• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2022
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: suspense

The President is Missing by Bill Clinton & James Patterson

02 Tuesday Jun 2020

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 1 Comment

Tags

america, english, fiction, mystery/thriller, politics, popsugar RC 2020, secondhand books, suspense

Judul: The President is Missing

Penulis: Bill Clinton & James Patterson

Penerbit: Arrow Books (2019)

Halaman: 513p

Beli di: @BaliBooks (IDR 80k)

Apa jadinya bila dua nama besar berkolaborasi dalam satu buku? Yang satu adalah penulis best seller yang karya-karyanya sudah dikenal di seluruh dunia, sementara yang seorang lagi adalah mantan presiden Amerika Serikat, politikus andal yang juga terkenal karena salah satu skandal terbesar di White House.

Saya sendiri penasaran ketika pertama kali mendengar tentang kolaborasi ini. Saya sudah membaca beberapa karya James Patterson, dan meskipun tidak semuanya masuk ke kategori wow, namun rata-rata bukunya dikemas dalam kisah cepat penuh twist yang memang bikin ketagihan. Sedangkan Bill Clinton? Saya malah tidak bisa membayangkan eks POTUS tersebut menulis buku, apalagi yang bergenre thriller!

Ternyata, hasilnya adalah kisah thriller bertema terorisme yang merupakan page turner, bikin penasaran dan deg-degan sampai akhir. Yang membuatnya beda dari buku Patterson lainnya adalah detail-detail kepresidenan, mulai dari setting di White House hingga intrik politik dan protokoler yang terkesan sangat akurat, karena memang dibuat berdasarkan pengalaman Clinton saat menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

Kisahnya adalah tentang seorang Presiden yang menghadapi ancaman mengerikan dari teroris, yang bisa berakibat pada hancurnya sistem internet, dan basically, semua sistem peradaban manusia modern. Cyber terrorism adalah topik yang in, dan memang mungkin terjadi di masa sekarang ini, sehingga semua detail di buku ini seolah memang terjadi di dunia nyata, menambah kesan mencekam di sepanjang cerita.

Ancamana ini membuat sang Presiden harus mengambil langkah-langkah tidak biasa, termasuk bernegosiasi dengan salah satu pemimpin kelompok terorisme paling terkenal, bekerja sama dengan hacker yang diragukan kesetiannya, hingga menghilang dan beraksi seorang diri. Langkah-langkahnya tentu saja dikritik sejumlah pihak, termasuk rivalnya di dunia politik, dari mulai juru bicara Congress hingga bahkan Wakil Presiden-nya sendiri yang seolah ingin mencari kesempatan di tengah kesempitan.

Kisah semakin rumit dan tak tertebak ketika muncul sosok pembunuh misterius, serta orang dalam yang merupakan pengkhianat alias musuh dalam selimut.

Juicy dan menegangkan, dengan intrik rumit namun pemecahan yang cukup mengesankan, menurut saya buku kolaborasi pertama ini bisa dibilang cukup berhasil. Biasanya, Patterson memang piawai menyusun kisah thriller cepat, tapi seringkali mengabaikan beberapa detail penting dan menyisakan lubang-lubang dalam plotnya. Hal inilah yang berhasil diimbangi oleh Clinton, yang menyumbangkan expertise-nya dan membuat kisah terjalin dengan lebih rapat, dengan karakter-karakter dunia politik yang meyakinkan.

Next collab?

Berangkat dari kesuksesan ini, Patterson dan Clinton baru-baru ini mengumumkan rencana mereka menerbitkan kolaborasi yang kedua di bulan Juni 2021. Kisahnya adalah tentang penculikan anak perempuan mantan presiden (dari buku pertama). Sepertinya akan sama serunya dengan buku sebelumnya!

Submitted for:

Kategori: A fiction or nonfiction book about a world leader

The Farm by Joanne Ramos

29 Friday May 2020

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

america, contemporary, english, fiction, immigrant, new york, science fiction, social issues, suspense

Judul: The Farm

Penulis: Joanne Ramos

Penerbit: Bloomsbury Publishing (2019)

Halaman: 326p

Beli di: Periplus.com (IDR 55k, bargain!)

