam kemewahan, Jo yang pemarah namun baik hati, Beth si pemalu yang tak pernah mementingkan diri sendiri, dan Amy, anak bungsu keluarga yang manja dan sedikit sombong.

Ketika ayah mereka harus bertempur di Perang Saudara Amerika, keempat anak ini berusaha membantu ibu mereka menjalani hidup sehari-hari yang keras, sambil mengatasi sifat-sifat terburuk mereka yang seringkali masih muncul ke permukaan. Kehadiran tetangga sebelah, Pak Laurence tua yang kaya dan baik hati, serta cucu laki-lakinya yang bandel dan menjadi sahabat mereka, Laurie, semakin memeriahkan hari-hari yang dilalui oleh keluarga March. Meski ada saat-saat suram di mana mereka merasa cobaan terlalu berat, namun mereka selalu saling menopang satu sama lain dan berusaha meringankan beban masing-masing.

Louisa May Alcott mengaku menulis Little Women berdasarkan kehidupannya sendiri, mungkin itulah sebabnya karakter yang ada di dalam buku ini terasa begitu nyata. Sifat masing-masing digambarkan dengan sangat believable, terutama Jo yang merupakan cerminan karakter Louisa. Pengalaman sehari-hari yang mengajarkan tentang kehidupan juga dituturkan dengan effortless, tidak dibuat-buat dan terasa dekat dengan kenyataan.

Meg yang berteman dengan keluarga kaya dan menemukan bahwa kekayaan bukan berarti kebahagiaan, Beth yang berusaha mengatasi sifat pemalunya dan berteman dengan Pak Laurence tua, serta Jo yang malang, yang selalu terlibat kesulitan dan berusaha mengatasi amarahnya yang suka muncul ke permukaan. Sosok Ibu March juga dihadirkan dengan porsi yang cukup, kebijakannya tidak berlebihan dan tetap seorang manusia biasa yang bisa cemas, marah dan khawatir.

Satu hal yang agak mengganjal mungkin karena aku tidak menyadari kalau buku Little Women ini tidak sama dengan buku Good Wives – yang sebenarnya merupakan bagian kedua atau sekuel dari Little Women. Gara-garanya adalah aku dulu pernah membaca buku Little Women terjemahan Gramedia, yang isinya diangkat ke film berjudul sama (dengan pemeran antara lain Susan Sarandon, Winona Ryder dan Claire Danes). Jadi Little Women yang ada di benakku itu ya yang kisahnya sampai anak-anak perempuan ini berkeluarga.

Makanya aku sedikit bingung (dan kecewa juga) saat menyadari buku Little Women versi Serambi ini (yang sebenarnya merupakan versi asli tanpa sekuel yang digabungkan) berakhir tepat sebelum Meg melangkah ke pernikahan. Yang membuat sedikit kecewa justru karena aku masih ingat jelas adegan di buku sekuel yang memang lebih banyak klimaksnya, termasuk tragedi yang sangat memancing emosi dan menguras air mata. Makanya ketika aku menutup buku ini, kok ya agak gantung gitu, rasanya. Apalagi karena aku tidak punya buku sekuelnya! Hahaha…

Anyway, versi terjemahan Serambi ini cukup enak untuk dibaca kok. Bahasanya masih mengalir, meski ada beberapa istilah yang aku kurang sreg. Misalnya nih ya, kata “priayi”. Sepertinya diterjemahkan dari kata “gentleman”. Memang sih, nggak ada padanan Bahasa Indonesia yang pas untuk istilah gentleman, tapi rasanya priayi kok kurang oke ya. Kuno banget gitu lho.

Kisah Little Women masih membuaiku seperti saat aku membacanya dulu. Tokoh favoritku tentu saja masih Jo, yang pemarah, kutu buku, suka nulis, tomboy tapi baik hati. Rasanya setiap bookworm pasti bisa merasa relate dengan Jo. Yang agak nyebelin masih tetap Amy, si bungsu yang manja dan kekanak-kanakan. Agak sebel juga kalo mengingat nantinya Amy akan memperoleh happy ending yang jauh lebih mudah dibandingkan saudara-saudaranya yang lain. Apa memang anak bungsu selalu begitu ya? (curcol).

Little Women adalah kisah klasik yang tak lekang oleh waktu, terbukti dari kesan mendalam yang masih aku rasakan, meski sudah pernah membacanya lebih dari 10 tahun yang lalu. Cari filmnya lagi ah! 🙂

Review ini diikutsertakan juga dalam event Back Into Children’s Classic Literature, Read-along Books by Louisa May Alcott, serta Fun Year Event with Children Literature. Semuanya di host oleh Mbak Maria Hobby Buku dan Bzee dari Bacaan Bzee.

back to children lit

Come join the event!

Come join the event!

