• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2022
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: self help

Wintering by Katherine May

09 Wednesday Jun 2021

Posted by astrid.lim in non fiction

≈ Leave a comment

Tags

british, english, memoir, mental health, non fiction, self help

Judul: Wintering

Penulis: Katherine May

Penerbit: Rider, Penguin Random House UK (2020)

Halaman: 273p

Beli di: Periplus Ngurah Rai Online (IDR 158k)

Wintering adalah buku yang menyejukkan. Subtitlenya “The power of rest and retreat in difficult times” menggambarkan dengan jelas apa tujuan buku ini. Dan membacanya di tengah suasana gelap pandemi yang entah kapan berakhirnya (meski di beberapa belahan dunia ada yang sudah menganggap pandemi ini selesai), terasa amat pas.

Katherine May berbagi kisah saat ia mengalami depresi, dan membandingkannya dengan musim dingin. Ia menggunakan metafora ini di sepanjang buku, mengaitkan persiapan yang dilakukan sebelum menyambut musim dingin, dengan persiapan saat keadaan sulit yang cenderung menyebabkan depresi sedang menyambangi hidup kita.

Katherine sendiri mengalami “winter” sejak ia kecil, saat autisme nya tidak terdiagnosis, saat suaminya sakit, saat ia sendiri sakit berkepanjangan, dan harus mundur dari pekerjaannya, serta saat anaknya mengalami kesulitan belajar. Seperti kata Katherine, musim dingin kadang datang berulang-ulang, seolah tidak memiliki jeda musim panas yang lebih menyenangkan di antaranya.

Untuk mengaitkan metafora musim dingin secara fisik dengan musim dingin secara mental, Katherine mengeksplorasi banyak hal, mulai dari binatang dan tumbuhan yang bisa menyesuaikan diri dengan winter alih-alih melawannya, hingga belajar dari orang-orang yang tinggal di ujung belahan utara dunia, di mana malam hari berlangsung terus-menerus sepanjang musim dingin tanpa ada secercah matahari sedikitpun.

Saya menyukai prosa dan gaya menulis May, yang memang indah, simpel tapi mengena. Saya juga menyukai idenya untuk membandingkan dan mengaitkan winter sebagai musim fisik maupun mental. Dan memang benar, pada akhirnya kita sebagai manusia perlu menyadari kapan waktunya beristirahat, retreating, dan menerima segala hal gelap dalam hidup kita sambil menunggu musim yang lebih hangat datang kembali.

Namun menurut saya, ada beberapa metafora yang agak terlalu dipaksakan di dalam buku ini, serta topik yang agak terlalu menjauh dari isu utamanya. Beberapa chapter juga ditulis dengan agak kurang halus, saat May berusaha mengaitkan unsur musim dingin dengan mental health.

Namun overall, Wintering tetap merupakan buku yang menyenangkan untuk dibaca, menenangkan, jernih, dan cocok dibuka-buka kembali saat kita sedang mengalami musim dingin pribadi.

Rating: 3.5/5

Recommended if you like: subtle memoirs, mental health issues, beautiful prose, calming tone

Lean In: Women, Work, and the Will to Lead by Sheryl Sandberg

06 Monday Nov 2017

Posted by astrid.lim in non fiction

≈ 3 Comments

Tags

bbi review reading 2017, business, career, inspirational, non fiction, popsugar RC 2017, self help

Judul: Lean In: Women, Work, and the Will to Lead

Penulis: Sheryl Sandberg

Penerbit: WH Allen (2015)

Halaman: 230p

Beli di: The Book Depository (IDR 128,102)

Non fiction is not my forte. Saya selalu stress duluan kalau disuruh baca buku non fiksi, karena sudah terbayang akan merasa bosan, harus berpikir keras, berusaha mencerna kalimat-kalimat yang monoton.

Tapi saya tahu, reading non fiction will bring some good for me- at least to push me outside my comfort zone and learn something new. Karena itulah saya bersyukur dengan hadirnya reading challenge yang memaksa saya membaca buku-buku di luar zona nyaman saya. Tak terkecuali Popsugar Reading Challenge yang memasukkan buku tentang career advice ke dalam salah satu kategorinya.

Saya sudah berkecimpung di dunia kerja dan meniti karier hampir 15 tahun, hingga akhirnya berada di posisi yang sekarang. Tapi memang saya merasa kurang mau belajar untuk mengembangkan soft skill saya melalui buku-buku pengembangan diri atau self help serta buku-buku bisnis secara umum. Mungkin karena saya merasa waktu saya lebih baik digunakan untuk membaca buku-buku yang saya suka.