The Characters:

Mae Yu: pengusaha perempuan yang ambisius, latar belakang keluarga membuatnya sangat ingin membuktikan dirinya bisa sukses. Ia mempertaruhkan kariernya ketika menggolkan ide Golden Oaks pada bosnya. Industri fertilitas yang menjadi tempat para perempuan muda (kebanyakan imigran) menjadi surrogate bagi wanita kaya raya yang ingin memiliki anak tapi tidak bisa (atau tidak mau) hamil. Dan ketika seorang klien VVIP ingin mempunyai bayi melalui fasilitas Golden Oaks, Mae merasa inilah kesempatan yang sudah ia tunggu-tunggu.

Jane: perempuan muda imigran dari Filipina, berusaha mencari kehidupan yang lebih baik di Amerika. Keputusan demi keputusan yang tidak bijaksana kerap kali membelokkan hidupnya ke arah yang tidak ia inginkan. Bayi mungil perempuan, perceraian dengan suaminya, serta kebutuhan ekonomi yang mendesak, membuat Jane harus mengambil keputusan yang akan mengubah hidupnya selamanya. Apakah Golden Oaks merupakan jawaban atas mimpi-mimpinya selama ini?

Aunt Ate: wanita imigran asal Filipina, kerabat Jane satu-satunya di Amerika yang masih peduli padanya. Ate cukup sukses meniti karier sebagai Nanny sekaligus makelar yang memasok para imigran bekerja di keluarga-keluarga kaya dan elite di New York. Namun sampai kapan ia bertahan, dan apakah mungkin suatu hari ia bisa pulang ke Filipina untuk berkumpul dengan anak-anaknya?

Reagan: gadis muda Amerika dari keluarga privilege yang masih mencari arti hidupnya. Ia ingin melakukan sesuatu yang bisa menolong orang lain, bahkan mengubah dunia. Dan ketika ia memutuskan untuk menerima tawaran Golden Oaks, ia tidak membayangkan pengalaman yang akan ia peroleh.

The Plot:

The Farm merupakan buku unik yang menggabungkan beberapa isu penting ke dalam plotnya, Isu imigran dan American dreams dikupas di sini, terutama bagi para imigran perempuan yang berasal dari Filipina. Mungkin karena penulisnya, Joanne Ramos, masuk ke kategori tersebut.

Yang juga unik adalah ide tentang pusat fertilitas dan surrogate mothers. Banyak alasan mengapa orang memilih untuk memiliki anak lewat metode surrogate. Namun yang dibahas di The Farm adalah pilihan yang dimiliki oleh orang-orang kaya (dengan aset mereka yang tak terbatas) serta bagaimana keinginan-keinginan mereka bisa tercapai dengan memanfaatkan siapapun, terutama orang-orang yang tidak seberuntung mereka baik dari segi ekonomi maupun pendidikan.

Kebanyakan perempuan muda yang bekerja di Golden Oaks sebagai surrogate mother adalah kaum imigran yang tidak memiliki pilihan lain dalam hidupnya. Mereka hanya ingin pekerjaan dengan bayaran besar yang bisa memperbaiki bahkan mengubah kehidupan keluarga mereka. Namun bagi orang-orang kaya yang menyewa jasa mereka (serta bagi pengusaha seperi Mae), mereka hanyalah semacam sapi perahan yang habis manis sepah dibuang.

My thoughts:

The Farm merupakan jenis buku yang memiliki premis menarik, tapi entah mengapa eksekusinya terasa berantakan dan kurang nendang. Ada kesan ingin menjadikan buku ini semacam thriller, apalagi pengalaman Jane dan teman-temannya di Golden Oaks, dengan aturan ketat dan klien misterius, seolah menjanjikan adanya plot konspirasi rahasia, kegiatan ilegal dan ending yang mengejutkan. Tapi entah mengapa, Ramos seolah enggan membawa The Farm ke arah sana, dan hanya menggantungkan plot tersebut setengah hati.

Yang ada, The Farm jadi terasa setengah matang. Thriller bukan, science fiction juga bukan. Kisah imigrannya memang menarik, dan banyak sisi moral dan etika bisnis yang dibahas di sini. Tapi yang mengejutkan, endingnya menurut saya kok malah tidak memihak pada kaum imigran ya… Apakah ini cara Ramos membuat cerita yang lebih realistis? Atau justru satire dan ingin menyindir sistem di Amerika yang saat ini sangat tidak berpihak pada imigran?

