• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: name challenge 2013

Wrap Up Post – Other Challenges 2013

06 Monday Jan 2014

Posted by astrid.lim in challenge

≈ Leave a comment

Tags

2013, challenge, FYE challenge, name challenge 2013, wrap up post

Dan ini adalah postingan wrap up terakhir untuk challenge 2013. Aku menggabungkannya dalam satu post saja.

Come join the event!

Come join the event!

Yang pertama, Fun Year Event with Children Literature, yang dihost oleh Bacaan Bzee. Total buku yang kubaca: 33 buku. Aku berusaha mengikuti tema per periode, tapi ada juga beberapa yang meleset.

Fun Months 1 (Jan-Feb): Classic/Bildungsroman/Award’s Winner

The Swiss Family Robinson (Johann David Wyss) – classic

Harry Potter dan Batu Bertuah (JK Rowling) – award’s winner, bildungsroman

The Ring of Solomon (Jonathan Stroud) – award’s winner

Little House on The Prairie (Laura Ingalls Wilder) – classic, bildungsroman, readalong

Klik! (Eoin Colfer, Linda Sue Park, etc) – mystery

Black Beauty (Anna Sewell) – classic

Harry Potter and The Chamber of Secrets (JK Rowling) – bildungsroman

A Corner of the Universe (Ann M Martin) – award’s winner

Fun Months 2 (Mar-Apr): Short Stories / Fairy Tales

Just So Stories (Rudyard Kipling) – short stories

Grimm Fairy Tales (Grimms Brothers) – fairy tales/short stories

Splendors and Glooms (Laura Amy Schlitz) – Newbery award

Lima Sekawan the Series (Enid Blyton) – classic, readalong, adventure

Darth Vader and Son (Jeffrey Brown) – comic

Harry Potter and The Prisoner of Azkaban (JK Rowling) – bildungsroman

Fun Months 3 (May -Aug): Series/ Trilogy / Fantasies / Adventures

The View from Saturday (EL Konigsburg) – Newbery award

Harry Potter and The Goblet of Fire (JK Rowling) – bildungsroman, adventures, fantasies, series

The Thief (Megan Whalen Turner) – trilogy, fantasies, adventures

Pippi Goes Aboard (Astrid Lindgren) – classic

Harry Potter and The Order of The Phoenix (JK Rowling) – bildungsroman, adventure, fantasy, series

Secret Garden (Francess Hodgson Burnett) – classic

The Queen of Attolia/ The Thief #2 (Megan Whalen Turner) – trilogy, fantasy, adventure

Little Women (Louisa May Alcott) – series, classic, bildungsroman, readalong

Harry Potter and The Half-Blood Prince (JK Rowling) – series, bildungsroman, fantasy, adventure

The King of Attolia / The Thief #3 (Megan Whalen Turner) – trilogy, fantasy, adventure

The Julius Romeros Extravaganza, Part I, The Bearded Girl (Hayley Lawson-Smith) – bildungsroman

Mary Poppins (PL Travers) – classic, fantasy, series

Harry Potter and The Deathly Hallows (JK Rowling) – series, adventure, bildungsroman, fantasy

Fun Months 4 (Sep – Oct): Mystery/Classic/Bildungsroman

The Best of Nancy Drew, Classic Collection, Vol 1 (Carolyn Keene) – series, mystery, classic

The Age of Miracles (Karen Thompson Walker) – dystopia, fantasy

The Twits (Roald Dahl) – fantasy, classic, readalong

Theodore Boone: The Accused (John Grisham) – mystery, series

Fun Months 5 (Nov – Dec) : Realistic Fiction / Award’s Winner

Al Capone Does My Shirts (Gennifer Choldenko) – Newbery Award, Realistic Fiction

The Invention of Hugo Cabret (Brian Selznick)

name challenge 2013

Yang kedua, What’s in a Name Challenge yang dihost oleh Ren’s Little Corner. Total buku yang kubaca ada 33 buah buku.

1. Harry Potter and the Sorcerer’s Stone

2. Harry Potter and the Chamber of Secrets

3. Harry Potter and Prisoner of Azkaban

4. Harry Potter and Goblet of Fire

5. Harry Potter and Order of Phoenix

6. Harry Potter and Half Blood Prince

7. Harry Potter and the Deathly Hallows

8. The Brief Wondrous Life of Oscar Wao

9. The Swiss Family Robinson

10. The Act of Roger Murgatroyd

11. Seraphina

12. The Invention of Hugo Cabret

13. Mr. Penumbra’s 24-hour Bookstore

14. Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara

15. Abraham Lincoln: Vampire Hunter

16. Skippy Dies

17. The Great Gatsby

18. Memoar Sherlock Holmes

19. Charles Dickens’ Ghost Stories

20. Darth Vader and Son

21. Juliet

22. The Mystery of Edwin Drood

23. The Ring of Solomon

24. Pippi Goes Aboard

25. The Homecoming of Samuel Lake

26. The Queen of Attolia

27. The King of Attolia

28. The Julius Romeros Extravaganza, Part I, The Bearded Girl

29. Mary Poppins

30. The Best of Nancy Drew, Classic Collection Vol.1

31. The Twits

32. Theodore Boone: The Accused

33. Al Capone Does My Shirts

 

