• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: philosophical

Sophie’s World by Joestein Gaarder

30 Wednesday Jun 2021

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

english, europe, fiction, norway, philosophical, popsugar RC 2021, reference

Judul: Sophie’s World

Penulis: Jostein Gaarder

Penerbit: W&N Paperback (2015, 20th anniversary edition)

Halaman: 444p

Beli di: Book Depository (IDR 120k)

Menjelang ulang tahunnya yang ke-15, Sophie mulai menerima surat dan paket misterius, berisi pertanyaan tentang misteri kehidupan, dan perkenalan akan filosofi. Tanpa tahu siapa pengirim bingkisan misterius tersebut, Sophie tenggelam dalam dunia filosofi yang menuntunnya untuk berpikir lebih dalam tentang makna hidup: siapa dia sebenarnya? Dari mana dia berasal? Apa tujuan hidupnya?

Di sela-sela pelajaran tentang filosofi, dari mulai Socrates dan Plato di Yunani, sampai tumbuhnya kepercayaan Kristen, serta peralihan masa Renaissance ke Baroque, Sophie juga kerap menerima postcard yang ditujukan kepada anak perempuan lain. Anehnya, anak perempuan itu berulang tahun di tanggal yang sama dengan Sophie, dan memiliki Ayah yang bekerja di perantauan. Apa hubungan anak perempuan itu dengan Sophie? Dan mengapa Sophie seolah sudah mengenal anak tersebut?

Saya membaca Sophie’s World untuk Popsugar Reading Challenge kategori DNF (Did Not Finish) book from TBR. Saya ingat, dulu saya mencoba membaca buku Sophie’s World di usia awal kuliah, saat sedang senang-senangnya dengan Jostein Gaarder. Tapi dibanding buku-buku Gaarder yang lain, yang kental nuansa misteri berbalut filosofis, Sophie’s terasa amat dry menurut saya, makanya saya tidak menyelesaikan buku ini.

Kali ini, saya mencoba lagi, kali ini berusaha menguatkan diri karena saya sudah lebih banyak membaca buku non-fiksi, dan menganggap Sophie’s mirip dengan buku non-fiksi. Tapi ternyata, meski saya lebih menghargai buku ini, tetap saja ada beberapa bagian yang menurut saya agak membosankan XD

Sophie’s World adalah semacam textbook tentang teori filosofi untuk pemula, yang lebih ditujukan untuk pembaca usia muda yang ingin mengenal atau tahu lebih dalam tentang filosofi. Gaya bahasanya sebenarnya cukup ringkas dan sederhana, dan dikemas dalam bentuk fiksi sehingga lebih mudah dicerna dan menarik bagi pembacanya. Namun menurut saya, nuansa preaching buku ini masih agak terlalu kental, sehingga alih-alih membuat kita berpikir tentang makna hidup dan sejenisnya, kita lebih banyak dicekoki dengan teori dari berbagai filsuf dunia.

Unsur fiksinya, yang kental dengan nuansa post-modernisme, juga agak kurang greget menurut saya, apalagi endingnya yang agak ambigu. Dan karena buku ini ditulis di tahun 1990-an, di mana UN sedang gencar-gencarnya mempromosikan upaya perdamaian di Timur Tengah, maka buku ini juga agak terlalu banyak membahas tentang isu tersebut, sampai-sampai saya agak curiga jangan-jangan buku ini disponsori oleh UN XD

Namun, bagaimanapun, saya tetap bisa melihat kelebihan dan menghargai Sophie’s World lebih dari 20 tahun yang lalu. Dan buku ini memang cukup berguna untuk memperkenalkan teori filosofi dasar, terutama untuk pembaca muda atau yang sudah lumayan berumur seperti saya tapi tidak terlalu suka bahasa textbook yang rumit.