Entahlah. Yang pasti, buku ini menurut saya kurang kena dengan harapan saya. Tapi mungkin juga karena ini memang novel debut Ramos, yang sebelumnya berprofesi di bidang ekonomi dan finansial.

Submitted for:

Kategori: A book by a WOC

The Secret Adversary by Agatha Christie

06 Friday Mar 2020

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 2 Comments

Tags

agatha christie, bahasa indonesia, british, classic, Gramedia, mystery, popsugar RC 2020, series, suspense, terjemahan, world war

Judul: The Secret Adversary (Musuh dalam Selimut)

Penulis: Agatha Christie

Penerjemah: Mareta

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2012)

Halaman: 376p

Beli di: @HobbyBuku (bagian dari bundel Agatha Christie)

Tommy dan Tuppence bukanlah tokoh-tokoh favorit saya dari antara karakter ciptaan Agatha Christie, dan kisah petualangan mereka juga tidak terlalu menarik hati saya. Mungkin karena cerita mereka lebih berat ke isu mata-mata dan pengkhianatan dibandingkan plot pembunuhan klasik ala Christie.

Tapi, karena saya sudah membaca (ulang) hampir semua buku Christie, dan kisah pasangan Tommy dan Tuppence merupakan sedikit dari yang jarang (bahkan belum pernah) saya sentuh, maka tibalah saatnya menjajal buku mereka dan mengenal pasangan ini lebih jauh.

The Secret Adversary adalah buku mereka yang pertama. Tommy dan Tuppence belum menikah di sini, masih berusia muda dan sedang bingung menentukan rencana mereka setelah Perang Dunia I usai. Tanpa sengaja, mereka terlibat dalam suatu peristiwa misterius yang merupakan sisa misteri masa perang.

Saat Perang Dunia I berlangsung, kapal Lusitania yang sedang menuju Inggris ditorpedo musuh, padahal ada penumpang yang membawa dokumen penting yang sangat berarti untuk Inggris. Sang penumpang pun menitipkan dokumennya pada gadis Amerika bernama Jane Finn. Namun setelah proses penyelamatan kapal usai, Jane Finn menghilang tanpa jejak.

Lima tahun setelah kejadian tersebut, Tommy dan Tuppence akhirnya terlibat dalam pencarian Jane Finn yang misterius serta dokumen penting yang hilang. Gawatnya, beberapa pihak yang ingin kembali merusak perdamaian juga mengincar dokumen tersebut. Akhirnya, kedua petualang muda (amatir) ini terpaksa menggunakan segala akal mereka untuk bersaing dengan komplotan berpengalaman yang terdiri dari para penjahat dengan kepentingan mereka masing-masing.

Kabarnya, komplotan penjahat ini dipimpin oleh seseorang dengan julukan Mr. Brown (yang tidak diketahui identitas aslinya), yang kelihatannya selalu satu langkah di depan para lawannya termasuk Tommy dan Tuppence. Apakah mereka berhasil membongkar kedok Mr Brown dan memenangkan pertandingan ini?

Meski bukan jenis cerita favorit saya (give me any classic Christie whodunnit with locked room or something), ternyata kisah petualangan Tommy dan Tuppence cukup enjoyable. Ada beberapa red herring yang menipu, ditambah lagi double twist di bagian akhir yang cukup mengejutkan (meski lumayan tertebak), yang menunjukkan kepiawaian Chrstie mengolah kisah yang berada di luar comfort zonenya.

Topik espionase dan pengkhianatan merupakan topik yang cukup populer di masa perang dan setelahnya. Christie menulis kisah ini di tahun 1922, setelah perang usai namun kondisi Inggris belum terlalu stabil. Kisahnya sangat relevan dengan periode buku ini ditulis, dan Tommy serta Tuppence mewakili anak-anak muda yang hidupnya serba tidak pasti setelah perang.

Saya suka interaksi antara Tommy dan Tuppence, yang berasal dari latar belakang cukup berbeda namun ternyata sangat cocok satu sama lain. Dan kisah ini memang mengawali hubungan pribadi maupun profesional mereka berdua, kondisi yang cukup unik mengingat periode buku ini ditulis, dan membuktikan bahwa Christie mendukung  emansipasi perempuan di zamannya dengan caranya sendiri.

