• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2022
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: bargain

Eight Perfect Murders by Peter Swanson

18 Thursday Nov 2021

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

bargain, book about books, ebook, english, fiction, murder mystery, mystery, thriller, twist ending, unreliable narrator

Judul: Eight Perfect Murders

Penulis: Peter Swanson

Penerbit: William Morrow (2020, Kindle edition)

Halaman: 271p

Beli di: Amazon.com (USD 2.99, bargain!)

Premis buku ini benar-benar menarik, terutama untuk para pencinta buku misteri dan thriller seperti saya. Malcolm Kershaw, pemilik toko buku Old Devils Bookstore di Boston, pernah membuat list buku misteri dengan plot pembunuhan terbaik, dan menamainya sebagai “Eight Perfect Murders”. Menurut Malcolm, bila pembunuhan dalam buku-buku itu dilakukan di dunia nyata, tidak ada yang bisa memecahkannya.

Namun, bertahun-tahun setelah ia memposting list tersebut di blog toko bukunya, Malcolm dikejutkan oleh kehadiran seorang agen FBI, yang sedang menyelidiki serangkaian pembunuhan yang menurutnya terinspirasi dari buku-buku yang masuk ke dalam list Malcolm.

Awalnya, Malcolm mengira ini hanya sekadar kebetulan. Namun rangkaian pembunuhan yang terjadi membuat Malcolm terpaksa mengakui kalau listnya sudah dipakai semena-mena oleh seorang pembunuh berantai. Pertanyaannya, apakah hal ini berhubungan dengan kehidupan personal Malcolm dan masa lalunya yang gelap?

Saya selalu menyukai book about books, alias buku yang bercerita atau mengambil tema tentang buku. Apalagi bila genrenya misteri atau thriller. Dan di atas kertas, Eight Perfect Murders tampak perfect untuk saya.

Mungkin karena ekspektasi saya kelewat tinggi juga, pada akhirnya saya malah merasa buku ini agak kurang maksimal. Premis yang seru tidak diimbangi dengan eksekusi yang mumpuni, sehingga ceritanya pun agak setengah-setengah. Terutama endingnya yang menurut saya agak terlalu far fetched. Beberapa pembunuhan yang terjadi di buku ini juga tidak terlalu sesuai dengan buku yang menjadi inspirasinya, sehingga saya malah sibuk berusaha mencocokkan pembunuhan di buku ini dengan buku yang menjadi referensinya XD

Concern saya yang lain adalah betapa banyaknya spoiler yang bertebaran di buku ini, terutama tentang 8 buku yang masuk ke dalam list Malcolm. Sebenarnya bisa dipahami sih, karena buku ini membahas secara mendalam metode, motif, dan segala detail pembunuhan dalam buku-buku fiksi tersebut untuk memecahkan pembunuhan yang menjadi inti kasus Eight Perfect Murders. Tapi, kalau memang belum membaca ke-8 buku tersebut dan masih niat untuk membacanya tanpa terganggu spoiler, sebaiknya tunda dulu membaca buku ini.

Kedelapan buku yang masuk ke dalam list Malcolm adalah:

  1. The A.B.C Murders by Agatha Christie
  2. Strangers on a Train by Patricia Highsmith
  3. Death Trap by Ira Levin
  4. Red House Mystery by A.A. Milne
  5. Malice Aforethought by Anthony Berkeley Cox
  6. Double Indemnity by James M. Cain
  7. The Drowner by John D. Macdonald
  8. The Secret History by Donna Tartt

Sekali lagi, tidak semua kasus dalam buku ini benar-benar setia pada referensi buku-buku di atas, tapi semua buku di atas memang dibahas dari segi plot dan pelaku pembunuhan, jadi siap-siap saja membaca banyak spoiler dalam buku ini.

However, saya tetap merasa buku ini memiliki banyak kelebihan. Tema dan settingnya menarik, terutama untuk para bookworm, dan ada beberapa adegan yang lumayan menegangkan. Still recommended if you are a thriller lover.