 

readalong louisa

The Great Gatsby

17 Friday May 2013

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 22 Comments

Tags

america, BBI, classic, dramatic, english, fiction, gift, movie, readalong

great gatsby almaTitle: The Great Gatsby

Author: F.Scott Fitzgerald

Publisher: Alma Classic LTD (2011)

Pages: 210p

Gift from: Fanda

Nowadays, The Great Gatsby becomes a trending topic in Twitter and headlines in internet or movie magazines, because the movie adaptation is coming out in mid May. Suddenly reading this classic is a hit, and the twenties never seems so glamorous and interesting. And when some of BBI-ers decided to have a read along, I immediately join the club. And wow, that becomes an unforgettable journey!

The story:

Nick Carraway was a young bachelor from Midwest who tried to push his way into financial kingdom in New York City. He came during the summer in 1922 and decided to rent a small house in West Egg, Long Island, next to a huge mansion belonged to Jay Gatsby, a young billionaire who had a mysterious background.

Nick met some of his old friends and acquaintances who lived in East Egg, the other side of the island. This was a place where rich people lived, and old money spoke aloud here. There was Tom and Daisy Buchanan, who were very rich and didn’t really live their lives in good moral values. Tom had a mistress and always thought about white supremacy. Daisy didn’t really care about her daughter and didn’t feel responsible as a mother, she thought that “girls will always be fools”. Nick also met Jordan, a female golfer whom he liked a lot but could not really be sure about. Jordan always had different values from Nick, mostly like everybody else in his new surroundings.

One day, Nick was invited into one of Gatsby’s glamorous parties. In the middle of crazy, drunk people, Nick finally met his neighbor, and had a glimpse of his mysterious past, including his everlasting obsession of Daisy Buchanan. And before he realized it, Nick had been trapped in the middle of Gatsby’s strong hope and obsession, love affairs and betrayals, and the searching of the past – and the hard reality that the past can never be repeated.

Some thoughts:

This is the first Fitzgerald’s book I’ve ever read. And my first impression was: you need patience to enjoy his books. His language was a bit long and flowery, with lots of metaphors that sometimes were hard to be understood. This is the kind of book that you can’t grasp its meaning just by reading it fast, you need to repeat the sentences and go back and forth.

One of the most famous metaphors in this book is the green light in Buchanan’s house. Gatsby looked at the light at night, tried to reach it- just like he wanted to reach his dream, his obsession- it’s so close but very far at the same time. And when finally he could meet Daisy, be with her.. It’s different than what he thought it’s gonna be. Reality is not as sweet as hope and dreams.

Some people just take things too seriously! Source

Some people just take things too seriously! Source

You can’t repeat the past.

Can’t repeat the past? Why of course you can!

Fitzgerald also loved to use ironies. In the Great Depression era, economics and moral state of Americans are together in the downfall. It was full of people partying, filthy rich people throwing out their money. Ironic. And you have to see the people coming to Gatsby’s parties!

partying like animals! Source

partying like animals! Source

Another scene: when Daisy, Gatsby and Tom were arguing about the love triangle commotion in a hotel room, there was a wedding ceremony right there in another room. How strange love is, how little sometimes a marriage meaning could be.. And what is love anyway? An obsession, passion, faithfulness or just a dream?

What I love the most about this book- besides its emotionally intense dialogues- is the narrator, Nick Carraway. His honesty and strict values are the best things happened in this book- and how lucky we are to see the story from his point of view!

How Great is Gatsby?

As a closing paragraph, I want to answer to a challenge from Fanda: do I think Gatsby is really great? Well, first of all, The Great Gatsby was not the original title of this book. Fitzgerald suggestions included Trimalchio and Trimalchio in West Egg, which were declined by the publisher. Other ideas were Gold-Hatted Gatsby, On the Road to West Egg, and The High-Bouncing Lover. Finally publisher decided to use The Great Gatsby, although Fitzgerald preferred Under the Red, White and Blue.

So I’m not so sure that Fitzgerald himself actually agreed that Gatsby was that great 🙂 But to answer the question: I don’t find Gatsby that Great, either. I mean, sure, he showed us that hopes and dreams keep man alive, he could even be successful thanks to his longtime obsession. But for me, accepting reality is also important, moving on from the past is even more profound. So it’s still debatable for me what’s so great about Gatsby..But sure, this opinion can change really quickly after I see the Great DiCaprio in the movie! 🙂

How Great is Leo? :)

How Great is Leo? 🙂

There are two tragedies in life. One is to lose your heart’s desire. The other is to gain it. – George Bernard Shaw

 

 

Little House on The Prairie

05 Tuesday Feb 2013

Posted by astrid.lim in challenge, fiction, read along, young readers

≈ 11 Comments

Tags

challenge, children, classic, english, fiction, readalong, rent

little houseJudul: Little House on The Prairie

Penulis: Laura Ingalls Wilder

Penerbit: Harper Trophy Book (1971)

