• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2022
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: reeses book club

Whisper Network by Chandler Baker

29 Monday Nov 2021

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

career, e-book, english, fiction, reeses book club, thriller, women

Judul: Whisper Network

Penulis: Chandler Baker

Penerbit: Flatiron Books (2019, Kindle edition)

Halaman: 320p

Beli di: Amazon.com (USD 2.99, bargain!)

Saya selalu punya hubungan hit and miss dengan buku-buku pilihan Reese Witherspoon. Sebagian besar memang mengesankan, tapi ada beberapa yang menurut saya kurang nendang untuk dijadikan buku pilihan Reese’s Book Club.

Whisper Network adalah salah satu yang agak “miss” untuk saya. Temanya sendiri sebenarnya sangat menarik dan relevan, khususnya bagi perempuan modern di era #MeToo (makanya, mungkin itu salah satu sebab buku ini menjadi pilihan Reese).

Kisahnya adalah tentang beberapa wanita karier yang bekerja sebagai pengacara di perusahaan Truviv, Inc. Mereka sudah mengalami berbagai pasang surut di kantor tersebut, dan tahu betul karakter semua kolega mereka, khususnya bos mereka, Ames. Ketika CEO Truviv meninggal mendadak, rumor beredar bahwa Ames lah yang akan menggantikan posisinya. Sloane, Ardie, dan Grace, berdebat apakah mereka harus melakukan sesuatu, karena masing-masing dari mereka mengetahui atau bahkan mengalami sendiri sexual harrassment yang dilakukan oleh Ames. Selama ini, kantor hanya mengabaikan gosip bahkan komplain seputar sexual harrassment, dan biasanya menyelesaikan kasus demi kasus lewat jalur damai, tawaran promosi, dan kompensasi lainnya.

Namun, di era #MeToo movement, perempuan memiliki alternatif lebih banyak untuk menghadapi isu sexual harrassment di kantor, dan Sloane, dibantu oleh kedua temannya, merasa yakin mereka pada akhirnya bisa membuat perubahan yang berarti.

Namun, tentu saja keadaan tidak sesederhana yang dibayangkan. Birokrasi, politik kantor, dan berbagai faktor lainnya tetap mengganjal usaha mereka. Namun, suatu peristiwa yang di luar bayangan mereka mengubah segalanya.

Alur cerita Whisper Network sebenarnya cukup menarik untuk diikuti, dan penggambaran karakter maupun konflik yang ada terasa amat real, membuat saya bertanya-tanya apakah ini merupakan pengalaman pribadi Chandler Baker, yang sebelum menulis buku ini memang bekerja sebagai pengacara. Namun, sepertinya gaya pengacara Baker masih cukup berbekas di sini, karena beberapa penuturannya di beberapa bagian novel terasa agak kaku dan kurang luwes, bahkan cenderung membosankan. Baker juga kurang bisa membuat karakter-karakter utamanya menonjol, bahkan mereka agak sulit dibedakan satu sama lain, dan agak lama sampai saya bisa membedakan mereka dengan mudah, terutama karena PoV nya juga sering berganti di setiap bab.

Perjuangan Sloane dan teman-teman juga terasa kurang maksimal, kurang greget, sehingga saya tidak bisa 100% rooting for them, bahkan ada saat-saat saya merasa mereka mengambil keputusan-keputusan yang patut dipertanyakan.

Bagaimanapun, Whisper Network cukup bisa raising awareness tentang isu pelecehan seksual yang banyak terjadi di dunia kerja, yang kadang sifatnya sangat subtle dan kasual sehingga tidak pernah dianggap serius. Tapi memang, saya berharap lebih pada eksekusi buku ini, terutama setelah membaca premisnya sebelumnya.

