• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2022
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: award winning

Deacon King Kong by James McBride

17 Thursday Feb 2022

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

america, award winning, e-book, english, fiction, historical fiction, new york, popsugar RC 2022, race

Judul: Deacon King Kong

Penulis: James McBride

Penerbit: Riverhead Books (2020, Kindle edition)

Halaman: 384p

Beli di: Amazon.com (USD 2.99, bargain!)

September 1969, Brooklyn, New York. Mafia Italia mulai tergusur, bisnis penyelundupan berganti dengan bisnis obat terlarang. Kawasan Brooklyn menjadi tempat bermukim orang kulit hitam dan Amerika Latin. Proyek pemerintah yang dicanangkan untuk tempat tinggal mereka malah menjadi ladang korupsi yang akhirnya menjadikan tempat tersebut surga transaksi narkoba.

Dan di tengah semua kekusutan tersebut, Sportcoat, yang dikenal sebagai Deacon King Kong (karena ia adalah salah seorang diaken di gerejanya, yang sekaligus penikmat berat minuman alkohol rumahan bernama King Kong), melakukan sesuatu yang akan memicu efek domino yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Ketika ia menembak salah seorang pengedar narkoba paling kejam di lingkungan mereka, semua orang menganggap Sportcoat akan mati. Entah karena pembalasan dendam geng narkoba, atau dikejar polisi, atau bahkan menjadi korban geng mafia Italia yang berkaitan erat dengan bisnis narkoba di Brooklyn.

Namun, Sportcoat masih terus dilindungi oleh Yang Kuasa – ia bahkan secara tidak sengaja berhasil mengenyahkan para penjahat yang mengincarnya, sekaligus membangun hubungan di antara komunitas yang tak terbayangkan sebelumnya.

Deacon King Kong adalah suatu kisah yang tidak mudah – rumit, sedikit lambat di bagian awal, namun sekalinya terpikat, kita akan terjerat di dalam lika-liku kehidupan Brooklyn di era 60an. Karakter-karakternya, meski memiliki nama panggilan yang aneh-aneh dan sulit diingat, lama kelamaan menjadi sosok-sosok yang memaksa kita untuk peduli kepada mereka. Dan setting Brooklyn -sebelum menjadi area hipster berdekade-dekade kemudian- ditulis dengan amat vivid, dan saya bisa merasakan atmosfernya dengan mudah.

Jalinan kisahnya yang terkesan rumit tidak ditulis dengan berbelit-belit, gaya bahasanya mudah diikuti, dengan penyelesaian yang memuaskan. James McBride adalah seorang maestro – dan saya heran, kenapa saya tidak pernah membaca buku-bukunya sebelumnya.

Rating: 4/5

Recommended if you like: complicated but engaging story, New York in the sixties, mafia vibes, dark humor

Submitted for:

An Anisfield-Wold Book Award winner

Interior Chinatown by Charles Yu

22 Monday Nov 2021

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

america, asian american, award winning, english, fiction, immigrant, national book award, racism

Judul: Interior Chinatown

Penulis: Charles Yu

Penerbit: Vintage (2020)

Halaman: 266p

Beli di: Post Santa (IDR 275k)

Willis Wu selalu menganggap dirinya bukan sebagai tokoh protagonis yang memorable. Dia hanyalah seorang Generic Asian Man, selalu mendapatkan peran-peran figuran yang amat mudah dilupakan dan digantikan oleh orang lain. Namun, ia tidak pernah berhenti berharap. Setiap hari, ia berangkat dari apartemen kecilnya di Chinatown SRO menuju restoran Golden Palace, yang menjadi setting TV series berjudul Black and White, dan menjalankan perannya dengan patuh.

Mimpi terbesar Willis adalah dinobatkan menjadi Kung Fu Guy – peran yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap aktor Asia yang berkecimpung di dunia hiburan. Namun saat Willis secara tidak terduga berhasil meraih mimpinya, ia baru menyadari kalau hidup itu lebih dari sekadar peran. Willis dikenalkan ke dunia yang lebih luas, sekaligus menguak rahasia Chinatown dan keluarganya, yang membentuk hidupnya selama ini.

Interior Chinatown adalah kisah nyeleneh yang penuh dengan thought provoking issues. Latar belakang dunia hiburan yang menjadi metafora tentang sistem kelas dan rasisme di Amerika terasa amat cocok dengan tone keseluruhan buku. Willis adalah karakter naif yang mudah menarik simpati, we all easily root for him, namun ia juga punya banyak flaws yang membuat saya merasa gemas.

Saya belajar banyak tentang sejarah Asian American di buku ini, terutama dari sudut pandang dunia film dan hiburan yang masih jarang dikupas. Apakah hanya ada satu Bruce Lee di setiap era? Dan bahkan, sekelas Bruce Lee pun masih tidak bisa menyamai aktor kulit putih yang memiliki kelas lebih tinggi dan kesempatan lebih besar untuk sukses. Namun – apa artinya sukses??

Yang unik dari Interior Chinatown adalah penggunaan timeline, setting, dan media yang tidak konvensional, menggabungkan antara kisah fiksi dari naskah TV series yang dibintangi Willis, dengan kehidupan nyatanya sendiri di Chinatown, yang terasa sebagai setting juga, kali ini setting kehidupan Asian American di dunia yang tidak adil.

Kisah semacam ini, bila dituliskan dengan teledor, bisa menjadi amat membingungkan, chaotic, dan sulit untuk diikuti. Namun di tangan Charles Yu, buku ini dieksekusi dengan baik, mengombinasikan topik yang serius seperti identitas, rasisme, American dreams, dan industri hiburan, dengan humor yang segar dan penulisan yang kreatif. Tak heran buku ini berhasil menggondol National Book Award tahun 2020.