Tommy dan Tuppence merupakan serial yang timelinenya mengikuti waktu sebenarnya saat buku mereka ditulis. Usia mereka bertambah tua dengan cukup akurat sesuai dengan terbitnya buku-buku mereka, dan perkembangan hubungan mereka juga digambarkan berjalan seiring dengan petulangan-petualangan mereka, tidak seperti serial Poirot atau Miss Marple.

Submitted for:

Kategori: A book set in the 1920s

 

The Lock Artist by Steve Hamilton

11 Thursday Oct 2018

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

action, america, crime, english, fiction, heist, mental health, popsugar RC 2018, psychology, suspense, thriller

Judul: The Lock Artist

Penulis: Steve Hamilton

Penerbit: Orion Paperback (2011)

Halaman: 408p

Beli di: Betterworldbooks.com (USD 7.98, dics 20%)

Miracle Boy adalah julukan yang diberikan publik pada Michael, akibat suatu tragedi mengerikan yang dialami keluarganya saat ia kecil, dan ia adalah satu-satunya korban yang selamat.

Namun sejak kejadian tersebut, Michael tidak bisa bicara. Berbagai terapi dan konsultasi psikologis sudah ia jalani, tapi tetap saja- pita suaranya seolah berhenti untuk berfungsi.

Di tengah kesunyian hidupnya, Michael menemukan bakat tersembunyi yang tak terduga: ia bisa membuka kunci apapun; dari mulai gembok sederhana hingga brankas yang super rumit. Keahliannya ini sayangnya memancing gerombolan penjahat untuk memanfaatkannya, dan kejadian demi kejadian akhirnya malah menjerumuskan Michael ke sindikat kejahatan berbahaya yang mengancam kehidupannya dan orang-orang yang disayanginya. Michael berusaha melarikan diri dan bersembunyi- namun ia harus melakukan suatu pekerjaan terakhir, pekerjaan membongkar kunci yang paling berbahaya dan beresiko tinggi yang pernah ia hadapi.

Saya lupa siapa yang merekomendasikan buku ini pada saya- mungkin saya membaca reviewnya di salah satu blog atau website buku. Yang pasti, saya tidak pernah membaca buku karya Steve Hamilton sebelumnya, jadi saya tidak punya ekspektasi apa-apa terhadap buku ini.

Ternyata, Hamilton mampu menghipnotis saya lewat gaya penulisannya yang lancar dan tidak bertele-tele. Michael adalah karakter utama yang mudah mengundang simpati (meski ada beberapa keputusannya yang cukup bodoh), dan buku ini semakin enak untuk diikuti setelah saya merasa terhubung dengan Michael.

Salah satu kunci utama keberhasilan buku bergenre mystery, thriller atau crime, adalah kemampuan sang penulis untuk membuat kisahnya bisa dipercaya. Meyakinkan pembaca bukanlah hal yang mudah, dan inilah yang berhasil dilakukan oleh Hamilton dalam The Lock Artist. Penjelasannya tentang kehidupan sindikat para penjahat, serta penjahat freelance seperti Michael, dituturkan dengan cukup meyakinkan, dan detail tentang cara-cara menbuka kunci dan gembok mengasyikkan untuk diikuti (meski menurut si penulis, ia mengabaikan beberapa detail penting yang menjadikan deskripsinya tidak mungkin diikuti oleh para calon penjahat yang terinspirasi ingin mengikuti jejak Michael).

Secara keseluruhan, Steve Hamilton berhasil memikat saya. Meski tokoh Michael menurut saya masih terlalu muda mengingat kisah ini lumayan banyak mengulas topik yang sebenarnya lebih cocok untuk pembaca dewasa, namun hal ini sesekali malah menimbulkan efek simpati yang mungkin memang menjadi tujuan Hamilton menciptakan karakter berusia 18 tahun yang juga prodigy sindikat para penjahat. Sepertinya buku jni bisa dipertimbangkan oleh Hollywood untuk diangkat ke layar lebar!

Submitted for:

Category: A book involving a heist

Before I Go To Sleep by S.J. Watson

11 Tuesday Oct 2016

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 4 Comments

Tags

english, fiction, movie tie in, mystery, psychology, secondhand books, suspense, thriller, twist ending

before-i-go-to-sleepJudul: Before I Go To sleep

Penulis: S.J. Watson

Penerbit: HarperCollins (2012, First International Mass Market)

Halaman: 368p

Beli di: Bukumoo (IDR 50k)

Salah satu genre favorit saya sepanjang masa adalah thriller-mystery. Saya (yang tidak suka genre horror tapi suka ditakut-takuti) selalu excited dengan pace yang cepat, intens, plot twist dan karakter yang tidak reliable.

