Judul: Miss Peregrine’s Home for Peculiar Children
Penulis: Ransom Riggs
Penerbit: Quirk Books (2011)
Halaman: 352 p
Beli di: Kinokuniya Plaza Senayan (IDR 188k)
The Blurb: A mysterious island, an abandoned orphanage, a strange collection of very peculiar photographs.
The Cover: a black and white old photograph of a little girl hanging in the air.
Sounds scary enough?
Jacob Portman adalah anak laki-laki 16 tahun yang berasa dari keluarga berada. Keluarga ibunya memiliki jaringan supermarket di Amerika Serikat, sehingga ayahnya tidak perlu bekerja keras dan bisa menekuni obsesinya menjadi ahli burung dan bercita-cita menulis buku tentang hewan tersebut. Hidup Jacob di Florida membosankan, seandainya saja tidak ada Kakek Portman yang gemar menceritakan masa lalunya yang misterius pada Jacob, di mana ia menghabiskan masa Perang Dunia II di sebuah panti asuhan yang terletak di pulau terpencil di daerah Wales.
Menurut Kakek, di panti asuhan ini tinggal anak-anak yang serba aneh, ada yang bisa menghilang, melayang di udara, membuat api dengan tangan kosong, bahkan mengangkat batu ukuran raksasa. Yang membuat ceritanya lebih terasa real adalah bukti berupa foto-foto hitam putih anak-anak ini, yang sering ditunjukkan kepada Jacob. Jacob memercayai kisah-kisah ini dan menganggap kakeknya sosok pahlawan super, hingga ia tumbuh dewasa dan menyadari bahwa kakeknya tak lebih dari orang tua biasa yang memiliki trauma menghadapi Nazi di Perang Dunia II sebagai seorang anak Yahudi. Sikap paranoid sang kakek dikejar-kejar monster tak bernama juga dianggap Jacob sebagai sisa-sisa ketakutan masa lalu.
Namun, semuanya berubah saat Kakek Portman meninggal secara misterius. Jacob jadi ragu sendiri, haruskah ia memercayai cerita-cerita gila kakeknya? Apakah ada kebenaran di balik itu? Akhirnya dengan ditemani sang ayah, dan atas anjuran psikiaternya, Jacob berangkat ke pulau terpencil di Wales, tempat kisah Kakek Portman berawal. Namun apa yang ditemukannya di pulau tersebut, membuat Jacob tidak tahu lagi mana yang fakta dan mana yang hanya merupakan imajinasinya belaka.
Miss Peregrine’s memiliki semua premis yang dibutuhkan oleh sebuah kisah horror yang menggelitik: blurb yang membuat merinding, setting panti asuhan tua yang mencekam, misteri anak-anak aneh, cover yang mengerikan, serta foto-foto hitam putih yang super creepy. Jadi tidak aneh kalau buku ini masuk dalam list buku-buku bergenre gothic versi Goodreads, membuatku langsung memilihnya saat BBI memutuskan untuk membaca bareng genre ini di bulan Juni.
Namun siapa sangka, aura gothic ternyata hanya selapis luar saja.
Di pertengahan cerita, Ransom Riggs memorak-porandakan segala unsur horror yang sudah tersusun rapi itu dengan twist bernuansa fantasi yang sedikit absurd, layaknya menyematkan adegan-adegan film X Men di tengah film horror ala Alfred Hitchcock. Yang bisa menolong pembaca dari perasaan kecewa (karena sudah siap untuk ditakut-takuti) adalah foto-foto aneh yang diselipkan di sepanjang cerita, memberikan gambaran creepy yang lebih nyata tentang anak-anak asuhan Miss Peregrine ini.
Sebenarnya buku ini tidak buruk lho, malah terasa charming dengan karakter-karakter unik yang membuat penasaran. Hanya saja segala unsur tadi itu terlanjur menciptakan ekspektasi yang salah pada pembaca, yang sudah mengharapkan cerita seram kelam yang penuh nuansa gothic. Aku sendiri antara lega dan kecewa saat menyadari buku ini tidak semenyeramkan yang sudah dibayangkan. To tell you the truth, I hate horror books. Jadi senang juga karena tidak jadi ditakut-takuti =D Tapi sayangnya, jadi gagal juga membaca buku yang 100% penuh aura gothic =(
Anyway, tetap direkomendasikan kok untuk yang menyukai cerita-cerita aneh, quirky, sedikit creepy, dengan twist yang fantastis =D
Ransom Riggs tinggal di Los Angeles, California. Selain Miss Peregrine’s, Riggs sudah menulis buku non-fiksi tentang Sherlock Holmes dan saat ini, ia sedang mengerjakan sekuel dari Miss Peregrine’s. Kabarnya, Miss Peregrine’s akan diadaptasi ke layar lebar oleh Tim Burton. (Mungkin unsur gothicnya lebih terasa dalam film?) Cast nya masih dirahasiakan, tapi dream cast ini lumayan sejalan dengan pikiranku.