I had fun doing these challenges, and I’m quite satisfied with me results. Although I know I could do better too 🙂

Now it’s time to tackle 2014 challenges, toddle loo!

Abraham Lincoln Vampire Hunter

28 Thursday Nov 2013

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 9 Comments

Tags

adventures, BBI, english, fantasi, fiction, history, horror, name challenge 2013

abelincolnvampireJudul: Abraham Lincoln Vampire Hunter

Penulis: Seth Grahame-Smith

Penerbit: Grand Central Publishing (2011)

Halaman: 336p

Beli di: Periplus Jakarta Book Fair (IDR 25k)

Seth Grahame-Smith tinggal di sebuah kota kecil di New York, dan hidupnya tampak semakin membosankan saja. Sampai pada suatu hari, seorang langganan di toko kelontong miliknya memberikan setumpuk manuskrip misterius, dan meminta Seth untuk menuliskannya menjadi sebuah buku. Guess what? Manuskrip-manuskrip itu ternyata adalah jurnal pribadi Abraham Lincoln, salah satu presiden Amerika Serikat paling terkenal sepanjang masa, yang keberadaannya sudah banyak dicari orang sejak dulu kala.

Abe bercerita tentang kehidupannya semenjak anak-anak hingga hari saat ia dibunuh, dan mengungkapkan salah satu rahasia terbesarnya, yaitu identitasnya sebagai seorang vampire hunter. Ia menulis dengan detail, bagaimana pertemuan pertamanya dengan kaum vampir, bagaimana ia menyadari peran besar vampir terhadap perbudakan di Amerika, dan bagaimana ia – dengan bantuan salah seorang vampir yang berada di pihak manusia- berperang melawan kaum tersebut dalam perang terbesar di sejarah Amerika: Perang Saudara.

Salah satu pencapaian paling terkenal dari Lincoln adalah penghapusan perbudakan di Amerika, namun tak banyak yang tahu kalau musuh sebenarnya dalam perang melawan perbudakan adalah para vampir, yang menjadikan komoditi budak sebagai pasokan makanan mereka.

Buku ini merupakan salah satu buku gila yang menyatukan sejarah dan fantasi dengan absurd, liar, tapi juga cukup meyakinkan, sehingga mau tak mau aku sempat berharap kalau ada bagian-bagian yang benar dalam kisah Abe vs Vampire ini.

Yang aku suka, Seth melukiskan Abraham Lincoln bukan sekadar sebagai seorang tokoh yang pintar dan serius, tapi juga sangat badass. Adegan kejar-kejaran dan pembantaian vampir menjadi salah satu daya tarik buku ini. Beberapa adegannya memang cukup gory, misalnya saat vampir membantai para budak, atau saat Abe dan teman-temannya membantai habis para vampir, tapi masih cukup relevan dengan ceritanya.

Aku juga suka cara Seth memasukkan berbagai fakta yang dicomotnya dari sejarah, dan memodifikasinya untuk kepentingan kisah ini. Favoritku adalah saat Abe berkenalan dengan Edgar Allan Poe, yang ternyata bersahabat juga dengan vampir.

Satu-satunya komplainku mungkin hanya penuturan buku ini, yang merupakan gabungan antara entry jurnal Abe (dengan sudut pandang orang pertama), dan penuturan Seth (dengan sudut pandang orang ketiga). Aku sebenarnya merasa buku ini bisa lebih seru kalau semua dituturkan dalam bentuk jurnal, dari sudut pandang Abe. Karena Abe memang karakter yang mudah disukai, heroik tanpa harus menjadi sok jago, dan tetap vulnerable juga.

Anyway, my most favorite part? The ending. Check it out and you’ll know why I love this book 🙂

Trivia:

-Banyak pihak yang hingga saat ini masih mencari-cari jurnal Abraham Lincoln saat Perang Saudara Amerika berlangsung, yang disinyalir masih tersimpan di suatu tempat tersembunyi. Beberapa saksi mata mengaku sering melihat Lincoln menulis catatan di sebuah buku selama perang tersebut berlangsung. Apakah memang buku itu merupakan bagian dari jurnal yang hilang, sepertinya masih menjadi misteri.

