Tags

, , , , , , ,

Judul: The Woman in Cabin 10

Penulis: Ruth Ware

Publisher: Scout Press (2017)

Halaman: 340p

Beli di: Better World Books ( USD 6.48)

Lo Blacklock (love the name!) adalah jurnalis majalah travel yang ketiban rejeki ketika ditugasi menggantikan bosnya untuk meliput pelayaran super eksklusif cruise Aurora yang dimiliki oleh jutawan Skandinavia, Richard Bullmer.

Namun pengalaman mengerikan sebelum keberangkatannya merusak mood Lo, yang memang sudah menderita anxiety parah, menjadi semakin paranoid.

Kejadian misterius yang dialami Lo di Aurora tidak membantu meredakan kepanikannya. Ia sempat bicara dengan seorang perempuan di kabin 10 yang terletak di sebelah kabinnya. Namun tidak seorangpun di kapal mau mengakui kalau ada perempuan menempati kabin yang seharusnya kosong itu. Lebih parah lagi, Lo mendengar jeritan dan suara benda jatuh ke laut di malam hari, dan ia yakin- meski tidak ada bukti sama sekali- ada kejahatan terjadi di Aurora, dengan korban seorang perempuan misterius yang keberadaannya tidak diakui siapapun. Insting jurnalis Lo membuatnya bertekad ingin menyelidiki misteri tersebut, namun ia tidak menyadari betapa berbahayanya tindakan itu! Mendadak saja, semua penumpang kapal, dari mulai para jurnalis lain, kru hingga si pemilik sendiri, terlihat amat mencurigakan dan menyimpan rahasia, sampai-sampai Lo yakin tidak ada yang bisa ia percaya.

Ketika saya meminta rekomendasi tentang buku-buku misteri ala Agatha Christie namun dengan sentuhan modern, hampir semua sumber menyarankan saya untuk mencoba membaca Ruth Ware, yang disebut-sebut sebagai the new Queen of Crime. Ruth Ware gemar menciptakan kisah suspence misteri dengan memanfaatkan setting yang kuat, mirip dengan gaya Agatha Christie dalam meramu kisah-kisahnya.

Woman in Cabin 10 memiliki premis yang amat menarik. Bukan saja karena setting kisahnya yang di atas kapal pesiar (Death on the Nile, anyone??), tapi juga tokoh detektifnya yang merupakan jurnalis dan bukan polisi, sehingga seharusnya kita bisa lebih mudah merasa relate dengannya.

Namun ada beberapa hal yang membuat saya kurang sreg dengan buku ini. Yang pertama: loopholes. Lumayan banyak kejadian yang kurang masuk akal namun terasa dipaksakan untuk mencapai solusi akhir yang diinginkan. Memang tidak terlalu mengganggu sekali sih, tapi kita harus mengacuhkannya kalau tidak mau merasa terganggu dengan beberapa plot yang kurang masuk akal ini. Yang kedua, agak sulit untuk menyukai karakter Lo karena kepribadiannya memang tidak mudah untuk membuat kita terhubung dengannya. Selain sering marah-marah karena menderita anxiety akut, Lo juga seringkali melakukan tindakan-tindakan tidak konsisten, dan bisa dibilang termasuk kateogri drama queen. Jadi memang agak sulit untuk rooting for her, satu hal yang agak fatal dalam sebuah kisah misteri.

Tapi overall, saya masih lumayan menikmati buku ini. Tidak spektakuler sih, tapi cukup enjoyable, masih termasuk fast-paced dan lumayan seru kalau sedang kangen kisah-kisah suspense. Saya sendiri masih tertarik untuk membaca buku-buku Ruth Ware yang lain.

Submitted for:

Category: A book set at sea