Rating: 3/5

Recommended if you want to read about: #MeToo movement, career women, semi-psychologycal thriller with not too much action 😀

Firekeeper’s Daughter by Angeline Boulley

16 Monday Aug 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

america, english, fiction, mystery/thriller, native smerican, own voice, reeses book club, young adult

Judul: Firekeeper’s Daughter

Penulis: Angeline Boulley

Penerbit: Henry, Holt, and Co. (Hardcover edition, 2021)

Halaman: 496p

Beli di: Periplus (IDR 198k)

First of all, let me give a disclaimer: I always, always support own voice books. Kalau ada buku yang bercerita tentang suku tertentu, atau ras tertentu, atau isu yang spesifik, saya akan berusaha membaca versi yang memang ditulis oleh penulis yang berasal dari suku/ras tersebut, atau yang betul-betul mengalami isu yang dimaksud.

Firekeeper’s Daughter adalah salah satu buku dengan kategori own voice. Berkisah tentang kehidupan suku asli Ojibwe di utara Michigan, buku ini ditulis oleh Angeline Boulley yang memang merupakan bagian dari suku tersebut, dan terdaftar sebagai anggota Sault Ste. Marie Tribe of Chippewa Indians.

Buku ini berkisah tentang Daunis Fontaine, remaja perempuan yang tinggal di Sault Ste. Marie, dan merupakan campuran kulit putih (dari pihak ibunya), serta Ojibwe (ayahnya adalah Firekeeper yang tinggal di reservasi tak jauh dari Sault Ste. Marie). Daunis tidak pernah merasa diterima, baik di kota kelahirannya, maupun di reservasi, meski ia masih sering berkunjung ke rumah bibinya setelah ayahnya meninggal dunia.

Di tengah kerumitan identitasnya, Daunis dihadapkan pada tragedi lain, saat sahabatnya terbunuh, dan usut punya usut, ternyata kasus tersebut berkaitan erat dengan banyaknya obat terlarang yang masuk ke area resevasi. Bersama seorang polisi muda undercover, Daunis terjun ke dalam penyelidikan sebagai informan polisi, meski itu berarti hidupnya (dan keluarganya) terancam bahaya.

Saya cukup suka dengan penggambaran unik Sault Ste. Marie serta reservasi Ojibwe yang terletak di pulau kecil dekat kota tersebut. Kalau bukan karena buku ini, saya tidak akan tahu tentang suku Ojibwe, serta kehidupan sehari-hari masyarakatnya, termasuk remaja dan anak-anak mudanya, yang sangat mementingkan olahraga hockey, yang seringkali menjadi jalan keluar mereka untuk direkrut universitas atau bahkan bermain secara profesional.

Tapi…. nah, di sini saya mungkin akan mendapatkan banyak protes, mengingat betapa belovednya buku ini. Menurut saya, plot misterinya kurang memuaskan, lambat, bertele-tele, dengan beberapa adegan tidak masuk akal, dan ending yang amat predictable. Sementara itu, saya juga tidak bisa relate dengan Daunis, sosok remaja yang menjengkelkan dan entah kenapa mengingatkan saya dengan karakter Bella Swan yang super whiny, meski Daunis sendiri masih cukup mendingan karena tidak se -damsel in distress Bella.

Romansnya pun terasa meh, meski endingnya yang cukup realistis membuat saya bisa sedikit memaafkan kekacauan demi kekacauan yang terjadi di sepanjang buku.

Overall, Firekeeper’s Daughter bukan buku yang buruk. Banyak hal baru yang saya peroleh di sini, dan penggambaran settingnya pun dilakukan dengan cukup baik, meski masih banyak yang berkesan telling dibandingkan showing. Namun plotnya yang amburadul membuat saya tidak bisa maksimal menikmati buku ini, meski saya juga mengerti mengapa banyak yang tidak sependapat dengan saya, mengingat Firekeeper’s Daughter termasuk unik, dan masih jarang buku own voice yang bisa menembus tangga bestseller internasional.