-Seth Grahame-Smith mungkin merupakan salah satu penulis paling fenomenal dan kontroversial masa kini. Ke-absurd-annya dimulai saat ia menulis Pride and Prejudice and Zombies, yang merupakan kombinasi kisah klasik dengan bumbu horror ciptaannya. Seth bermukim di Los Angeles bersama istri dan kedua anak lelakinya.

-Abraham Lincoln Vampire Hunter telah diangkat ke layar lebar, dengan Tim Burton sebagai salah satu produsernya, dan Benjamin Walker sebagai Abe. Film ini tidak menerima penilaian sebagus novelnya, menurut penonton tone-nya terlalu serius untuk ukuran film horror-fantasy.

The Movie, Badass Mr. President!

The Movie, Badass Mr. President!

This post is submitted for Posting Bareng Blogger Buku Indonesia bulan November 2013 dengan tema horror/thriller

Also submitted for:

name challenge 2013

Skippy Dies

26 Tuesday Nov 2013

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

campus life, contemporary, english, europe, fiction, name challenge 2013, tragedy

skippy 2Judul: Skippy Dies

Penulis: Paul Murray

Penerbit: Penguin Books (2011)

Halaman: 661p

Beli di: The Book Depository ($ 9,99)

“Skippy and Ruprecht are having a doughnut-eating race one evening when Skippy turns purple and falls off his chair.”

Kalimat pertama novel ini langsung menceritakan klimaks yang terjadi dalam buku- sesuai judulnya, Skippy mati. Meninggal. Tewas. Tapi kenapa?

Kita pun dibawa mundur menyusuri kehidupan Skippy, anak laki-laki 14 tahun yang bersekolah di sebuah boarding school khusus cowok di pinggiran kota Dublin, Irlandia. Namun kehidupan Skippy sepertinya selalu berada di dalam bayang-bayang, memaksa kita untuk mengenal lebih dekat lingkaran yang mengelilinginya.

Ada teman-teman seasramanya, mulai dari Mario yang gila cewek, Dennis yang selalu sinis, dan Rupert, teman sekamar Skippy yang jenius dan bertekad menemukan rahasia alam semesta- sekaligus  membuktikan bahwa ada dunia paralel yang terletak sangat dekat dengan kita.

Lalu benang-benang kusut kehidupan Skippy pun mulai terurai: kehidupan keluarganya di rumah yang menyimpan kisah kelam, obsesi cintanya pada Lori, seorang gadis dari sekolah putri yang sepertinya out of his league, dan Carl, musuh bebuyutan Skippy yang posesif terhadap Lori.

Lalu ada juga tokoh-tokoh orang dewasa yang menyedihkan: Howard the Coward, guru sejarah yang selalu bingung dengan jalan hidupnya, Gregory the Automaton, kepala sekolah baru yang ingin memperbarui tradisi Katolik kuno sekolah mereka, juga Pastor Jerome yang mengerikan- perwujudan sempurna semua mitos tentang seorang pastor.

Semua tokoh-tokoh ini saling bersilang jalan, berbelit dan menjatuhkan, dengan embel-embel kisah cinta, obat terlarang, pergaulan yang salah, dan sebuah hati polos seorang anak bernama Skippy. Dengan lincah Paul Murray meramu kisah drama anak sekolahan yang berpadu dengan dunia orang dewasa, ditambahi bumbu teori-teori fisika kuantum untuk menjelaskan ruwetnya permasalahan hidup manusia dan alam semesta.

Beberapa humor buku ini terasa terlalu Irlandia bagiku, dan settingnya pun terkadang terasa begitu kelam. Tidak ada karakter yang benar-benar bisa disukai di sini, karena Murray seolah ingin menekankan sisi terburuk dari setiap orang. Hanya Skippy yang merupakan wujud nyata kenaifan seorang anak, penyeimbang dari chaos di sekelilingnya, tapi dia pun harus meninggal.

Tragis, dengan humor satir gelap yang mencuat di sana-sini, Murray seolah ingin mengajak kita menertawakan hidup yang sering memiliki sense of humor yang tidak pada tempatnya.