Fanda said:
Sebenarnya gothic itu tidak harus super horror kok, seringkali settingnya yg suram aja sudah bisa bikin gothic, atau kondisi kejiwaan yg kelam juga bisa dibilang gothic. Kayak Wuthering Heights, settingnya kan gak seram, hanya pas si narator (lupa namanya) nginap di WH. Tapi yg bikin gothic kupikir adalah psikis tokoh2nya. Bagusnya buku ini dikasih imag2 ya, untuk bantu imajinasi. Untunglah kamu gak seberapa kecewa overall…
astridfelicialim said:
iya mba =) kalo menurut aku, buku ini gak segothic WH, atau thirteenth tale sekalipun. suasana kelamnya ketutup sama fantasinya..tapi sebetulnya sih ceritanya cukup seru =)
Ferina Permatasari said:
Cover-nya udah bikin ‘tertekan’. kaya’nya suram dan sepi banget. anak kecil yang jadi ‘hantu’ itu lebih mengerikan daripada hantu dewasa (meskipun gak pengen ketemu dua2nya juga sih)
astridfelicialim said:
hihihi setujuuuu…ternyata si anak yang ada di cover ini malah lucu fer, iseng gitu dan suka digodain temen2nya…cukup menipu yah covernya =D
bzee said:
ga jadi horor ya berarti, malah penasaran… btw, mahal amat bukunya, hehe
astridfelicialim said:
hahaha iyaaa ngga horor kok (lega)..mahal soalnya versi hardcover sih nih..sengaja buat koleksi =p
ana said:
ahhhh jadinya fantasi yah >,< padahal pengen ditakut2in. hahaha
kalo mba astrid nyebut-nyebut xmen itu berarti…..emm.. *sudah bisa membayangkan*
astridfelicialim said:
ahahahaha tapi not bad kok na..cuman salah ekspektasi aja =p
Dion Yulianto said:
Itu fotonya, hitam putih makin bikin creepyyyyy hiyyyy serasa gimana gt kayak film “bangku kosong”
astridfelicialim said:
iya foto2nya sereeeem tapi kereeen =D
tezar said:
cover hitam putihnya udah bikin suram 🙂
astridfelicialim said:
betul, meski ternyata si anak cewek ini lucu dan nggak nyeremin =D
@alvina13 said:
cover dan fotonya juara deh buat seri BBI menakut nakuti kali ini >_<
astridfelicialim said:
hahaha iya nakutin banget sampe aku timpa2 buku lain biar ga usah liat covernya..soalnya cover belakangnya juga serem 😦
Dhampir (@peri_hutan) said:
hahaha, nggak suka buku horor toh mb astrid, kalo yg 100% horor kayaknya harus baca buku dalam negeri secara hantu-hantunya berlimpah :))
astridfelicialim said:
ngga suka bangeeet soalnya bisa bikin gak tidur bermalam2 hihihi…iya novel indo lebih mengerikan pastinya!
ndari said:
huhuhu aku masih kecewa sama buku ini.. aku butuh buku lain untuk mengobati rasa kekecewaanku.. *rampok CC bokap* *habis itu dipentung*
btw sama kayak kakak, aku cinta banget sama foto2nya, penulisnya ini memang kurator yang hebat.. siapa dulu dong temennya, John Green! *salah fokus*
astridfelicialim said:
iya foto2nya adalah yang paling menghibur dari buku ini ya =D walah…harus cepetan baca john green nih, masa baca temennya doang hehe
Annisa said:
Aku udah punya buku ini!! aaaah jd pengen cepet2 baca nih trid!! 🙂
astridfelicialim said:
ayukkk bacaaa..tapi jangan terlalu expect ditakut2in yaaahh hehehe
HobbyBuku said:
jadinya seperti suspence-supernatural bgt mbak ? seperti novel2nya Stephen King yag agak aneh ? Kmrn wkt sale di Periplus sdh mau ambil, tapi akhirnya batal 😦
astridfelicialim said:
betul…agak2 berbau supranatural malahan hehehe…jadi lebih kentel fantasinya daripada horrornya =D
bugot said:
mahal amat yak, tapi keren kayaknya
astridfelicialim said:
hehehe iya buat koleksi bolehlah =p
desty said:
suka covernya 🙂
maksudnya adegan-adegan ala X-Men gimana?
astridfelicialim said:
iya covernya gothic banget ya =D adegan ala X Men maksudnya si anak2 miss peregrine itu ternyata punya kemampuan menjurus superpower seperti anak2 di film X Men…dan akhirnya emang jadi lebih ke action-fantasy daripada horror/gothic =p
miamembaca said:
Fotonya itu dong paling ga kuku yang sebelah Kanan, baca-baca review buku ini banyak yang tidak sesuai harapan ya? Tapi tetep dengan cover seperti itu ga berani baca hihihi.
astridfelicialim said:
iyaaa foto2nya nyeremin banget mi…tapi isinya ternyata nggak nyeremin, sedikit tertipu juga tapi aku tetep suka bukunya kok =)
Pingback: Wishful Wednesday (9) « Bacaan B.Zee
Pingback: Top Five Best Book Covers 2012 « books to share
Pingback: Wishful Wednesday [94] | books to share
Pingback: Lockwood & Co., The Screaming Staircase by Jonathan Stroud | books to share
K' (@kaisuraz) said:
paling yg agak terhibur (i too bit disapointed) adalah kita bs terus bertanya dalam hati, dari halaman ke halaman; ‘burton bakal bikin kayak bayangan gw gini gak ya’ 😀
astrid.lim said:
iyaaaa… tetep penasaran sama filmnya sih yaaa XD