Rating: 3/5

Recommended if you want to read about: Native American, life in reservation, decent but not that great mystery plot, twilight-esque character and romance, nostalgic 90s-2000s vibes

The Night Tiger by Yangsze Choo

30 Friday Jul 2021

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

asia, bargain book!, culture, english, fiction, folklore, historical, popsugar RC 2021, reeses book club, romance, southeast asia

Judul: The Night Tiger

Penulis: Yangsze Choo

Penerbit: Flatiron Books (2019)

Halaman: 384p

Beli di: Books and Beyond (IDR 70k, bargain!!)

Meski tidak semua, biasanya buku-buku pilihan Reese’s Book Club selalu meninggalkan kesan baik untuk saya. Tak terkecuali The Night Tiger, kisah unik yang menggabungkan unsur folklore, sejarah, dan misteri.

Berlatar belakang di Malaysia tahun 1930-an, The Night Tiger langsung membawa saya mundur ke zaman kolonialisme di Malaya, di mana budaya penduduk asli bercampur baur dengan budaya modern yang dibawa oleh koloni Inggris.

Ren yang berusia 11 tahun bekerja sebagai asisten seorang dokter asing di pedalaman Malaya, dan ketika sang dokter meninggal, pesan terakhirnya adalah supaya Ren mencari jarinya yang hilang, dan menyatukannya dengan jenazahnya. Ren memiliki 49 hari untuk memenuhi tugas ini, kalau tidak, jiwa sang dokter akan terus bergentayangan di bumi, sesuai dengan kepercayaan penduduk lokal.

Sementara itu, Ji Lin bekerja sebagai asisten penjahit, dan menyambi sebagai partner dansa di gedung tempat berdansa, pekerjaan yang tidak bisa dibilang terhormat, tapi merupakan segelintir pilihan bila ia ingin terus membantu ibunya membayar hutang. Namun suatu malam, seorang pengunjung tempat dansa meninggalkan suvenir mengerikan: j potongan jari manusia.

Dan nasiblah yang nantinya akan mempertemukan Ren dengan Ji Lin, tentu setelah mereka mengalami berbagai kejadian mengerikan, termasuk beberapa pembunuhan, siluman harimau yang kerap muncul di tempat tak terduga, serta karakter-karakter yang mencurigakan.

Unexpectedly, I enjoyed this story quite a lot. Latar belakang Malaysia terasa similar dengan Indonesia, dan beberapa folklorenya, seperti manusia harimau siluman, juga terasa familiar. Yangsze Choo berhasil memadukan unsur budaya dan folklore ini dengan kisah misteri yang lumayan intriguing. Saya sudah bisa menebak siapa culpritnya dari bagian pertengahan buku, tapi tetap saja banyak detail baru yang muncul secara mengejutkan.

Dan biasanya, saya suka malas dengan romance plot, tapi kali ini (mungkin karena sedang mood juga, lol) saya bahkan bisa lebih menikmati plot romansnya juga, mungkin karena karakter Ji Lin menurut saya cukup likable dan relatable.

Yang paling saya suka dari buku ini adalah penggambaran plotnya yang begitu hidup. Saya bisa membayangkan dengan mudah rumah sakit kolonial, dancehall di kota Ipoh, hingga daerah pedalaman Malaysia yang penuh dengan kebun kelapa sawit. Kudos to Yangsze Choo for this beautifully written book. Can’t wait to read more of her works!

Rating: 4/5

Recommended if you like: historical fiction, Southeast Asia setting, folklore and mystery, unusual friendship

Submitted for:

A book you have seen on someone’s bookshelf (in real life, on a Zoom call, in a TV show, etc)- Stacey Abrams, whoop whoop!

His Only Wife by Peace Adzo Medie

30 Tuesday Mar 2021

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

africa, black history month, culture, domestic fiction, ebook, ghana, reeses book club, romance, women

Judul: His Only Wife

Penulis: Peace Adzo Medie

Penerbit: Algonquin Books (2020, Kindle Edition)

Halaman: 225p

Beli di: Amazon.com (USD 1.99 – bargain!)

