Tags
Judul: 80 Hari Keliling Dunia
Pengarang: Jules Verne
Penerbit: Serambi-Gita Cerita Utama
Halaman: 367 p
Beli di: Gramedia Pluit Emporium (Rp 49000, diskon 30%)
Buku ini termasuk salah satu karya klasik Jules Verne yang paling fenomenal di zamannya. Tadinya aku mau baca yang versi Bahasa Inggris, tapi karena waktu lagi jalan ke Gramedia Pluit Emporium ternyata diskon 30% untuk semua buku, akhirnya beli juga deh buku versi Indonesianya.
Tokoh sentral novel ini adalah seorang pria misterius bernama Phileas Fogg. Suatu hari, Fogg terlibat dalam sebuah taruhan dengan teman-temannya di Reform Club, apakah dia bisa mengelilingi dunia dalam waktu 80 hari. Mungkin kisahnya nggak akan fenomenal kalau nggak bersetting di tahun 1872, di mana alat transportasi yang ada baru berupa kapal uap, kereta api, dan bahkan gajah!
Jadilah Fogg, ditemani pelayannya yang sedikit culun tapi setia, Passepartout, memulai petualangan mereka. Dari London, ke Suez, lalu melintasi India (lengkap dengan pengalaman menakutkan di tengah hutan rimbanya), lanjut ke Hongkong, Yokohama, San Francisco, New York, dan kembali ke Inggris. Selain bersiap menghadapi berbagai kejadian tak terduga, termasuk cuaca dan hambatan lainnya, perjalanan Fogg juga dilengkapi dengan kehadiran detektif Fix, yang membuntuti Fogg karena kemiripannya dengan buron perampok bank yang sedang dicari-cari ke seluruh dunia.
Jadi, berhasilkah Fogg memenangkan taruhan senilai 20 ribu poundsterling itu?
Yang menyenangkan dari buku ini, selain kisah petualangannya yang cukup seru, adalah perbedaan karakter yang mencolok antara Phileas Fogg yang cool dan tanpa emosi, dengan pelayannya Passepartout yang meledak-ledak. Beberapa kejadian konyol yang dialami Pasepartout juga menjadi penghias yang cukup menghibur dalam kisah ini. Terjemahan bahasa Indonesianya cukup oke (aku termasuk yang merekomendasikan Serambi kalau mencari buku-buku hasil terjemahan yang enak dibaca), meskipun ada beberapa istilah teknis yang kurang bisa dijabarkan dengan jelas.
Ini adalah buku Jules Verne-ku yang pertama, meskipun aku sudah sempat nonton adaptasi novelnya yang dijadikan film, Journey To The Center Of The Earth. Mungkin akan ada terjemahannya juga nanti?
dewagehu said:
ini bukannya ada film nya trid…???
Around the world in 80 days,.. jackie chan..??
:p
astridfelicialim said:
wekeke..emang terinspirasi dari buku ini kan…hidup jackie chan! =p
utaminingtyazzzz said:
Journey To The Center Of The Earth udah ada terjemahannya 🙂
astridfelicialim said:
iyaaaa….langsung masuk list beli dehhh =)
SYAHIRAH SUHANA said:
Saya belum pernah lihat filemnya.
astrid.lim said:
sama, aku juga belum pernah liat lho..