PS: Covernya jadi kontender best covers of the year nih! 🙂

Submitted for:

name challenge 2013

Al Capone Does My Shirts

13 Wednesday Nov 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 2 Comments

Tags

children, english, fiction, FYE challenge, history, name challenge 2013, newbery, series

al capone does my shirtsJudul: Al Capone Does My Shirts

Penulis: Gennifer Choldenko

Penerbit: Puffin Books (2004)

Halaman: 225p

Beli di :Dhieta Books Indonesian Book Fair 2012 (IDR 35k)

Age appropriate: 8 yo and up

Di tahun 1935, saat penjara Alcatraz masih beroperasi dan menaungi penjahat-penjahat paling berbahaya di Amerika, para karyawan dan keluarganya tinggal di pulau tersebut, yang terletak tak jauh dari kota San Francisco. Ini termasuk para penjaga, sipir penjara, juga teknisi yang membawa istri serta anak-anak mereka ke pulau tersebut. Bagaimana rasanya tumbuh besar di Alcatraz, dan hidup hanya beberapa ratus meter saja jaraknya dari Al Capone yang terkenal? Setting unik inilah yang diangkat oleh Gennifer Choldenko dalam bukunya yang mendapat penghargaan Newbery, Al Capone Does My Shirts.

Moose Flanagan awalnya membenci keputusan ayahnya yang menerima pekerjaan di Alcatraz dan memboyong seluruh keluarga ke pulau tersebut, termasuk ibunya dan adiknya (yang sebenarnya berusia lebih tua dari Moose namun dianggap sebagai anak kecil karena menyandang autisme), Natalie.

Kehidupan Moose semakin rumit saat ia bertemu dengan anak sang kepala sipir penjara, Piper Williams yang tukang ngebos, sering mencari masalah tapi tidak pernah dicurigai oleh ayah yang selalu memujanya. Piper semakin menggila ketika memiliki rencana untuk menarik biaya dari teman-teman sekolah mereka di kota yang ingin baju mereka dicuci oleh Al Capone (karena saat itu salah satu tugas narapidana adalah mencuci baju penghuni pulau). Rencana ini mengancam Moose dan anak-anak lain di pulau, karena kalau ketahuan, ayah mereka bisa kehilangan pekerjaan.

Sementara itu Moose juga menghadapi pergumulan dalam keluarganya, terutama ibunya yang ingin berusaha menyembuhkan Natalie dengan segala cara. Ini hal yang sulit, terutama karena autisme belum dikenal pada era tersebut.

Yang paling kusukai dari kisah ini adalah dua hal berikut:

1. Setting Alcatraz. Dengan jeli Gennifer bisa menggambarkan kehidupan anak-anak di pulau yang dipenuhi oleh penjahat kelas kakap. Dari mulai ketakutan mereka, kekaguman teman-teman mereka di sekolah, dan tentu saja rasa penasaran ingin melihat salah satu narapidana tersebut, terutama Al Capone yang terkenal.

2. Topik tentang autisme. Hal ini lebih terasa istimewa mengingat di tahun 1935, diagnosis autisme belum populer seperti sekarang. Banyak orang menyangka Natalie hanya seorang anak yang terbelakang mental atau memiliki kelainan jiwa. Usaha keras Ibu Moose untuk “menyembuhkan” Natalie, sekaligus denial terhadap kondisi yang terjadi pada anaknya, terasa sangat heartbreaking.

Percakapan yang mengalir lancar, beberapa humor segar di sana-sini, dan dilema Moose yang sayang sekaligus sebal dengan Natalie yang membuat hidup keluarga mereka tak pernah bisa “normal”, terasa sangat pas mengisi buku ini. Tak heran Al Capone Does My Shirts menggondol penghargaan Newbery. Dan aku tidak sabar untuk membaca sekuelnya yang juga sudah terbit- Al Capone Shines My Shoes dan Al Capone Does My Homework.

Trivia:

-Penjara Alcatraz terletak sekitar 1,5 mil dari San Francisco dan sering disebut sebagai The Rock. Beroperasi dari tahun 1933-1963, penjara ini sempat menampung beberapa penjahat paling terkenal di Amerika, seperti Al Capone, Machine Gun Kelly, dan Alvin Creepy Karpis.

-Meski sempat ada 14 kali percobaan melarikan diri, tidak pernah ada satu pun narapidana yang berhasil lolos dari Alcatraz. Beberapa dari mereka ditembak mati saat mencoba melarikan diri, atau tewas tenggelam di perairan sekitar pulau.

-Kini Alcatraz Island dikelola oleh National Park Service yang menawarkan tur berkeliling pulau ini, termasuk melihat-lihat bekas penjara paling terkenal di dunia ini.

Alcatraz Island

Alcatraz Island

Submitted for:

Come join the event!