Menurut premisnya, Before I Go To Sleep masuk ke dalam kategori ini.

THE PLOT:

Sejak insiden misterius yang menimpanya, Christine Lucas tidak memiliki memori jangka panjang lebih dari 24 jam. Setiap pagi, ia bangun dalam keadaan clueless tentang ruangan yang ditempatinya, umurnya, bahkan laki-laki yang berbaring di sebelahnya dan mengaku adalah suaminya, Ben.

Frustrasi ingin mengingat lebih banyak, dan merasa sangat vulnerable karena tidak berhasil, Christine suatu hari dikejutkan oleh telepon dari laki-laki yang mengaku sebagai dokternya, Dr. Nash, yang memberitahunya kalau Christine ternyata memiliki jurnal yang berisi informasi yang dikumpulkannya sedikit demi sedikit tentang fakta-fakta hidupnya, yang tujuannya adalah untuk mengembalikan memorinya.

Namun Christine terkejut saat membaca tulisannya di halaman depan: Do Not Trust Ben.

Siapa yang harus ia percayai?

THE TWIST:

Saya selalu berharap dikejutkan oleh twist dramatis (tapi tetap realistis) dari buku-buku sejenis ini. Kenikmatan membaca buku bergenre thriller mystery adalah secara bertahap dibuat tegang, lalu meledak menjadi kejutan di bagian akhir yang tidak tertebak tapi sekaligus bisa memberikan penjelasan yang memuaskan.

Sayangnya- Before I Go To Sleep belum bisa masuk ke dalam golongan ini (buat saya). Twistnya sudah tercium kuat dari pertengahan buku, tapi saya masih berharap saya salah, karena menurut saya penyelesaian tersebut tidak masuk akal dan akan terlalu dipaksakan. Namun ternyata dugaan saya benar, dan alih-alih puas karena berhasil menebak, saya justru kecewa. Ketegangan dan misteri yang terbangun cukup baik dari awal, terasa merosot dan sia-sia dengan ending yang terlalu dipaksakan.

THE VERDICT

Menurut saya, kisah Before I Go To Sleep memiliki Premis yang baik, cocok untuk penyuka thriller psikologis, dan ketegangannya juga cukup terjaga. Saya menyelesaikan buku ini dalam satu hari karena memang tidak bisa berhenti, rasa penasaran itu berhasil dibuat menumpuk (at least untuk membuktikan kalau tebakan saya salah dan ada kejutan lain menunggu di akhir buku).

Tapi sayangnya, twist di bagian ending kurang oke, menghilangkan dua bintang (dari lima bintang) yang saya sematkan pada buku ini. Konsistensi adalah kunci kesuksesan menjaring lima bintang pada buku bergenre misteri, dan buku ini, simply put, tidak bisa menjaga konsistensi tersebut dan kedodoran berat di bagian akhir.

THE MOVIE

Buku ini sudah diangkat ke layar lebar, dengan pemeran utama Nicole Kidman dan Colin Firth. Mungkin harusnya saya nonton filmnya saja, karena sepertinya Colin Firth akan mengalihkan saya dari ending yang paling tidak masuk akal sekalipun (Kingsman, cough cough) 🙂

large_before_i_go_to_sleep

 

Tinker Tailor Soldier Spy by John Le Carre

31 Tuesday Mar 2015

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 12 Comments

Tags

1001 books, baca bareng, BBI, british, classic, english, fiction, review15, spy, suspense, thriller

tinker tailorJudul: Tinker Tailor Soldier Spy

Penulis: John Le Carre

Penerbit: Penguin Books (movie tie-in edition 2011, first published in 1974)

Halaman: 381p

Beli di: Drive Books Not Cars, Books and Beyond (IDR 80k)

Tinker

Tailor

Soldier

Sailor

Rich Man

Poor Man

Beggarman

Thief

(Nursery Rhymes)

Salah satu pertanyaan paling tua adalah “Who can spy on the spies?”