Rating: 3.5/5

Recommended if you like: book about books, unreliable narrator, bookstore setting, twisted ending

The House in the Cerulean Sea by T.J. Klune

10 Thursday Sep 2020

Posted by astrid.lim in fiction, young readers

≈ 2 Comments

Tags

bargain, ebook, english, fantasy, fiction, LGBT, popsugar summer RC 2020, romance

Judul: The House in the Cerulean Sea

Penulis: T.J. Klune

Penerbit: Tor Books, Kindle Edition (2020)

Halaman: 393p

Beli di: Amazon.com (USD 1.99, bargain!)

Buku ini agak susah digambarkan, mungkin karena tidak masuk ke satu genre khusus. Ekspetasi saya adalah kisah fantasi untuk middle grade atau young adult. Tapi ternyata, The House in the Cerulean Sea lebih dari sekadar deskripsi tersebut.

Linus Baker adalah seorang karyawan introvert yang bekerja sebagai Case Worker di Department in Charge of Magical Youth. Pekerjaannya mereview panti asuhan yang berada di bawah pengawasan pemerintah dan yang khusus menampung anak-anak dengan kemampuan khusus (magical).

Namun rutinitasnya terganggu saat ia ditunjuk oleh bosnya di Extremely Upper Management untuk mengobservasi panti asuhan  Marsyas Island yang berada jauh di area pantai. Yang membuat panti asuhan ini berbeda, selain lokasinya yang terpencil, adalah keenam anak yang diasuh di sana: gnome, sprite, wyvern, makhluk hijau yang tidak jelas jenisnya, Pomeranian shape-shifter, dan yang paling mengejutkan: Antichrist alias anak sang iblis sendiri.

Tidak hanya itu. Linus juga harus menghadapi pemimpin panti yang memiliki masa lalu tak kalah misterius, Arthur Parnassus, dan yang akan melakukan segalanya agar panti asuhannya tidak ditutup dan ia tidak berpisah dengan anak-anak yang ia cintai.

Buku ini memiliki semua unsur yang akan menjadikannya sebagai future classics. Karakter-karakter yang memorable, moment yang menggugah, serta setting yang tidak biasa. Saya bersimpati dengan Linus, si introvert yang terpaksa keluar dari zona nyamannya dan menghadapi hal-hal tak pasti yang selama ini selalu ia hindari. Bagaimana ia yang selama ini hidup sendirian, dihadapkan pada kenyataan baru, yaitu ia sebenarnya mampu untuk mencintai.

Saya juga ikut jatuh cinta dengan Arthur Parnassus, yang kalem, yang bijaksana, yang penuh kasih, namun  ternyata memiliki “demon”nya sendiri. Dan saya tak bisa tidak menyukai para penghuni panti asuhan yang serba nakal, menyebalkan, namun mengundang simpati. Mereka adalah outcasts dan misfits, and at the end of the day, what they really want is to find a home. Bahkan tak terkecuali si anak Lucifer.

The House in the Cerulean Sea dengan pas bisa membawa kita ke suasana suram, kocak, hingga penuh haru. Ini adalah pengalaman pertama saya membaca karya T.J. Klune, namun yang pasti bukan yang terakhir kalinya 🙂

Submitted for:

Category: A book with a body of water or pool on the cover

The Clockmaker’s Daughter by Kate Morton

01 Wednesday Jul 2020

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

arts, bargain, british, english, fiction, historical fiction, magical realism, mystery, popsugar RC 2020, romance, tragedy

Judul: The Clockmaker’s Daughter

Penulis: Kate Morton

Penerbit: Mantle (2018)

Halaman: 582p

Beli di: Kinokuniya Grand Indonesia (IDR 321k, disc 50%)

Kate Morton adalah salah satu penulis autobuy dan autoread versi saya, terutama di genre historical fiction. Hampir semua bukunya saya suka, sayang setahu saya belum ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Gaya Morton yang menggabungkan kisah misteri, sejarah keluarga, dengan setting gothic yang sangat atmospheric, mengingatkan saya akan buku karya Dianne Setterfield.

