• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: qanita

The Heart is a Lonely Hunter by Carson McCullers

12 Friday May 2017

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 2 Comments

Tags

america, bahasa indonesia, bbi review reading 2017, classic, culture, disability, modern classic, popsugar RC 2017, qanita, terjemahan

Judul: The Heart is a Lonely Hunter

Penulis: Carson McCullers

Penerjemah: A Rahartati Bambang Haryo

Penerbit: Qanita (2007)

Halaman: 491p

Beli di: @HobbyBuku (IDR25k)

Ini adalah buku yang sunyi. Kisahnya mengambil tempat di sebuah kota kecil di negara bagian selatan Amerika, puluhan tahun yang lalu.

Karakter kunci di buku ini adalah John Singer, seorang laki-laki bisu tuli yang bekerja sebagai pengukir perak. Ia tinggal bersama sahabatnya,  lelaki Yunani bisu tuli bernama Spiros Antonapoulos. Meski Spiros sering bertingkah aneh dan menyebalkan, Singer amat sayang padanya. Spiros adalah semangat hidupnya.

Namun suatu hari, sebuah tragedi memaksa Singer untuk berpisah dengan Spiros. Singer, dalam kesendirian dan kebisuannya, berusaha memaknai hidupnya tanpa kehadiran sahabat dan pusat semangatnya.

Ternyata, kesunyian Singer malah mengundang beberapa penduduk kota kecil tersebut untuk mendekat kepadanya. Ada Biff Brannon, pemilik kedai New York Cafe yang gemar menjadi pengamat, ada Jake Blount, pemabuk yang benci ketidakadilan dan bertekad untuk membuat orang-orang mengerti tentang paham komunis yang dianutnya. Kemudian ada juga Mick Kelly, anak perempuan tomboy yang diam-diam memendam harapan untuk menjadi pemusik, serta Dokter Copeland, dokter kulit hitam pertama di kota tersebut, yang obsesinya untuk meningkatkan derajat kehidupan kaumnya malah membawanya ke jurang kekelaman.

Keempat orang ini hanya berani mengungkapkan isi hati dan pikiran mereka yang terdalam kepada John Singer. Mungkin karena mereka menganggap Singer-dalam kebisuannya- bisa mengerti apa yang mereka rasakan.

Namun sesungguhnya, yang Singer pikirkan hanyalah Spiros Antonapoulos, dan bagaimana caranya agar ia bisa bersama-sama dengan sahabatnya itu lagi.

Buku ini sesuai judulnya, mengangkat tema kesunyian. Kesepian, dan apa makna hidup bila kesendirian menjadi teman sehari-hari kita. Lucunya, bila Singer biasa berkontemplasi dengan kesunyiannya melalui pemikiran-pemikirannya, justru orang-orang yang mengelilinginya tidak mengerti bagaimana mengatasi kesendirian mereka. Mereka menganggap, dengan mencurahkan segala pemikiran dan perasaan mereka pada Singer, mereka akan bisa mengatasi kesendirian tersebut. Namun bersuara dan berbicara bukanlah solusi dari masalah mereka. Dan keramaian suara tidak selalu berarti mengusir rasa sunyi.

Saya sendiri menyukai gaya bercerita Carson McCullers, yang hebatnya, menulis buku ini saat ia masih berusia 20-an tahun. Hanya saja memang saya menangkap ada sedikit kekakuan dalam versi terjemahan ini di sana-sini, serta beberapa penggunaan bahasa yang agak janggal. Saya tidak mendiskreditkan penerjemahnya, karena saya yakin, menerjemahkan buku yang kaya akan nuansa tertentu memang sulit. Di sini, Carson menggunakan banyak simbol yang bukan saja melambangkan setiap karakter, namun juga keseluruhan tema dan isi buku.

Meski agak lambat di beberapa bagian, saya masih bisa menikmati buku ini, karena menurut saya buku ini memang jenis buku yang harus dikunyah perlahan-lahan, bukan dibabat dalam sekali duduk. Dan saya jadi penasaran membaca versi aslinya, unuk bisa lebih memperoleh kesan yang ingin disampaikan oleh sang penulis.

Submitted for:

Category: A book by or about a person who has a disability

Kategori: Classic Literature

The Winter People by Jennifer McMahon- and the Santa’s Revealed!