Rating: 3/5

Recommended if you like: philosophy, mystery, absurd novel, postmodernism vibes, Norway setting, 1990s nostalgia

Submitted for:

Category: A DNF book from your TBR list

Franny and Zooey by J.D. Salinger

15 Wednesday Apr 2020

Posted by astrid.lim in Uncategorized

≈ Leave a comment

Tags

america, classic, dysfunctional family, english, fiction, new york, philosophical, popsugar RC 2020, secondhand books

Judul: Franny and Zooey

Penulis: J.D. Salinger

Penerbit: Little, Brown and Company (1961)

Halaman: 202p

Beli di: Capitol Hill Books, Washington, DC (USD 5)

Franny dan Zooey adalah dua bersaudara dari tujuh anak keluarga Glass. Keunikan anak-anak ini adalah kecerdasan yang luar biasa, maturity dan sophistication yang membuat mereka terkenal saat masih anak-anak karena memiliki acara radio sendiri yang berjudul “It’s a Wise Child”.

Saat kisah ini berawal, kita diajak untuk mengikuti Franny, yang saat itu sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus terkenal di Amerika, namun kondisi mentalnya terlihat memburuk tanpa sebab yang jelas. Puncaknya adalah saat ia pingsan ketika sedang dinner dengan pacarnya.

Setelah itu, kisah beralih ke Zooey, yang masih tinggal di apartemen besar keluarga Glass di New York. Ternyata Franny sudah dibawa pulang ke apartemen pasca insiden pingsannya, dan kondisinya yang rapuh menjadi topik percapakan Zooey serta ibunya, Mrs. Glass, di kamar mandi saat Zooey sedang berendam pagi.

Apa yang menyebabkan Franny menjadi seperti itu? Dari sebuah kejadian kecil, kita dibawa perlahan-lahan masuk ke dalam sejarah keluarga Glass, dan mendapati bahwa keluarga ini bukanlah keluarga biasa. Banyak tragedi yang sudah menyambangi keluarga Glass, termasuk peristiwa bunuh diri anak tertua mereka, yang ternyata secara tidak sadar memengaruhi jalan hidup masing-masing anggota keluarga.

Kehebatan JD Salinger (sejak saya membaca karyanya pertama kali, The Catcher in the Rye), adalah menciptakan karakter unik yang suka berbicara, kadang menyebalkan, sok tahu dan pretensius, tapi juga membumi dan menarik, membuat kita ingin berkenalan lebih lanjut dengan mereka. Zooey untungnya tidak se-whiny Holden Caulfield, namun monolog panjangnya mengingatkan saya dengan si moody Holden.

Yang juga seru adalah kelihaian Salinger menciptakan setting. Saya bisa dengan jelas membayangkan posisi Zooey di dalam kamar mandi, kekesalannya saat Mrs. Glass menginvasi waktu dan ruang privatnya, namun juga kehilangannya saat Mrs. Glass keluar dari ruangan. Saya bisa ikut merasakan dan seolah melihat sendiri gerak-gerik mereka, rokok yang mereka hisap tanpa henti, dan semua detail yang dijabarkan dengan begitu spesifik oleh Salinger namun tidak berkesan membosankan.

Dan puncaknya tentu saja dialog Zooey dengan Franny, membicarakan kondisi mental sang adik, menelaah kekacauan cara mereka dibesarkan dalam keluarga Glass, dan membahas topik taboo meninggalnya kakak tertua mereka.

Semuanya begitu pas, dan jumlah 200-an lebih sedikit halaman di buku ini digunakan Salinger dengan maksimal. He’s indeed a legendary writer

Submitted for:

Kategori: A book with only words on the cover, no images or graphics

Zen and the Art of Motorcycle Maintenance by Robert M. Pirzig

12 Tuesday Dec 2017

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 1 Comment

Tags

america, bbi review reading 2017, english, fiction, philosophical, popsugar RC 2017, road trip, travel

Judul: Zen and the Art of Motorcycle Maintenance

Penulis: Robert M. Pirzig

Penerbit: Bantam Book (1984, 31st printing)

Halaman: 373p

Beli di: Better World Books (USD 5.98)

Buku ini adalah salah satu buku paling sulit yang saya baca tahun ini. Mungkin karena saya memiliki ekspektasi yang sama sekali berbeda.