Siapa yang bisa memastikan kalau seorang mata-mata bukan merupakan mata-mata dari kubu lawan, alias si pengkhianat?

Buku ini bersetting di tahun 70-an, saat perang dingin sedang terjadi antara Rusia dan negara-negara Barat termasuk Inggris. Banyak desas-desus yang menyebutkan ada double agent di tengah organisasi intelijen Inggris yang biasa dijuluki Circus.

Pimpinan organisasi tersebut, yang dikenal dengan nama Control, mencurigai salah satu dari lingkaran dalamnya. Namun belum sempat kecurigaannya terbukti, sang double agent sudah mencium rencana Control dan malah mengacaukan misi membongkar kedok ini. Control meninggal dunia, seorang agent tertembak, dan George Smiley, tangan kanan Control, dipensiun-dinikan.

Namun beberapa tahun kemudian, George dipanggil kembali untuk membantu membongkar penyamaran sang double agent yang kemungkinan besar adalah salah seorang dari mantan rekan sekerjanya dulu. George berusaha membuat jebakan, adu cepat dengan sesama agen rahasia yang juga sudah mengerti benar segala jenis trik yang biasa digunakannya.

Buku ini adalah jenis buku yang sulit untuk dinikmati- bukan saja karena bahasanya yang sangat teknis (penulis adalah mantan anggota British Foreign Service), tapi alurnya yang sebenarnya cukup lambat (tidak fast paced seperti layaknya buku thriller/spy) dibuat cukup rumit, melompat ke sana ke mari sesuai penyelidikan George.

Kadang menelusuri masa lalu, jauh ke belakang menjajaki kisah rekan-rekannya sebelum mereka bergabung di Circus, lalu menyimpang ke masa kini, kadang diselingi memori George akan istrinya yang sudah meninggalkannya, semua campur aduk sehingga awalnya sulit untuk diikuti, sampai kita benar-benar familiar dengan tokoh-tokoh di dalamnya (yang jumlahnya cukup banyak).

George Smiley sendiri adalah tipikal anti-hero yang tidak pretentious, sangat introvert dan tidak menonjol, namun mudah untuk disukai. Penyelidikannya yang terkesan lambat sebenarnya menunjukkan betapa hebat otaknya merancang satu demi satu jebakan untuk sang pengkhianat.

Secara keseluruhan, buku ini cukup fenomenal di jamannya, bahkan masuk ke dalam daftar 1001 books to read before you die.

The Movie

Sayang, sampai saya menulis review ini, saya belum sempat menonton film yang diangkat dari buku fenomenal ini. Padahal kalau melihat castingnya, waduh…nama-namanya menggiurkan semua, mulai dari Gary Oldman, Colin Firth, sampai Bennedict Cumberbatch. Film ini masih akan ada di watch list saya, terutama karena sekarang saya sudah membaca bukunya, harusnya bisa lebih mengerti kisah filmnya (banyak yang mengeluh filmnya agak membingungkan kalau belum membaca bukunya).

tinker tailor2

tinker tailor3

Bonusss XD

 

Film yang dirilis tahun 2011 ini juga sempat mendapat tiga buah nominasi Oscar, termasuk Best Actor untuk Gary Oldman.

Trivia

– John Le Carre adalah pseudonym dari penulis Inggris, David John Moore Cornwell, yang dulu pernah bekerja di MI5 dan MI6, badan intelijen Inggris. Novel dengan genrey spy/thriller adalah spesialisasinya, dan George Smiley muncul sebagai karakter utama di lima novelnya.

– Istilah mole, yang berarti penyusup alias double agent- ternyata dipopulerkan melalui buku ini. Sebelumnya, mole hanya dikenal sebagai istilah kimia – atau bahkan jenis binatang 🙂

Submitted for:

Baca Bareng Maret, Tema Adaptasi Film/Buku

Baca Bareng Maret, Tema Adaptasi Film/Buku

 

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,037 other followers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Lima Sekawan - The Series
    Lima Sekawan - The Series
  • The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
    The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
  • Circe by Madeline Miller
    Circe by Madeline Miller
  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • Matilda
    Matilda

Recent Comments

When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…
The Case of the Pecu… on The Case of the Left-Handed La…
astrid.lim on Lorong Waktu by Edward Pa…
nina on Lorong Waktu by Edward Pa…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,037 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...