Come join the event!

name challenge 2013

The Twits

21 Monday Oct 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ Leave a comment

Tags

bahasa indonesia, children, fantasi, fiction, FYE challenge, Gramedia, name challenge 2013, terjemahan

twitsJudul: The Twits

Penulis: Roald Dahl

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2010)

Penerjemah: Yoke Octarina

Halaman: 104p

Usia kelayakan baca: 8 years old and up

Roald Dahl selalu memukauku dengan imajinasinya yang luar biasa, terkadang malah terkesan inappropriate untuk anak kecil yang merupakan target pembacanya. Tak terkecuali dalam buku The Twits, yang mengisahkan kehidupan suami istri super aneh dan mengerikan. Mr dan Mrs Twit sering mengerjai satu sama lain dengan cara-cara yang ajaib dan kejam, mulai dari Mrs Twit yang mencampur makanan Mr. Twit dengan cacing, lalu Mr Twit menerbangkan istrinya dengan balon ke angkasa- pokoknya sadis dan bikin geleng-geleng kepala.

Suami istri ini juga digambarkan sangat jorok, nggak pernah mandi, tidak suka anak-anak dan kejam terhadap binatang. Pokoknya nggak ada sifat baik dalam diri mereka (meskipun disebut-sebut kalau Mrs Twit dulu sebenarnya merupakan sosok yang cantik dan ceria). Mereka punya peliharaan 4 ekor monyet Muggle-Wump (yang sering disiksa dan dipaksa melakukan gerakan akrobatik aneh-aneh), dan pada suatu hari, kekejaman mereka pada binatang-binatang tersebut membuahkan pembalasan yang setimpal, dengan bantuan para burung termasuk si burung Roly Poly.

Pesan yang disampaikan oleh cerita ini sebenarnya sangat sederhana: orang-orang jahat akan mendapatkan balasan yang setimpal. Namun dikisahkan melalui tulisan yang penuh detail absurd dan menjijikkan khas Roald Dahl, ceritanya memang menjadi luar biasa. Seperti sebelum-sebelumnya, aku selalu menyarankan agar anak-anak sebaiknya didampingi orang tua saat membaca buku-buku Roald Dahl, termasuk yang satu ini. The Twits bukan termasuk favoritku karena kisahnya yang terlalu berlebihan (cocok untuk menakut-nakuti anak kecil yang bandel, haha), tapi ciri khas Roald Dahl memang terasa kental sekali di sini. Sayangnya hingga saat ini, proyek film The Twits tidak kunjung menjadi nyata. Padahal seru juga kalau melihat kegilaan pasangan ini di layar lebar 😀

Submitted for:

Come join the event!

Come join the event!

name challenge 2013

Theodore Boone: The Accused

08 Tuesday Oct 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 2 Comments

Tags

bahasa indonesia, children, fiction, FYE challenge, Gramedia, mystery challenge, mystery/thriller, name challenge 2013, series, terjemahan

theo boone3Judul: Theodoore Boone, The Accused

Penulis: John Grisham

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2012)

Penerjemah: Fanny Yuanita

Halaman: 288p

Beli di: @HobbyBuku (IDR 45k, disc 20%)

Age Appropriate: 8yo and up
Setelah membantu memecahkan kasus pembunuhan di buku pertama, dan menyelamatkan teman baiknya di buku kedua, kini Theo Boone si pengacara cilik kembali menghadapi masalah pelik. Seseorang berusaha menjebaknya sehingga Theo menjadi tertuduh dalam kasus pembobolan toko komputer di kota Strattenburg.

Awalnya, kesialan yang dialami Theo masih dapat ditanggungnya, seperti ban sepeda yang ditusuk orang dan loker yang dibongkar paksa. Namun, saat polisi mulai menyelidikinya sebagai tersangka, Theo menyadari kalau masalah yang dihadapinya ternyata lebih gawat dari yang ia kira. Siapakah yang begitu dendam padanya sampai ingin menjatuhkannya begitu rupa?
Theodore Boone sepertinya menjadi pelepas suntuk bagi John Grisham bila ia sedang beristirahat menulis buku-buku yang serius. Terbukti, serial Theo Boone terus terbit menyelingi novel-novel Grisham yang ditujukan untuk pembaca dewasa. Buku ini terasa sedikit lebih tegang dibandingkan sebelumnya karena Theo digambarkan lebih sebagai korban dibandingkan penyelidik/pengacara.

Meski awalnya sempat gemas dengan Theo yang diam-diam saja menghadapi masalahnya (bukannya menggunakan akal sehatnya yang terkenal dan melapor ke sekolah/orang tua saat lokernya dibobol), tapi untunglah belakangan Theo kembali beraksi dan tidak menyerah.

Buku ini mengangkat sisi vulnerable Theo yang biasanya digambarkan cerdas dan hampir flawless. Sentuhan rasa ketakutannya, bahkan kemelut kedua orang tuanya, juga membuat Theo lebih terasa sebagai anak normal yang tak selamanya harus jadi jagoan. Porsi peran Ike, paman Theo yang nyentrik dan salah satu tokoh favoritku, juga cukup banyak disini. Sementara lanjutan kasus pembunuhan di buku pertama juga sempat disinggung dengan peristiwa kaburnya sang terdakwa, membuatku yakin kalau kisah ini masih akan ada sambungannya. Yeay!