Pages: 335p

Rental di: ReadingWalk

Usia kelayakan baca: 8 y.o and up

Keluarga Ingalls memutuskan untuk pindah dari rumah mereka di Big Woods, Wisconsin, karena daerah tersebut sudah terlalu padat. Pa membangun sebuah kereta wagon sebagai rumah berjalan mereka selama menuju ke wilayah Indian di daerah barat. Maka berangkatlah Pa, Ma, Mary, Laura dan baby Carrie menuju petualangan tak terduga sambil mencari rumah baru mereka di kawasan yang masih liar.

Tiba di sebuah padang belantara luas di daerah Kansas bukan berarti mengakhiri petualangan mereka. Justru di rumah baru ini keluarga Ingalls mengalami berbagai kejadian seru, mulai dari dikunjungi serigala, bertemu dengan kaum Indian, dan berjuang mengatasi kebakaran padang. Untungnya di tengah lingkungan yang masih liar ini mereka menemukan tetangga dan teman-teman sejati yang siap saling menolong dalam segala situasi.

Serial Little House bukanlah bacaanku waktu kecil, aku lebih familiar dengan keluarga Ingalls lewat menonton serialnya di TV (satu dari sedikit film seri yang bisa dinikmati anak-anak tahun 80-an). Karenanya membaca buku ini merupakan pengalaman yang cukup mencerahkan bagiku, terutama saat aku sadar banyak juga issue serius yang dibahas dalam buku ini.

Replika rumah kecil di padang rumput, di Little House on the Prairie Museum di kansas, foto dari sini

Replika rumah kecil di padang rumput, di Little House on the Prairie Museum di kansas, foto dari sini

Kisah ini bersetting di Amerika Utara saat para pendatang mulai menyebar di benua ini, ketika pemerintahan baru terbentuk dan kaum Indian mulai tersingkir. Keluarga Ingalls adalah salah satu pendatang pertama yang ingin bermukim di wilayah Indian, sehingga perjumpaan mereka dengan kaum Indian tentu tak terhindarkan. Beberapa dari kaum Indian ada yang bermaksud jahat seperti mencuri barang-barang mereka, namun sebagian besar hanya ingin damai dan dapat hidup dengan tenang.

Namun prejudice yang timbul terhadap kaum ini (terutama dari Ma) cukup menggangguku di sepanjang buku. Tentu saja karena suku Indian masih hidup secara liar, ketakutan terhadap mereka tidak bisa disalahkan. Tapi aku lebih setuju dengan pandangan Pa, yang selalu menganggap Indian sama saja dengan mereka, hanya ingin hidup tenang meski dengan cara yang berbeda.

Laura adalah anak yang selalu berusaha mematuhi orangtuanya. Namun tidak seperti Mary yang merupakan Golden Girl dalam keluarga, Laura seringkali merasa ingin tahu dan mempertanyakan banyak hal termasuk soal pandangan terhadap orang Indian. Di sinilah untungnya pendapat Pa yang bijaksana bisa memenuhi rasa ingin tahu Laura. Dan memang, buku ini tak hanya melulu tentang kisah petualangan dan keluarga yang berusaha untuk bertahan hidup, tapi juga tentang sejarah Amerika, kaum yang terpinggirkan dan rasa kemanusiaan serta keberanian. Dan yang paling penting, bagaimana mengajarkan hal tersebut pada anak-anak kita.

prairie2

Little House on the Prairie adalah serial yang ditulis oleh Laura Ingalls Wilder berdasarkan kisah nyata perjalanan keluarganya saat pertama bermukim di Amerika akhir abad ke-19. Serial ini terdiri dari 8 buah buku, yang ditulis oleh Laura dan diedit oleh anak perempuannya, Rose Wilder Lane. Perjalanan keluarga ini dimulai dari Wisconsin, dan berakhir di South Dakota, saat Laura sudah dewasa dan bertemu dengan calon suaminya.

Postingan ini diikutsertakan dalam Fun Year Event with Children’s Literature yang di-host oleh Bacaan Bzee, sekaligus read along Laura Ingalls books yang di-host oleh Hobby Buku.

Come join the event!

Come join the event!

 

Read-A-Long Children

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,037 other followers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Lima Sekawan - The Series
    Lima Sekawan - The Series
  • The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
    The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
  • Circe by Madeline Miller
    Circe by Madeline Miller
  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • Matilda
    Matilda

Recent Comments

When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…
The Case of the Pecu… on The Case of the Left-Handed La…
astrid.lim on Lorong Waktu by Edward Pa…
nina on Lorong Waktu by Edward Pa…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,037 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...