Tags
america, asian american, award winning, english, fiction, immigrant, national book award, racism
Judul: Interior Chinatown
Penulis: Charles Yu
Penerbit: Vintage (2020)
Halaman: 266p
Beli di: Post Santa (IDR 275k)
Willis Wu selalu menganggap dirinya bukan sebagai tokoh protagonis yang memorable. Dia hanyalah seorang Generic Asian Man, selalu mendapatkan peran-peran figuran yang amat mudah dilupakan dan digantikan oleh orang lain. Namun, ia tidak pernah berhenti berharap. Setiap hari, ia berangkat dari apartemen kecilnya di Chinatown SRO menuju restoran Golden Palace, yang menjadi setting TV series berjudul Black and White, dan menjalankan perannya dengan patuh.
Mimpi terbesar Willis adalah dinobatkan menjadi Kung Fu Guy – peran yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap aktor Asia yang berkecimpung di dunia hiburan. Namun saat Willis secara tidak terduga berhasil meraih mimpinya, ia baru menyadari kalau hidup itu lebih dari sekadar peran. Willis dikenalkan ke dunia yang lebih luas, sekaligus menguak rahasia Chinatown dan keluarganya, yang membentuk hidupnya selama ini.
Interior Chinatown adalah kisah nyeleneh yang penuh dengan thought provoking issues. Latar belakang dunia hiburan yang menjadi metafora tentang sistem kelas dan rasisme di Amerika terasa amat cocok dengan tone keseluruhan buku. Willis adalah karakter naif yang mudah menarik simpati, we all easily root for him, namun ia juga punya banyak flaws yang membuat saya merasa gemas.
Saya belajar banyak tentang sejarah Asian American di buku ini, terutama dari sudut pandang dunia film dan hiburan yang masih jarang dikupas. Apakah hanya ada satu Bruce Lee di setiap era? Dan bahkan, sekelas Bruce Lee pun masih tidak bisa menyamai aktor kulit putih yang memiliki kelas lebih tinggi dan kesempatan lebih besar untuk sukses. Namun – apa artinya sukses??
Yang unik dari Interior Chinatown adalah penggunaan timeline, setting, dan media yang tidak konvensional, menggabungkan antara kisah fiksi dari naskah TV series yang dibintangi Willis, dengan kehidupan nyatanya sendiri di Chinatown, yang terasa sebagai setting juga, kali ini setting kehidupan Asian American di dunia yang tidak adil.
Kisah semacam ini, bila dituliskan dengan teledor, bisa menjadi amat membingungkan, chaotic, dan sulit untuk diikuti. Namun di tangan Charles Yu, buku ini dieksekusi dengan baik, mengombinasikan topik yang serius seperti identitas, rasisme, American dreams, dan industri hiburan, dengan humor yang segar dan penulisan yang kreatif. Tak heran buku ini berhasil menggondol National Book Award tahun 2020.
Rating: 4/5
Recommended if you like: unconventional writing, unique storyline, immigrant stories, entertainment setting, subtle humor