Theodore Boone jilid ke-4 yang berjudul The Activist, sudah terbit bulan Mei lalu. Semoga cepet diterjemahkan di Indonesia 🙂

Submitted for:

Come join the event!

Come join the event!

MysteryReadingChallengeButton1name challenge 2013

 

The Best of Nancy Drew, Classic Collection Vol.1

26 Thursday Sep 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 3 Comments

Tags

bargain book!, children, classic, cozy mystery, english, fiction, FYE challenge, mystery challenge, name challenge 2013, series

nancy drew1Judul: The Best of Nancy Drew, Classic Collection Vol 1

Penulis: Carolyn Keene

Penerbit: Grosset & Dunlap (2011)

Pages: 546 p

Beli di: IBF 2012 (IDR 50k, bargain price!)

Usia kelayakan baca: 10 yo and up

Buku ini adalah salah satu harta karun yang aku dapat di Indonesian Book Fair tahun lalu. Terdiri dari 3 kisah misteri terbaik Nancy Drew, buku ini seolah membawaku kembali ke masa lalu, ke dalam kisah-kisah detektif simpel yang tidak dibumbui romansa berlebihan atau fantasi bombastis.

The Secret of The Old Clock, merupakan kisah petualangan pertama Nancy Drew yang mengawali segalanya. Nancy berusaha mencari keberadaan surat wasiat misterius yang dapat memperbaiki hidup teman-temannya yang kurang beruntung.

The Bungalow Mystery, di kisah ini Nancy berusaha membantu seorang teman yang mengalami kesulitan karena harta peninggalan keluarganya terancam dicuri oleh orang tua angkatnya. Penyelidikan Nancy membawanya ke sebuah bungalow tua misterius yang menyimpan rahasia yang dapat mengancam nyawanya.

The Mystery of The 99 Steps, misteri yang dihadapi Nancy membawanya ke Perancis. Nancy berusaha membantu kenalannya yang dihantui mimpi buruk tentang suatu tempat yang berhubungan dengan “99 steps”. Dan penyusuran Nancy terhadap masa lalu kliennya membawanya ke daerah pedesaan Perancis- dan kasus besar lain yang tersembunyi di dalamnya.

Kisah-kisah Nancy Drew sebenarnya tidak seseru Trio Detektif. Alurnya lebih mudah ditebak, dan penyelesaiannya pun kadang terlalu mudah. Karakter Nancy juga bisa dibilang terlalu perfect- all American girl banget, dengan kecantikan khas gadis Amerika (rambut pirang, etc), serta keberanian dan kecerdikan yang membantunya memecahkan kasus-kasus. Ayah Nancy, Carson Drew, seorang pengacara yang juga digambarkan sangat sempurna, tampan, baik hati dan sukses.

Kelebihan kisah-kisah Nancy adalah ide cerita yang cukup unik, latar belakang dan setting yang menarik, serta beberapa klimaks yang bisa bikin deg-degan. Favoritku di buku ini adalah misteri “99 steps”, karena selain settingnya di Perancis yang menyegarkan, juga latar belakang kisahnya yang unik dengan nuansa misteri yang lebih kental dibandingkan dua cerita lainnya.

Senang juga bisa kembali ke masa lalu dan menyusuri kisah-kisah old school semacam ini, setelah cukup lelah dibombardir dengan gempuran kisah romans/fantasi jaman sekarang. At least you can be sure that there’s no vampires or werewolves hiding in the stories!

Trivia:
Carolyn Keene adalah pseudonym atau nama alias dari sekitar 10 orang penulis kisah-kisah Nancy Drew. Selain untuk Nancy Drew, nama Carolyn Keene juga dipakai sebagai penulis serial misteri The Dana Girls.

Hingga saat ini, sudah ada 175 volume buku Nancy Drew yang diterbitkan dari tahun 1930 sampai 2003, dan seiring perjalanannya karakternya pun semakin berkembang mengikuti jaman.

Ternyata, nama Nancy Drew berubah di beberapa edisi terjemahan. Di Jerman misalnya, namanya berganti menjadi Susanne Langen, sedangkan di Perancis namanya menjadi Alice Roy.

Submitted for:

Come join the event!

