Tags

, , , , , , , ,

Judul: His Only Wife

Penulis: Peace Adzo Medie

Penerbit: Algonquin Books (2020, Kindle Edition)

Halaman: 225p

Beli di: Amazon.com (USD 1.99 – bargain!)

Afi Tekple dijodohkan oleh keluarganya untuk menikahi Elikem Ganyo, anak keluarga kaya di desa Afi yang orang tuanya sudah banyak membantu keluarga Afi. Namun perjodohan ini tidak seperti perjodohan standar, karena Afi diberi tugas oleh keluarga Elikem untuk memisahkan Elikem dari perempuan yang selama ini menjalin hubungan dengannya dan bahkan sudah memberinya seorang anak perempuan. Perempuan dari Liberia ini amat ditentang oleh keluarga Elikem karena dianggap merusak hubungan Elikem dengan keluarganya, dan mengubah Elikem menjadi anak yang selalu menentang orang tuanya. Singkatnya, perempuan tersebut membawa pengaruh buruk, dan harus segera disingkirkan.

Dari awal, Afi sudah tahu tugasnya akan terasa berat. Ia hanyalah seorang gadis desa yang berasal dari keluarga miskin, sedangkan Eli berpendidikan, berasal dari keluarga kaya dan tinggal di kota besar Accra. Di pesta pernikahan mereka pun Eli tidak bisa datang karena sedang business trip ke luar negeri, sehingga diwakilkan oleh adik laki-lakinya. Dan setelah Afi pindah ke Accra, bukannya tinggal serumah dengan Eli, ia malah disediakan apartemen mewah dan tinggal di sana seperti seorang perempuan simpanan alih-alih istri resmi, sementara sang perempuan Liberia tinggal bersama Eli di rumahnya.

His Only Wife bercerita tentang normal sosial dan budaya di masyarakat Ghana modern, yang masih amat kental dengan nuansa patriarki, salah satunya melalui budaya poligami. Meski masyarakat Ghana masa kini sudah lebih menghargai peran perempuan dan memberikan kesempatan yang lebih banyak pada mereka (terlihat dari beberapa karakter di buku ini, termasuk ibu Eli yang memegang perusahaan keluarga, serta Afi yang meniti karier sebagai perancang busana), namun tetap saja bila menyangkut pernikahan dan peran perempuan di dalam rumah tangga, norma yang diikuti masih sama dengan zaman dulu.

Buat saya, melihat isu poligami dari kacamata budaya Ghana yang tidak terlalu familiar buat saya adalah pengalaman yang amat menarik. Apalagi, Peace Adzo Medie adalah seorang penulis yang andal, yang mampu merangkai kisah ini menjadi amat menggigit, menarik diikuti, dan membuat saya merasa terhubung dengan para karakternya. Tidak ada karakter yang 100% baik atau 100% villain di sini. Semua memiliki alasan masing-masing untuk bertindak sesuai dengan kondisinya. Afi yang naive pun tidak selamanya benar, ada momen-momen di mana ia tidak mengambil keputusan yang bijak. Sementara itu, sang perempuan Liberia pun ternyata bukan sosok villain seperti yang dikesankan oleh keluarga Eli.

Biasanya, buku domestic drama dan romance bukanlah cup of tea saya. Tapi saya benar-benar menikmati buku ini, yang membuka mata saya terhadap banyak hal-hal baru seputar kehidupan masyarakat Ghana modern, terutama kaum perempuannya. Dan setting Ghana, terutama kontras antara desa Afi dan kota Accra yang megah, mengingatkan saya akan Indonesia dengan segala kesenjangannya. Turns out we’re all more similar than we think, aren’t we? 🙂

Rating: 4/5

Recommended if you want to read about: domestic drama and romance, modern African life, polygamist culture, women role in Africa, life in Ghana, juicy plot and fresh dialogue.