Tapi ternyata, ketika saya memilih Lean In sebagai buku untuk Popsugar Reading Challenge, saya menyadari kalau buku non fiksi tidak selamanya berat dan membosankan, terutama yang ditulis oleh praktisi seperti Sheryl Sandberg. Perempuan yang namanya selalu masuk ke dalam daftar nama perempuan paling berpengaruh ini mampu menyajikan pandangannya tentang perempuan bekerja tanpa terkesan menggurui dan jauh dari membosankan, meski banyak dilengkapi oleh footnotes dan referensi hasil riset.

Sandberg kini menjabat sebagai Chief Operating Officer di Facebook, sekaligus tangan kanan Mark Zuckerberg, namun sebelumnya telah malang melintang di dunia bisnis, termasuk membantu membesarkan Google dan pernah bekerja sebagai konsultan di perusahaan bergengsi McKinsey.

Sandberg menggunakan pengalamannya yang ekstensif terutama dalam sudut pandang sebagai perempuan, dan bagaimana memaknai perbedaan gender untuk mengatasi tantangan yang kerap dihadapinya. Ia membahas fakta-fakta tentang mengapa perempuan tidak terlalu berambisi seperti laki-laki (sehingga menyebabkan minimnya jumlah pemimpin perempuan di dunia), selalu duduk di belakang dan jarang beropini kalau sedang mengikuti rapat, dan bagaimana menghadapi kenyataan kalau perempuan yang sukses biasanya dijauhi dan tidak disukai, baik oleh laki-laki maupun sesama perempuan.

Sandberg juga membahas beberapa karakter penting yang ia kembangkan dan membantunya meniti sukses seperti sekarang ini, termasuk bagaimana bersikap jujur apa adanya, bijak dalam menentukan pilihan, dan menerima kenyataan kalau kita memang tidak bisa mendapatkan segalanya.

Karena Sandberg juga seorang istri dan ibu, ia membagi pengalamannya tentang berusaha menjaga keseimbangan antara karier dan keluarga. Untungnya ia tidak menampilkan sosoknya sebagai perempuan super yang bisa melakukan segalanya, karena ia secara jujur mengungkapkan kelemahan dan kegagalannya yang membuat kita sebagai pembaca bisa lebih terhubung dengannya.

Salah satu bagian favorit saya adalah ketika Sandberg menggambarkan hubungannya dengan kolega dan atasannya yang kebanyakan laki-laki, terutama Mark Zuckerberg. Seru juga membayangkan dua orang yang memiliki otak brilian dan karakter kuat bekerja sama dalam organisasi sebesar Facebook. Bagaimana Sandberg yang adalah perempuan dan berusia lebih tua mampu menempatkan dirinya sebagai staff sekaligus teman Mark, dan bagaimana kebijakan-kebijakan yang diusulkan Sandberg pada akhirnya berhasil mengubah Facebook menjadi salah satu perusahaan terkuat di dunia.

Memang ada beberapa bagian dalam buku ini yang secara eksklusif menggambarkan privilege Sandberg sebagai perempuan kulit putih kelas menengah di negara maju Amerika Serikat. Untungnya Sandberg masih sensitif untuk menyinggung hal ini dan bahkan meminta maaf karena menyadari bahwa kondisinya sangat berbeda dan mungkin bahkan tidak applicable untuk perempuan-perempuan yang termasuk dalam kategori minoritas, ekonomi lebih rendah, atau hidup di negara berkembang. And I appreciate her for that.

Inspiratif, menarik dan eye opening, buku ini membuat saya banyak berpikir tentang peran perempuan di era milenial dan betapa bersyukurnya hidup di zaman ini. Di kantor tempat saya bekerja sekarang, 3 dari 4 kepala divisi adalah perempuan, dan lebih dari 50% staff juga merupakan perempuan. Sandberg juga memberikan ide pada saya tentang bagaimana saya bisa lebih memberdayakan rekan-rekan dan staff yang kebanyakan perempuan, tanpa harus berseberangan dengan laki-laki, dan bagaimana menjadi feminis tanpa bersikap terlalu sinis atau sarkastik 🙂

Notes:

Dalam buku Lean In, Sheryl Sandberg banyak menggambarkan hubungannya dengan suaminya, Dave Goldberg yang juga berkecimpung di industri internet. Menurut Sandberg, suaminya adalah partner sekaligus faktor terpenting yang bisa membuat dirinya seperti sekarang.