Come join the event!

name challenge 2013MysteryReadingChallengeButton1

The Julius Romeros Extravaganza, Part 1, The Bearded Girl

15 Thursday Aug 2013

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 1 Comment

Tags

circus, english, fiction, FYE challenge, historical, name challenge 2013, young adult

julius romerosTitle: The Julius Romeros Extravaganza, Part 1, The Bearded Girl

Writer: Hayley Lawson-Smith

Publisher: ASJ Publishing (2013)

Pages: 421p

Bought at: Amazon (USD 19.97)

Age appropriate: 10 yo and up

Abigail Luthen-Carter brought something unexpected into her wealthy family the day she was born with beard on her cute baby face. And it’s not an ordinary beard, since it always grew back everytime it’s been shaved. With her father away in a war and her mother hiding in an expensive spa to “cure her shock”, Abigail was left in the big house with the prudish housekeeper, Mrs Hiffeltrimp, and her equally stuffy husband, the butler Mr Hiffeltrimp. Luckily, there was Bertha, the nice old lady who became Abigail’s nanny and adored her so much.

After several fail attempts during the first years of Abigail’s life to diminish her whiskers permanently, finally Mrs.Hiffeltrimp took a drastic action. She brought Abigail to an extraordinary circus managed by an extraordinary man, Julius Romeros, and left her there to meet with her future destiny.

In this circus, Abigail found new friends, new family with colorful characteristics, including the snake lady, funny clowns, elephant caretaker, and many more. And she learned one of the most important lessons in her life: that it’s actually okay to be different.

Ever since I read a review about Julius Romeros in Goodreads, and put it in one of my Wishful Wednesdays, I tried so hard to find this book. But since this book was not published by a major publisher, it’s hard to be found in Indonesia- even its price was quite expensive in some online shops. Finally I decided to ask a friend who came from the US to bring the book for me, and voila! Here it is 🙂

Julius Romeros is one of the most entertaining books about circus that I’ve ever read. Its plot is simple, quite straightforward, but told in a very interesting way that made you stay until the end without the slightest feel of bored. The characters are very colorful, a bit cartoonish sometimes, but I could still relate with them, especially the nice Abigail and the mysterious ringmaster, Julius Romeros.

I love how Hayley Lawson-Smith portrayed circus life in a very believable tone. Many interesting details are provided, from the freak shows and wild animals and the cool caravans. It’s not as imaginative as The Night Circus, or as dramatic as Water for Elephants, but it has a certain twinge that made you feel belong to the circus, and became part of the family.

I always love books about circus because I will never know how it feels to live inside one, and Julius Romeros can satisfy my hunger and curiosity. There are so many characters that can be explored in the next books, and I do hope Hayley will keep on writing the series.

Submitted for:

Come join the event!

Come join the event!

 

name challenge 2013

Harry Potter and The Deathly Hallows

06 Tuesday Aug 2013

Posted by astrid.lim in fiction, read along, young readers

≈ 8 Comments

Tags

bahasa indonesia, children, fantasi, fiction, FYE challenge, Gramedia, hotter potter, name challenge 2013, series, terjemahan

harpot 7Judul: Harry Potter and the Deathly Hallows

Penulis: J.K.Rowling

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2008)

Halaman: 999p

Usia kelayakan baca: 10yo and up

The last installment, the last review, but definitely NOT the last rereading. Buku terakhir serial fenomenal ini menutup dengan sempurna rangkaian petualangan dan misteri dalam hidup Harry Potter. Tidak banyak yang bisa ditulis tentang plot buku ini tanpa mengungkap terlalu banyak spoiler.

Intinya adalah Harry harus menghadapi Voldemort secara langsung, karena sesuai dengan ramalan yang telah mengubah hidup mereka: yang satu tidak bisa hidup tanpa yang lain mati. Yang membuat kisah ini sangat berbeda dari buku-buku sebelumnya adalah ketiadaan kisah-kisah Hogwarts yang sudah menjadi ciri khas tiap buku. Harry, Ron dan Hermione tidak kembali ke sekolah dan memutuskan untuk mencari sisa Horcrux Voldemort sebelum menghadapinya secara langsung.

Mereka pun berkelana dari hutan ke hutan, berusaha memecahkan teka teki Horcrux Voldemort, menghindari ancaman Pelahap Maut, dan bahkan menghadapi ujian persahabatan mereka bertiga. Ada saat-saat suram di mana tidak ada makanan, mereka bertengkar hebat, sementara tidak ada kemajuan sama sekali dengan pencarian Horcrux. Di dunia luar, Voldemort semakin menancapkan kukunya, bahkan menguasai Hogwarts melalui Snape dan antek-anteknya. Pencarian semakin seru ketika ketiga sahabat ini bersinggungan dengan The Deathly Hallows- tiga benda pusaka yang bisa menjadikan seseorang penyihir terhebat di dunia- dan tak diragukan lagi, ingin dikuasai oleh Voldemort.