Premis buku berjudul panjang ini sangat menarik: perjalanan seorang ayah dan anak laki-lakinya menyusuri Amerika Serikat menggunakan sepeda motor, penuh kontemplasi filosofis yang menginspirasi.

Dan memang benar sih, begitulah inti kisah yang sebenarnya sederhana tersebut. Namun cara penyampaiannya benar-benar tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. Alih-alih kisah hangat hubungan antara ayah dan anak, buku ini malah disajikan seolah seperti buku teks filosofi yang kering, padat dan bertele-tele.

Sepanjang perjalanan, sang ayah berkontemplasi tentang masa lalunya yang rumit. Ia adalah seorang filsuf, yang menganalogikan dirinya sebagai Phaedrus, karena memiliki pemikiran-pemikiran tidak biasa yang terlalu maju untuk zamannya. Refleksinya mengulik perbedaan antara golongan pemikiran klasik dan romantik, yang melihat dunia dengan cara berbeda. Ia mengajukan analogi filosofinya melalui satu hal yang amat ia sukai: perawatan sepeda motor. Bagaimana orang klasik vs orang romantik melihat masalah perawatan sepeda motor?

Dan begitulah, sepanjang road trip mereka, sang ayah melakukan ‘Chautauqua’ atau kontemplasi tentang teorinya tersebut, yang memengaruhinya sangat dalam sehingga membuatnya terjerumus dalam masalah di masa lalu, serta mengganggu hubungannya dengan sang anak laki-laki.

Mungkin karena saya tidak tertarik dengan sepeda motor dan juga tidak memiliki minat mendalam terhadap filosofi, maka buku ini terasa sangat kering dan sulit dinikmati. Apalagi penuturannya yang seperti ceramah bisa dibilang cukup membosankan.

Satu-satunya yang saya suka di buku ini adalah penggambaran perjalanan melintasi Amerika, yang digambarkan cukup detail, terutama daerah-daerah yang jarang terekspos seperti gurun di Daerah South Dakota, jalan tol pinggiran dan hutan di Montana- cukup membuka mata tentang Amerika yang berbeda, terutama di daerah Midwest. Karakter Chris si anak laki-laki juga cukup sedikit menghidupkan buku ini- komentar serta kelakuannya yang apa adanya seolah berusaha mengimbangi ayahnya yang sulit menjejak ke bumi dengan pemikiran-pemikiran rumitnya.

Buku ini bisa jadi akan menginspirasi orang-orang yang ingin berkontemplasi lebih dalam tentang cara menghadapi hidup dan dunia, atau orang-orang yang memiliki teori tersendiri yang jauh lebih maju daripada sekelilingnya. Tapi karena saya bukan termasuk di antara orang-orang tersebut, rasanya buku ini tidak memberikan kesan yang mendalam pada saya, kecuali rasa bosan dan berat untuk menyelesaikannya. Namun saya tetap mengacungi jempol kepada penulis buku ini, yang berusaha menampilkan topik filosofi dengan wajah berbeda.

Submitted for:

Category: A book involving travel

Kategori : Classic Litearture

 

 

The Sunday Philosophy Club by Alexander McCall Smith

18 Thursday Dec 2014

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

bargain book!, english, europe, fiction, mystery, philosophical, review 2014, series, whats in a name 2014

sunday philosophyTitle: The Sunday Philosophy Club

Writer: Alexander McCall Smith

Publisher: Anchor Books (First Anchor Books Edition, 2005)

Pages: 247p

Bought at: Plaza Semanggi (IDR 20k, bargain price!)