30 Saturday Jan 2016

Posted by astrid.lim in adult, event, fiction

≈ 30 Comments

Tags

2016, BBI, event, fiction, horror, posbar, qanita, secret santa, suspense/thriller, terjemahan

winter peopleJudul: The Winter People

Penulis: Jennifer McMahon

Penerbit: Qanita (2015)

Penerjemah: Angelic Zai-zai

Halaman: 448p

Gift from: Secret Santa!

Ruthie selalu membenci West Hall, kota kecil tempat tinggalnya di Vermont. Ia juga membenci kondisi rumahnya: hidup terpencil dan pas-pasan, dengan ibunya yang harus bekerja keras setelah ayahnya meninggal dunia.

Ditambah lagi, banyak kengerian terjadi di West Hall sejak jaman dahulu. Entah hanya legenda atau memang ada sesuatu yang menyeramkan berkeliaran di sekitar West Hall, terutama di Devil’s Hand, hutan angker yang terletak di belakang rumah Ruthie. Yang jelas, memang banyak orang menghilang atau meninggal secara misterius selama puluhan tahun di daerah itu.

Suatu malam setelah tahun baru, kengerian tersebut juga menimpa Ruthie, saat ibunya tiba-tiba menghilang begitu saja, tanpa jejak, meninggalkan Ruthie berdua dengan Fawn, adik perempuannya yang masih kecil.

Ketika sedang mencari-cari petunjuk, Ruthie menemukan sebuah buku harian tua yang ditulis oleh Sara Harrison Shea, penduduk West Hall yang meninggal secara tragis di tahun 1900-an. Ruthie menyadari dengan ngeri kalau kisah Sara ternyata masih berkaitan dengan keluarga dan masa lalunya, dan bahkan mungkin merupakan cara satu-satunya untuk menemukan ibunya. Meski itu berarti ia harus berhadapan dengan kengerian yang sudah menghantui West Hall selama bertahun-tahun!

Awalnya, saya kaget setengah mati saat sadar kalau buku The Winter People ini adalah separo thriller dan separo kisah hantu-hantuan. Saya pikir buku ini masuk ke ranah thriller misteri pembunuhan yang memang menjadi salah satu favorit saya. Tapi ternyata, saya malah dihadapkan dengan kisah horror yang biasanya selalu saya hindari!

Ya, mau bagaimana lagi. Buku ini dihadiahkan oleh Santa dan saya harus menyelesaikannya, meski diiringi rasa takut yang mencekam saya terutama saat membacanya di malam hari.

Namun lama kelamaan saya malah menikmati kisah kelam yang ditawarkan The Winter People. Penuturan yang rapi adalah salah satu daya tarik utama buku ini. Jennifer McMahon dengan lihai berpindah-pindah narasi, dari mulai kisah Sara di masa lalu, sampai kisah Ruthie di masa kini, yang semuanya sama menegangkannya. Dilengkapi dengan setting kota kecil yang suram di tengah musim dingin- lengkaplah sudah!

Memang ada beberapa bagian, terutama yang menyangkut hantu-hantu, yang membuat saya agak sebal. Tapi sebenarnya kisahnya sendiri masih terasa pas dengan misteri pembunuhan dan tragedi di kota kecil West Hall. Yang pasti, buku ini cukup menguji nyali saya yang termasuk penakut, dan bahkan berhasil membuat saya menyematkan 4 bintang di akhir kisah.

Terjemahan Angelic Zai Zai juga cukup baik, awalnya saya agak khawatir kenikmatan saya membaca terganggu dengan hasil terjemahan, apalagi sejak dulu sebenarnya saya sudah memasukkan Winter People versi bahasa Inggris di daftar wishlist saya. Tapi ternyata terjemahannya memuaskan, pas, dan tidak menghilangkan unsur tegang yang bertebaran di sepanjang cerita. Very recommended!

 

secret santa 2015

Who’s My Santa?

Dan sekarang, tibalah waktu yang ditunggu-tunggu untuk menebak identitas sang Santa. Sebelumnya, mari kita telaah kembali petunjuk riddle yang sudah diberikan Santa saya ya:

“Pilih di antara N atau M

Di mana hewan menggonggong menyerukan suara maut

Menyebabkan tiga babak cerita menyedihkan

Bergema nyaring dalam rumah

Tak perlu mencari dalam barisan iklan koran

Karena sajak anak2 yang terkenal itu akan mengakhiri semuanya”

Setelah konsultasi dengan Papa Poirot, saya mendapat bisikan kalau setiap kalimat di riddle tersebut mewakili judul buku Agatha Christie dalam edisi terjemahannya. Dan inilah hasil analisis saya:

Pilih di antara N atau M : Ini bisa huruf N atau M, pending decision.