Karena itu, saya sangat terkejut saat browsing tentang Sandberg setelah membaca buku ini, dan mendapati berita kalau Dave Goldberg sudah meninggal dunia karena serangan jantung dua tahun yang lalu, di usia yang masih muda, 47 tahun. Peristiwa ini begitu mendadak dan mengejutkan, sehingga Sandberg juga tidak membuka dirinya kepada publik hingga awal tahun ini, saat ia menerbitkan memoir tentang kehilangannya dan perjuangannya mengatasi rasa duka mendalam, yang berjudul Option B: Facing Adversity, Building Resilience and Finding Joy.

Submitted for:

Category: A book with career advice

Kategori: Self Improvement & Self Help

Seriously…I’m Kidding by Ellen DeGeneres

02 Thursday Mar 2017

Posted by astrid.lim in non fiction

≈ 1 Comment

Tags

bbi review reading 2017, biografi, funny haha, humor, memoir, non fiction, popsugar RC 2017, self help

seriously-kiddingJudul: Seriously…I’m Kidding

Penulis: Ellen DeGeneres

Penerbit: Grand Central Publishing (First trade edition, 2012)

Halaman: 241p

Beli di: Gramedia Taman Anggrek (IDR 251k)

I always, always love Ellen DeGeneres. Menurut saya, Ellen adalah salah satu perempuan yang berhasil sukses di dunia entertainment Hollywood tanpa harus berkompromi terlalu banyak. Dia coming out as a gay di tengah kesuksesan kariernya, mempertaruhkan kelangsungan posisinya di Hollywood, di saat belum banyak LGBT rights dibicarakan seperti saat ini. Namun justru setelah itu karier Ellen malah melejit, terutama lewat talk shownya yang fenomenal.

Ellen sudah menerbitkan beberapa buku autobiografi sebelumnya, namun saya belum berkesempatan untuk membaca satupun buku-buku tersebut. Jadi, buku Seriously…I’m Kidding ini adalah buku pertama Ellen yang saya baca.

Mungkin karena sudah membahas cukup panjang tentang perjalanan hidupnya di buku-buku sebelumnya, di buku ini Ellen justru tidak terlalu banyak bercerita mengenai kehidupan pribadinya. Buku ini lebih seperti buku panduan atau self help ala Ellen untuk membuat hidup lebih happy dan menjalaninya dengan tanpa beban.

Dan seperti layaknya Ellen, tips-tipsnya ini tentu saja disampaikan dengan penuh humor, dengan gaya ringan yang menarik dan menjadi ciri khas Ellen.

Dari mulai hidup sehat: olah raga, meditasi sampai kecintaannya pada daun kale; hidup happy: menjauhkan kekhawatiran, bersikap jujur dan apa adanya, serta menghindari kebosanan; juga beberapa masalah sosial seperti girl power, adopsi dan labeling- Ellen adalah Ellen, yang tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan dan membumbuinya dengan humor.

Kadang memang ada beberapa bab buku ini yang terasa agak terlalu dipaksakan, tidak bermakna bahkan sedikit absurd.. tapi menurut saya hal itu masih cocok dengan keseluruhan tone dari buku ini. Beberapa review menyebutkan Ellen sebagai orang yang shallow, tapi kalau kata saya sih, justru aneh rasanya membaca buku serius dari orang sekocak Ellen, yang nantinya malah berkesan pretensius.

Satu hal yang saya masih penasaran adalah mendengarkan versi audiobooknya, karena sepertinya jauh lebih menarik mendengarkan kalimat-kalimat Ellen di sini langsung dengan gaya bicaranya yang memang khas dan selalu membuat kita ingin tertawa.

Thank you for making this world a better place with your humor and laughs, Ellen!

Submitted for:

Category: A Book Written by Someone You Admire

Category: A Book Written by Someone You Admire

Kategori: Self-Improvement and Self-Help

Kategori: Self-Improvement and Self-Help

 

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,037 other followers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Lima Sekawan - The Series
    Lima Sekawan - The Series
  • The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
    The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
  • Circe by Madeline Miller
    Circe by Madeline Miller
  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • Matilda
    Matilda

Recent Comments

When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…
The Case of the Pecu… on The Case of the Left-Handed La…
astrid.lim on Lorong Waktu by Edward Pa…
nina on Lorong Waktu by Edward Pa…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,037 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...