Dari premisnya, The Clockmaker’s Daughter sepertinya masih masuk ke dalam jajaran calon buku favorit saya. Kisahnya tentang tragedi misterius yang terjadi pada musim panas tahun 1862 di Birchwood Manor. Sekeolmpok muda-mudi, yang kebanyakan adalah seniman, dipimpin oleh pelukis berbakat Edward Radcliffe, menghabiskan musim panas di rumah tersebut sambil menyelesaikan karya masterpiece masing-masing. Namun rencana mereka terganggu oleh suatu kejadian menghebohkan: seorang perempuan tewas tertembak, seorang lagi menghilang, permata pusaka keluarga lenyap, dan karier Edward terancam hancur.

Seratus lima puluh tahun kemudian, seorang archivist di London, Elodie Winslow, menemukan sebuah tas berisi buku sketsa serta foto misterius yang menuntunnya ke Birchwood Manor. Apakah ia berhasil mengungkap misteri yang terjadi satu abad yang lalu? Dan mengapa Birchwood Manor terasa sangat familiar baginya?

Terus terang, saya tidak bisa menikmati buku ini seperti karya-karya Morton sebelumnya. Mungkin karena alurnya terlalu panjang dan terkesan terlalu berbelit-belit. Dari hampir 600 halaman buku ini, saya rasa sebenarnya Morton bisa memangkasnya hingga hampir separonya saja. Biasanya, Morton terasa sangat efektif menggunakan taji-nya, yaitu karakter yang semuanya penting, serta konsep alur waktu yang berselang-seling antara masa lalu dan masa kini, yang akan bertemu di tengah-tengah dan memberikan jawaban yang rapi dan memuaskan.

Namun di Clockmaker’s Daughter, Morton sepertinya ingin mencoba sesuatu yang lain. Ia menggabungkan sedikit unsur magical realisme, dengan menempatkan hantu sebagai salah satu naratornya, yang sebenarnya masih bisa dimaklumi, kalau saja tidak membuatnya jadi seolah kehilangan pegangan untuk menjaga alur kisah utamanya. Bermain-main dengan unsur baru malah membuat Morton seolah melupakan gaya penuturannya yang selalu ditunggu-tunggu oleh pembacanya.

Banyak karakter yang kurang penting ditampilkan di sini, kadang dieksplor dengan agak berlebihan padahal tidak memiliki peran yang penting, malah menjadi distraksi saja. Sementara karakter yang cukup penting justru hanya setengah-setengah saja dieksplorasi, membuat kita jadi agak sulit terhubung dan bersimpati dengan para karakter utamanya, termasuk Elodie dan sang narator hantu.

Mencoba gaya baru tentu adalah hak setiap penulis, apalagi jika tujuannya memang ingin mengembangkan karyanya, tentu harus didukung oleh penggemarnya. Namun saya menyayangkan Kate Morton yang meninggalkan gaya lamanya yang sudah amat dicintai oleh pembacanya, sehingga buku ini tidak se-memikat karya-karya sebelumnya yang membuat saya jatuh cinta pada tulisannya.

Submitted for:

Kategori: A book with more than 20 letters in its title.

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,037 other followers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • A Feast for Crows by George R.R. Martin
    A Feast for Crows by George R.R. Martin
  • Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
    Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
  • Five Little Pigs
    Five Little Pigs
  • Station Eleven by Emily St.John Mendel
    Station Eleven by Emily St.John Mendel

Recent Comments

When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…
The Case of the Pecu… on The Case of the Left-Handed La…
astrid.lim on Lorong Waktu by Edward Pa…
nina on Lorong Waktu by Edward Pa…

Blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,037 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...