Tags
bahasa indonesia, children, choose your own adventures, classic, fiction, Gramedia, nostalgia, pilih sendiri petualanganmu, series, terjemahan
Judul: Lorong Waktu
Penulis: Edward Packard
Penerjemah: Djokolelono
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (1984)
Halaman: 117p
Beli di: Metro Supermarket (IDR 2000!!!)
Ketika mengunjungi rumah orang tua saya di Bandung beberapa saat lalu, saya naik ke loteng, di mana ratusan buku saya peninggalan dari masa kecil disimpan di beberapa lemari (dan sudah beberapa kali terancam dibuang oleh Ibu saya sang pencinta kerapian). Niat saya adalah mencari beberapa buku Goosebumps untuk dipinjamkan pada keponakan saya yang penasaran dengan serial horror ini setelah menonton filmnya.
Namun, mata saya tiba-tiba bersirobok juga dengan tumpukan buku dari salah satu serial kesayangan saya jaman dulu, Pilih Sendiri Petualanganmu. Dan tiba-tiba saja saya menjadi melankolis. Saya meraih buku yang berada paling atas dan membawanya ke Jakarta, lalu membacanya sambil kembali ke masa kanak-kanak. Kebetulan buku yang saya baca adalah buku pertama serial ini yang berjudul Lorong Waktu.
Selama beberapa jam, saya menikmati 41 akhir cerita yang berbeda-beda, mulai dari yang menyenangkan seperti menjadi wartawan andal yang sibuk berkeliling dunia, sampai yang paling ekstrim seperti dimakan TRex.
Kisahnya sebenarnya simpel. Dalam buku itu, saya sedang berlibur di rumah paman saya di Peternakan Kali Merah, dan suatu hari menemukan gua yang ternyata merupakan portal ke Lorong waktu. Setiap keputusan saya akan membawa saya ke petualangan dan akhir yang berbeda.
Apakah saya akan ke Lorong sebelah kiri atau kanan? Menunggu di gua atau menjelajahi jalan di sekitarnya? Berbohong atau berkata jujur? Nekat atau berhati-hati? Dan setiap keputusan, betapapun terlihat baik, belum tentu membawa saya ke happy ending; Demikian juga keputusan yang terlihat aneh bisa jadi malah membawa saya kepada akhir bahagia yang tak terduga.
Kisah sederhana yang dibalut oleh unsur kreatif ini mungkin tidak bisa dibandingkan dengan cerita fantasi sensasional masa kini. Tapi sepertinya kesan nostalgia yang melekat kuat pada buku inilah yang membuat saya begitu menikmati beberapa jam yang saya habiskan bersamanya.
Dan sepertinya, dalam kunjungan saya berikutnya ke rumah orang tua saya, saya akan menggondol seluruh serial Pilih Sendiri Petualanganmu yang saya punya! Dan kalau GPU benar-benar akan mencetak ulang buku-buku ini, saya akan bersemangat mengoleksi semuanya 🙂
Ferina Permatasari said:
semoga ini diterjemahin lagi ya … sama sekalian detektif cilik Amy & Hawkeye
Opat said:
Waaa Hawkeeyeee *heboh sendiri*
astrid.lim said:
dih opaaaat XD
astrid.lim said:
iya fer demen banget tuh yang pake cermin kan mecahin kasusnya XD
Ratih said:
Seru banget sih Mbak astrid, pengen punya dan baca buku-buku jadul juga 😀
astrid.lim said:
ayoook… emang buku jadul itu menyenangkan untuk dibaca ulang hahahah
gabriella said:
Sekarang jarang nemu ya buku2 model gini… padahal seru ya!
astrid.lim said:
iyaaa kangen banget baca yang model gini.. emang nostalgia ngga ada habisnya XD
iuef said:
Buku model ‘pilih sendiri petualanganmu’ emang seru yaa…
Saya sempet baca satu, entah lupa judulnya apa.
astrid.lim said:
iya seruuu dan jadi ketagihan nostalgia nih XD
Doni Agustia Permana said:
Pengin beli buku ini dimana ya?
astrid.lim said:
Halo, sepertinya sudah tidak diterbitkan lagi, tapi kadang saya masih suka lihat ada yang jual secondnya di Tokopedia, coba dicek2 deh… semoga ketemu yaa
nina said:
ughhhh aku kangen buku begini. Mau dong kalau dijual….
astrid.lim said:
Iyaaa seru ya… sedihnya buku2ku yg ini banyak yg jadi korban banjir bbrp tahun lalu :(((((