Tags

, , , , , , ,

Judul: Zen and the Art of Motorcycle Maintenance

Penulis: Robert M. Pirzig

Penerbit: Bantam Book (1984, 31st printing)

Halaman: 373p

Beli di: Better World Books (USD 5.98)

Buku ini adalah salah satu buku paling sulit yang saya baca tahun ini. Mungkin karena saya memiliki ekspektasi yang sama sekali berbeda.

Premis buku berjudul panjang ini sangat menarik: perjalanan seorang ayah dan anak laki-lakinya menyusuri Amerika Serikat menggunakan sepeda motor, penuh kontemplasi filosofis yang menginspirasi.

Dan memang benar sih, begitulah inti kisah yang sebenarnya sederhana tersebut. Namun cara penyampaiannya benar-benar tidak sesuai dengan yang saya bayangkan. Alih-alih kisah hangat hubungan antara ayah dan anak, buku ini malah disajikan seolah seperti buku teks filosofi yang kering, padat dan bertele-tele.

Sepanjang perjalanan, sang ayah berkontemplasi tentang masa lalunya yang rumit. Ia adalah seorang filsuf, yang menganalogikan dirinya sebagai Phaedrus, karena memiliki pemikiran-pemikiran tidak biasa yang terlalu maju untuk zamannya. Refleksinya mengulik perbedaan antara golongan pemikiran klasik dan romantik, yang melihat dunia dengan cara berbeda. Ia mengajukan analogi filosofinya melalui satu hal yang amat ia sukai: perawatan sepeda motor. Bagaimana orang klasik vs orang romantik melihat masalah perawatan sepeda motor?

Dan begitulah, sepanjang road trip mereka, sang ayah melakukan ‘Chautauqua’ atau kontemplasi tentang teorinya tersebut, yang memengaruhinya sangat dalam sehingga membuatnya terjerumus dalam masalah di masa lalu, serta mengganggu hubungannya dengan sang anak laki-laki.

Mungkin karena saya tidak tertarik dengan sepeda motor dan juga tidak memiliki minat mendalam terhadap filosofi, maka buku ini terasa sangat kering dan sulit dinikmati. Apalagi penuturannya yang seperti ceramah bisa dibilang cukup membosankan.

Satu-satunya yang saya suka di buku ini adalah penggambaran perjalanan melintasi Amerika, yang digambarkan cukup detail, terutama daerah-daerah yang jarang terekspos seperti gurun di Daerah South Dakota, jalan tol pinggiran dan hutan di Montana- cukup membuka mata tentang Amerika yang berbeda, terutama di daerah Midwest. Karakter Chris si anak laki-laki juga cukup sedikit menghidupkan buku ini- komentar serta kelakuannya yang apa adanya seolah berusaha mengimbangi ayahnya yang sulit menjejak ke bumi dengan pemikiran-pemikiran rumitnya.

Buku ini bisa jadi akan menginspirasi orang-orang yang ingin berkontemplasi lebih dalam tentang cara menghadapi hidup dan dunia, atau orang-orang yang memiliki teori tersendiri yang jauh lebih maju daripada sekelilingnya. Tapi karena saya bukan termasuk di antara orang-orang tersebut, rasanya buku ini tidak memberikan kesan yang mendalam pada saya, kecuali rasa bosan dan berat untuk menyelesaikannya. Namun saya tetap mengacungi jempol kepada penulis buku ini, yang berusaha menampilkan topik filosofi dengan wajah berbeda.

Submitted for:

Category: A book involving travel

Kategori : Classic Litearture