Most memorable scenes:

-Hermione dan tas ajaibnya: nggak ada yang ngalahin kejeniusan Hermione dan rencana-rencana hebatnya. Bahkan di saat paling genting sekalipun, Hermione bisa mengeluarkan benda yang dibutuhkan dari tas ajaibnya. Jadi inget sama Doraemon!

-Kreacher yang menjadi baik: peri rumah keluarga Sirius yang menyebalkan di dua buku sebelumnya, berubah menjadi penyelamat mereka di buku ini. Dan rasa sayang yang tumbuh antara si peri dengan ketiga pahlawan kita merupakan satu dari sedikit momen hangat dalam buku ini.

-Kematian banyak tokoh: dari mulai anggota Orde Phoenix sampai keluarga Weasley, semua kematian terasa mengguncang, apalagi di akhir buku, saat menyadari tokoh favorit kita sudah tidak ada lagi 😦

-Pensieve Snape: adegan yang juga favoritku dalam adaptasi filmnya. Membuka semua rahasia yang dikubur Snape selama ini, termasuk tentang cinta sejatinya. Huks.

-Battle of Hogwarts: memang belum sekeren pertempuran di trilogi Lord of The Rings, tapi yang bikin adegan pertempuran ini seru adalah kontras dari sengitnya peperangan, dengan teka-teki yang harus dipecahkan oleh ketiga sahabat kita dalam waktu mendesak. Di saat pertempuran membabi buta, Harry malah harus berpikir di mana salah satu Horcrux Voldemort disembunyikan di kastil Hogwarts?

-Kisah Dumbledore: apakah versi palsu ala Rita Skitter atau versi asli yang misterius, kisah tentang Dumbledore nggak ada matinya. Aku benar-benar berharap Rowling mau menerbitkan buku Rita yang terkenal tentang biografi sang penyihir hebat.

So, it’s a wrap!

Eh..belom deng. Sebagai penutup event Hotter Potter, akan ada wrap post yang akan diposting sekitar minggu depan. So, until next time!

Submitted for:

hotter-potter-logo-1

Come join the event!

Come join the event!

name challenge 2013

The Homecoming of Samuel Lake

23 Tuesday Jul 2013

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ 3 Comments

Tags

bargain book!, dramatic, english, family, fiction, name challenge 2013, what's in a name

samuel-lakeTitle: The Homecoming of Samuel Lake

Writer: Jenny Wingfield

Publisher: HarperPress 2011

Pages: 334p

Bought at: The Book Depository (USD 4,60- bargain price!)

Plot:

Samuel Lake was a good preacher, but his views and ways sometimes got him into trouble, just like what happened in 1956, when he was voted out by his congregation and had nowhere else to live. Samuel decided to take his family to his mother in law’s house in Arkansas, and tried to figure out what he’s going to do with his life. In Arkansas, Samuel’s family faced with many demons and temptations: Samuel’s old lover from the past, their weird relatives, and the worst of all, a neighbor who looked like a demon in disguise. And when Swan, Samuel’s only daughter becoming a victim of their neighbor’s devilish plan, Samuel’s life turned upside down.

My thoughts:

I bought this book simply because of its lovely cover and title. I also read some good reviews about this book so my expectation was quite high. Turned out, this is not my cup of tea. Instead of a warm cozy southern read, this book was actually a story told in stuttering voice, did not have a nice flow and interesting characters inside.

Some reviews were comparing Swan Lake with Scout Finch from To Kill A Mockingbird, and I was very interested to know more about Swan. Apparently, this book was written in third person’s point of view. Swan was not the main heroine and I could not relate to her as much as I wanted to. The characters were simply one dimensional. The good guy like Samuel was very angelic, representative of God itself I guess (considering the author’s choice of Samuel’s profession), and the bad guy, the neighbor Ras Ballenger, represented the devil.

There was nothing mysterious about this book. The conflict was too flat, the characters were too predictable, and you can not help but feeling impatient reading the book. It’s a pity because the premise itself was actually quite good- southern life in the 50s always had a bit of charm. I think it will be better if the writer wrote in first point of view- using Swan’s voice for example, to let us at least to relate more toward the main character. I can’t sympathize to Samuel or his wife, Willadee, whose marriage was portrayed as a very perfect one, especially with the unnecessary subplot of Samuel’s old lover (who was quite a sympathetic character in my opinion).

Overall, I can say this book is just not my cup of tea. The way it was written made it even worse.

Submitted for:

WIN6

For “Party/Celebration” Category

name challenge 2013

 

← Older posts

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Girl of Ink & Stars by Kiran Millwood Hargrave
    The Girl of Ink & Stars by Kiran Millwood Hargrave
  • The Secret History
    The Secret History
  • Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
    Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...