• About this blog
  • Clearance Sale!
  • Newbery Project
  • Popsugar Reading Challenge 2023
  • Previous Challenges
    • BBI Read and Review Challenge 2017
    • Challenges 2014
    • Challenges 2015
    • Lucky No.14 Reading Challenge
    • Lucky No.15 Reading Challenge
    • POPSUGAR Reading Challenge 2017
    • Popsugar Reading Challenge 2018
    • Popsugar Reading Challenge 2020
    • Popsugar Reading Challenge 2021
    • Popsugar Reading Challenge 2022
    • What’s in a Name 2018
    • Twenty-Ten Challenge
    • Challenges 2012
    • Challenges 2013
  • Round Ups
  • The Librarian

~ some books to share from my little library

Tag Archives: adult

Rosie Coloured Glasses by Brianna Wolfson

06 Tuesday Oct 2020

Posted by astrid.lim in Uncategorized

≈ Leave a comment

Tags

adult, america, bullying, dysfunctional family, fiction, mental health, new york, popsugar summer RC 2020, sicklit

Judul: Rosie Coloured Glasses

Penulis: Brianna Wolfson

Penerbit: HQ (2018)

Halaman: 329p

Beli di: Big Bad Wolf (IDR 80k)

Rosie bukanlah seorang ibu yang biasa-biasa saja. Willow merasa amat beruntung memiliki ibu seperti Rosie. Janjian tengah malam di rumah pohon, bolos sekolah untuk berjalan-jalan ke pantai, serta memakai kostum heboh sambil menonton film, adalah segelintir dari keunikan Rosie yang tidak pernah membuat hari-hari Willow terasa membosankan.

Makanya, Willow selalu merasa amat sebal ketika harus kembali ke rumah ayahnya, Rex, yang berbeda 180 derajat dari Rosie (dan menjadi penyebab utama orang tua Willow bercerai). Rex amat kaku, menyukai peraturan dan sama sekali tidak memiliki imajinasi. Willow seringkali berandai-andai kalau saja ia bisa tinggal bersama Rosie selamanya dan tidak perlu berbagi waktu bersama Rex.

Namun di balik keceriaan Rosie, ada suatu kegelapan yang semakin menyelimutinya, dan bahkan membuat Willow merasa takut. Perlahan, kita diajak mengikuti perjalanan hidup Rosie, dari mulai pertemuannya dengan Rex, kisah cinta mereka yang bahagia namun harus berakhir dengan menyedihkan.

Willow terpaksa mengakui kalau Rosie bukan sekadar ibu yang unik dan lain dari yang lain, karena ada sisi lain yang tidak Willow ketahui, namun mulai terlihat sedikit demi sedikit, mengancam kebersamaan Willow dengan Rosie.

Buku ini memiliki plot yang menjanjikan: seorang ibu yang memiliki gangguan mental, dan bagaimana hal tersebut merusak hubungannya dengan keluarganya, terutama anak perempuan yang amat ia sayangi. Selain mental illnes, tema grieving juga coba diangkat oleh buku ini.

Saya ingin bisa menyukai buku ini dengan lebih lagi, tapi ada beberapa hal yang terasa cukup mengganjal buat saya. Yang pertama, setting waktu saat kisah ini berlangsung. Brianna Wolfson mengakui kalau kisah Willow sebenarnya terinspirasi dari masa kecilnya, yang mungkin terjadi di era 80-90an. Namun karena periode tersebut tidak dibahas secara gamblang di dalam buku, yang saya dapatkan adalah rentang waktu yang buram, tidak jelas dan jadinya kurang bisa menyatu dengan cerita (yang sebenarnya bisa dianggap kontemporer). Rasanya aneh saat mengetahui reaksi orang-orang dewasa saat Willow terlihat tidak bisa coping dengan kondisi Rosie, juga reaksi guru-guru terhadap para bullies di sekolah Willow. Banyak yang menjadi tidak masuk akal bila dilihat dari konteks masa kini, namun mungkin cukup masuk akal bila dilihat dari kacamata era 80-90an awal. Saya menyayangkan Wolfson yang tidak dengan jelas menyebutkan periode kisah Rosie berlangsung, atau setidaknya memasukkan unsur-unsur yang bisa memperjelas konteks setting waktu kisah tersebut.