Rating: 4/5

Recommended if you like: unconventional writing, unique storyline, immigrant stories, entertainment setting, subtle humor

The Vanishing Half by Brit Bennett

16 Friday Jul 2021

Posted by astrid.lim in adult, fiction

≈ Leave a comment

Tags

african american, america, award winning, dysfunctional family, english, fiction, historical fiction, race, southern state, twins, women

Judul: The Vanishing Half

Penulis: Brit Bennett

Penerbit: Riverhead Books (2020)

Halaman: 343p

Beli di: Aksara (IDR 275k)

Cerita tentang anak kembar selalu intriguing buat saya, mungkin karena saya tidak pernah bisa membayangkan bagaimana rasanya memiliki saudara yang lahir bersamaan, dan memiliki penampakan yang serupa.

Dan Britt Bennett bahkan menambahkan unsur yang lebih menarik lagi: apa jadinya bila sepasang anak kembar memilih jalan hidup yang benar-benar berbeda?

Vignes bersaudari (baca: Vi-nya) tumbuh besar di tahun 1950-an di Mallard, sebuah kota kecil di Louisiana yang dihuni oleh komunitas kulit hitam. Uniknya, karena genetik dan pernikahan turun-temurun, termasuk dengan imigran awal asal Prancis, mayoritas penduduk Mallard berkulit terang, bahkan bisa “passing” (alias lolos) sebagai kulit putih.

Desiree dan Stella, yang hidup di garis kemiskinan karena ayah mereka meninggal sejak mereka kecil, dan ibu mereka tidak disupport oleh keluarganya, bertekad untuk pergi dari Mallard dan mencari kehidupan yang lebih baik di luar sana. Dan itulah yang mereka lakukan saat menginjak usia 16 tahun, kabur ke New Orleans dan memperoleh kebebasan mereka.

Namun suatu hari Desiree dikejutkan dengan menghilangnya Stella, yang pergi begitu saja meninggalkannya untuk menjalani hidup yang baru. Apa yang terjadi? Apa yang menurut Stella lebih penting daripada ikatan persaudaraannya dengan Desiree?

Melalui perjalanan kedua karakter ini kita diajak melihat bagaimana kehidupan dua orang yang terlahir sama, berpenampilan sama, dan berasal dari root yang sama, akhirnya menjadi begitu berbeda.

Desiree bertemu seorang laki-laki kulit hitam dan melahirkan anak perempuan yang penampilannya sangat berbeda dari kebanyakan penduduk Mallard. Dan hal ini menimbulkan kontroversi saat ia memutuskan kembali ke kampung halamannya tersebut.

Sedangkan Stella, yang mengambil keputusan untuk mengaku sebagai perempuan kulit putih, menjalani hidupnya dengan mengkhianati identitasnya sendiri. Ya, dalam banyak hal ia mengalami kemudahan, memiliki keluarga kelas menengah khas suburban Amerika. Namun deep down, ia selalu merasa takut. Takut ketahuan, takut dihujat, takut dipermalukan.

Dan apapun yang dijalani oleh kedua saudari kembar ini, hati mereka selalu terasa tidak lengkap, karena separo bagiannya masih menghilang.

The Vanishing Half adalah sebuah novel yang lengkap: thought provoking issues, intriguing characters and settings, dan beautiful prose as usual. Brit Bennett adalah pencerita yang amat baik, dan salah satu yang paling konsisten di genrenya menurut saya. Mallard sendiri adalah suatu tempat yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Namun, di acara Hay Festival, saya sempat bergabung dengan live event Britt dan bertanya padanya tentang inspirasi Mallard, dan menurut Britt, tempat itu (meski namanya bukan Mallard) memang exist di era 1950an, dan menjadi salah satu fenomena paling aneh bagi orang kulit hitam di bagian Selatan Amerika Serikat.

Isu mengenai “passing as a white woman”, di era di mana diskriminasi rasial masih tinggi, dan bila ketahuan, Stella bisa dianggap melakukan tindakan kriminal, juga merupakan hal baru bagi saya, yang tidak pernah benar-benar aware akan isu ini. Britt mampu mengetengahkan isu identiti dan rasial dengan tema unik yang memang berbeda dari buku-buku lain yang pernah saya baca.

Memang, ketika narasi diambil alih oleh generasi berikutnya dari Stella dan Desiree, kisah tidak lagi semenggigit bagian awal buku, saat kita mengenal Desiree dan Stella lebih jauh. Kedua anak perempuan mereka terasa agak seperti tempelan, meski ada isu identitas yang tetap diselipkan oleh Britt.

Overall, ini adalah salah satu buku favorit saya di tahun 2021. Meski endingnya terasa agak sedikit gantung, tapi masih pas dengan keseluruhan gaya bercerita Britt yang memang sarat akan nostalgic vibes.

Rating: 4/5

Recommended if you like: thought provoking fiction, unique perspectives, twin stories, racial issues, different sides of America

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,037 other followers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • A Feast for Crows by George R.R. Martin
    A Feast for Crows by George R.R. Martin
  • Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
    Dongeng-Dongeng Grimm Bersaudara
  • Five Little Pigs
    Five Little Pigs
  • Station Eleven by Emily St.John Mendel
    Station Eleven by Emily St.John Mendel

Recent Comments

When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…
The Case of the Pecu… on The Case of the Left-Handed La…
astrid.lim on Lorong Waktu by Edward Pa…
nina on Lorong Waktu by Edward Pa…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,037 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...