The first installment of Isabel Dalhousie’s series told the life of Isabel in picturesque, calm Edinburgh. Isabel is a philosopher leading a quiet life, living in a big house inherited from her parents, only with her helper, Grace. Isabel works as an editor for a philosophy journal and really eager to make her Sunday Philosophy Club works (although until the end of the book, this doesn’t happen yet).

One day, Isabel’s calm world is ruined by an incident, when she became the eyewitness of a man falling down from a balcony after a music concert in Usher Hall. Isabel didn’t know the man but she can’t forget his expression when he’s soaring down to his death.

Isabel decided to investigate and satisfy her curiosity. She embarked on a journey to enter a world that she never encountered before. She met with the man’s friends and colleagues and tried to figure out what is the reason and background of the tragedy.

Isabel was helped by Grace, her niece Kat, and Kat’s ex fiance Jamie (whom Isabel has a big crush on), to make sense of everything.

One of the most charming things of this book is the setting. Edinburgh is a lovely city with beautiful, quiet nature that fits perfectly into Isabel’s life. The mystery itself is not the center point of the story, but the journey of finding the true meaning of life- however insignificant it looked like- becomes the story’s core point.

And who else besides Alexander McCall Smith can create a simple, delightful story full of charming and meaningful details?

I enjoyed this book (like I enjoyed most of McCall Smith’s books actually) and interested in reading the rest of the series. Even though sometimes I feel Isabel is a bit too much, but I still can quite like her, and that’s a plus point for a series.

Submitted for:

"A Subject in School" category

“A Subject in School” category

The Elegance of the Hedgehog

06 Thursday May 2010

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 7 Comments

Tags

dramatic, english, fiction, philosophical, twenty-ten challenge

Title: The Elegance of the Hedgehog

Writer: Muriel Barbery

Publisher: Europa Editions (2009)

Pages: 325 p

Bought at:Kinokuniya Nge Ann City (SGD 26.00)

I’ve never heard of Muriel Barbery before, and the only reason I bought her book was because it has good reviews in Amazon. Well, the reviews are not entirely wrong, but unfortunately, not very acurate either (at least, for me).

The story revolves around two main characters: Renee, the concierge of a posh apartment building in Paris; ugly and uninteresting, but secretly very devoted to art, philosophy, and music in a way that autodidacts do. Along the book, we were taken to see life through Renee’s eyes, with her beautiful philosphical mind.

In that building, also lives Paloma, a super-clever twelve-year-old girl, the youngest in her family. Dissapointed and saw the world as meaningless, she had decided to end her life in her thirteenth birthday. Counting down until the D-day, Paloma tried hard to capture the world around her in a journal, and wrote about every precious moment in the middle of her desperation.

Both Renee and Paloma lived in their own world, invisible to the others and hiding their true talents. Until one day, their world turned upside down when a new tennant came into the apartment, a Japanese man named Ozu. Very different from other people in the apartment, Ozu could see deep into Paloma and Renee’s heart, and made friends with them. Together they searched a true meaning of life through the beauty of art.

To be honest, this book was not quite what I expected. The language was a bit difficult (especially in Renee’s part), and some of the dialogues and jokes were out of my understanding (too French, because this book was translated from French). But I think if I read the original version (assuming I could speak French fluently, hehe), I would smile and laugh and think and cry together with the characters in the book. Unfortunately, I don’t have that luxury (yet!). So for now, I just want to try loving the book a little bit more than I did.

I also read this book as a part of Twenty Ten Challenge for “Who Are You Again?” category. Now, 14 more to go!

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Spooktober Read (2): The Turn of the Screw by Henry James
    Spooktober Read (2): The Turn of the Screw by Henry James
  • The Rainmaker by John Grisham
    The Rainmaker by John Grisham
  • A Dance with Dragons by George R.R. Martin
    A Dance with Dragons by George R.R. Martin
  • The Best of Nancy Drew, Classic Collection Vol.1
    The Best of Nancy Drew, Classic Collection Vol.1
  • Popsugar Reading Challenge 2023
    Popsugar Reading Challenge 2023

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...