Afi Tekple dijodohkan oleh keluarganya untuk menikahi Elikem Ganyo, anak keluarga kaya di desa Afi yang orang tuanya sudah banyak membantu keluarga Afi. Namun perjodohan ini tidak seperti perjodohan standar, karena Afi diberi tugas oleh keluarga Elikem untuk memisahkan Elikem dari perempuan yang selama ini menjalin hubungan dengannya dan bahkan sudah memberinya seorang anak perempuan. Perempuan dari Liberia ini amat ditentang oleh keluarga Elikem karena dianggap merusak hubungan Elikem dengan keluarganya, dan mengubah Elikem menjadi anak yang selalu menentang orang tuanya. Singkatnya, perempuan tersebut membawa pengaruh buruk, dan harus segera disingkirkan.

Dari awal, Afi sudah tahu tugasnya akan terasa berat. Ia hanyalah seorang gadis desa yang berasal dari keluarga miskin, sedangkan Eli berpendidikan, berasal dari keluarga kaya dan tinggal di kota besar Accra. Di pesta pernikahan mereka pun Eli tidak bisa datang karena sedang business trip ke luar negeri, sehingga diwakilkan oleh adik laki-lakinya. Dan setelah Afi pindah ke Accra, bukannya tinggal serumah dengan Eli, ia malah disediakan apartemen mewah dan tinggal di sana seperti seorang perempuan simpanan alih-alih istri resmi, sementara sang perempuan Liberia tinggal bersama Eli di rumahnya.

His Only Wife bercerita tentang normal sosial dan budaya di masyarakat Ghana modern, yang masih amat kental dengan nuansa patriarki, salah satunya melalui budaya poligami. Meski masyarakat Ghana masa kini sudah lebih menghargai peran perempuan dan memberikan kesempatan yang lebih banyak pada mereka (terlihat dari beberapa karakter di buku ini, termasuk ibu Eli yang memegang perusahaan keluarga, serta Afi yang meniti karier sebagai perancang busana), namun tetap saja bila menyangkut pernikahan dan peran perempuan di dalam rumah tangga, norma yang diikuti masih sama dengan zaman dulu.

Buat saya, melihat isu poligami dari kacamata budaya Ghana yang tidak terlalu familiar buat saya adalah pengalaman yang amat menarik. Apalagi, Peace Adzo Medie adalah seorang penulis yang andal, yang mampu merangkai kisah ini menjadi amat menggigit, menarik diikuti, dan membuat saya merasa terhubung dengan para karakternya. Tidak ada karakter yang 100% baik atau 100% villain di sini. Semua memiliki alasan masing-masing untuk bertindak sesuai dengan kondisinya. Afi yang naive pun tidak selamanya benar, ada momen-momen di mana ia tidak mengambil keputusan yang bijak. Sementara itu, sang perempuan Liberia pun ternyata bukan sosok villain seperti yang dikesankan oleh keluarga Eli.

Biasanya, buku domestic drama dan romance bukanlah cup of tea saya. Tapi saya benar-benar menikmati buku ini, yang membuka mata saya terhadap banyak hal-hal baru seputar kehidupan masyarakat Ghana modern, terutama kaum perempuannya. Dan setting Ghana, terutama kontras antara desa Afi dan kota Accra yang megah, mengingatkan saya akan Indonesia dengan segala kesenjangannya. Turns out we’re all more similar than we think, aren’t we? 🙂

Rating: 4/5

Recommended if you want to read about: domestic drama and romance, modern African life, polygamist culture, women role in Africa, life in Ghana, juicy plot and fresh dialogue.

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,037 other followers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Lima Sekawan - The Series
    Lima Sekawan - The Series
  • The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
    The Picture of Dorian Gray by Oscar Wilde
  • Circe by Madeline Miller
    Circe by Madeline Miller
  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • Matilda
    Matilda

Recent Comments

When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…
The Case of the Pecu… on The Case of the Left-Handed La…
astrid.lim on Lorong Waktu by Edward Pa…
nina on Lorong Waktu by Edward Pa…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,037 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...