Ganjalan kedua adalah gaya penulisan Wolfson yang kurang sreg bagi saya. Terlalu banyak pengulangan -yang maksudnya mungkin ingin menghasilkan prosa semi puitis, tapi buat saya malah jadi mengganggu jalannya cerita. Karena saya ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya, bagaimana nasib Willow dan apa yang menyebabkan Rosie seperti itu. Namun dengan gaya bahasa mendayu-dayu ala sajak, kisah jadi terasa berjalan lambaaat dan klimaksnya terasa lebih seperti antiklimaks yang membuat gemas saking slownya.

Ini contohnya (p 202)

And she wanted to be fun and free with them. She wanted to be herself and be happy with them. She wanted to be coloring and singing and making a mess. She wanted to be watching movies and listening to records. She wanted to be playing dress-up and putting on makeup. Yes, she wanted to be herself. With her children next to her. She wanted all of them soaking each other up all the time. She wanted all of them filling each other with love.

etc etc

Kalau hanya beberapa paragraf sebenarnya sih tidak apa-apa, untuk memberikan nuansa lain yang lebih syahdu, atau puitis, atau melankolis. Tapi karena seluruh buku terdiri dari paragraf seperti itu, rasanya melelahkan juga membacanya. Dan lama kelamaan saya jadi tidak peduli pada Willow atau Rex atau siapapun di buku ini.

Anyway – another book with lovely premise, but the execution is not really my cuppa 🙂

Submitted for:

Category: A book with sunglasses on the cover

From the bookshelf

Categories

Looking for Something?

Enter your email address to follow Books to Share and receive notifications of new posts by email.

Join 1,036 other subscribers

Currently Reading

I’m a Proud Member! #BBI 1301004

Wishful Wednesday Meme

Fill your Wednesdays with wishful thinking =)

Popsugar Reading Challenge 2018

bookworms

  • aleetha
  • althesia
  • alvina
  • ana
  • annisa
  • bzee
  • dewi
  • dion
  • fanda
  • Ferina
  • helvry
  • inne
  • Kobo
  • maya
  • mei
  • melmarian
  • mia
  • ndari
  • nophie
  • oky
  • peri hutan
  • ren
  • Reygreena
  • sel sel kelabu
  • sinta
  • tanzil
  • tezar
  • yuska

shop til you drop

  • abe books
  • Amazon
  • better world books
  • book depository
  • BukaBuku
  • Buku Dedo
  • bukukita
  • vixxio

Top Posts & Pages

  • Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
    Red, White & Royal Blue by Casey McQuiston
  • The Secret History
    The Secret History
  • Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
    Klara and the Sun by Kazuo Ishiguro
  • The Monogram Murders by Sophie Hannah
    The Monogram Murders by Sophie Hannah
  • Puddin' by Julie Murphy
    Puddin' by Julie Murphy

Recent Comments

Puddin’ by Jul… on Dumplin’ by Julie M…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
jesica on Abarat 2: Days of Magic, Night…
When the Stars Go Da… on The Paris Wife
Hapudin Bin Saheh on Insomniac City: New York, Oliv…

Create a free website or blog at WordPress.com.

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
  • Follow Following
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Join 1,036 other followers
    • Already have a WordPress.com account? Log in now.
    • perpuskecil.wordpress.com
    • Customize
    • Follow Following
    • Sign up
    • Log in
    • Report this content
    • View site in Reader
    • Manage subscriptions
    • Collapse this bar
 

Loading Comments...