Di mana hewan menggonggong menyerukan suara maut: Anjing Kematian

Menyebabkan tiga babak cerita menyedihkan : Tragedi Tiga Babak

Bergema nyaring dalam rumah : Rumah Gema

Tak perlu mencari dalam barisan iklan koran : Iklan Pembunuhan

Karena sajak anak2 yang terkenal itu akan mengakhiri semuanya : Sepuluh Anak Negro

Naaahhh… setelah semua judul tersusun, mari kita telaah huruf pertama masing-masing judul: N/M-A-T-R-I-S. Karena tidak ada anggota BBI bernama Natris, maka saya menyimpulkan kalau identitas Santa saya adalah…. MATRIS!

Untuk meyakinkan diri, saya membaca ulang juga kartu Natal yang dikirimkan si Santa. Ternyata di sela ucapannya, ada kalimat ini:

“Maafkan jika kadonya terlambat soalnya harus menempuh perjalanan panjang”

Hmmmm… guess what? Matris memang tinggal nun jauh di sana, di Papua! Naaah kurang jauh apa lagi coba? 😀

Semoga saja tebakan saya benar ya, kalau nggak rasanya saya harus pensiun sebagai murid Papa Poirot 😀

Tapi kalaupun salah, saya mohon maaf sama Santa saya, dan mengucapkan selamat karena berhasil mengecoh saya melalui riddle Agatha Christie XD

Dan siapapun kamu, Santa saya yang super baik hati, terima kasih sebesar-besarnya karena sudah meramaikan Natal saya 🙂 See you in real life, I hope!

Submitted for:

Banner Posbar 2016

Mary Poppins

13 Tuesday Aug 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 4 Comments

Tags

bahasa indonesia, british, children, classic, fantasi, fiction, qanita, series, terjemahan

mary poppinsJudul: Mary Poppins

Penulis: P.L. Travers

Penerbit: Qanita (2012)

Penerjemah: Desak Pusparini

Halaman: 228p

Beli di: Gramedia Mal Taman Anggrek (IDR 39k)

Usia kelayakan baca: 8 yo and up

Aku mengenal Mary Poppins dari film keluaran Disney puluhan tahun lalu, saat sosok Julie Andrews dengan cemerlang menjelma menjadi sang pengasuh serba bisa. Bertualang bersama anak-anak keluarga Banks, Mary Poppins mengajari mereka bahwa hal-hal penting dalam hidup bukan hanya tentang mematuhi peraturan belaka.

Baru kali inilah aku mencicipi buku Mary Poppins, asal muasal terciptanya film Disney yang fenomenal tersebut. Ternyata, sosok Mary di sini cukup berbeda dari apa yang kuingat di filmnya. Di buku ini Mary Poppins digambarkan lebih kaku, misterius dan tidak penuh humor, berbeda dengan di filmnya yang nuansa cerianya lebih terasa.

Mary memang masih merupakan pengasuh yang cekatan, yang sangat disayang oleh Jane, Michael, dan si kembar John dan Barbara. Dan petualangan yang mereka jalani juga masih seru: main bersama binatang yang bisa bicara, belanja dengan anak titisan gugus bintang, berkunjung ke pamannya yang sering terserang gas tertawa- semua dialami anak-anak Banks dengan penuh ketakjuban. Tapi ada kesan yang sedikit angkuh pada Mary versi asli ini, yang membuatnya sulit didekati dan kadang agak mengherankan mengapa anak-anak sangat memujanya.

Mungkin juga versi di film menggabungkan sosok Mary Poppins dari beberapa buku sekaligus di serial ini, yang karakternya lebih humoris di buku-buku selanjutnya. Aku sendiri baru sadar kalau Mary Poppins merupakan serial yang terdiri dari 4 buku. Pantas saja banyak petualangan di film yang tidak ada di buku pertama ini.

Versi terjemahan Qanita ini enak diikuti, cukup mengalir dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Dan covernya yang diambil dari salah satu adegan film mungkin agak menyesatkan karena tidak ada di bukunya, tapi tetap menyenangkan karena mengembalikan memori masa lalu 🙂

Submitted for:

Come join the event!

Come join the event!

name challenge 2013back to children lit

 

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Girl of Ink & Stars by Kiran Millwood Hargrave
    The Girl of Ink & Stars by Kiran Millwood Hargrave
  • The Secret History
    The Secret History
  • Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
    Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...