Tags

, , , , , , , ,

Judul: The Distant Hours

Penulis: Kate Morton

Penerbit: Washington Square Press (2010)

Halaman: 562p

Beli di: Reading Lights (55k)

Kisah tentang rahasia keluarga adalah salah satu favorit saya, apalagi kalau digabungkan dengan unsur historical fiction. Seru, juicy dan bikin penasaran, dan Kate Morton adalah satu dari sedikit penulis yang masih berhasil menelurkan kisah-kisah model begini tanpa mengecewakan pembacanya.

Dalam The Distant Hours, kita dibawa ke dua periode yang berbeda: London di tahun 1992, dan Milderhurst di tahun 1939, saat Perang Dunia II berlangsung.

Di London tahun 1992, hidup Edie berubah total saat ibunya menerima sepucuk surat yang terlambat dikirimkan lebih dari 50 tahun. Surat tersebut datang dari masa lalu ibu Edie, Meredith, saat ia masih remaja dan sempat dievakuasi pada tahun 1939 dari London ke desa Milderhurst. Di desa tersebut Meredith ditampung sementara oleh kakak beradik Blythe yang tinggal bersama ayah mereka, Raymond Blythe si penulis nyentrik, di Midelhurst Castle. Namun rahasia keluarga Blythe dan tragedi yang terjadi di sana terus tersimpan dalam memori Meredith, yang dirahasiakannya dari siapapun termasuk Edie, anak perempuannya.

Edie bertekad ingin menyelidiki masa lalu ibunya, dan ia pun terseret ke Milderhurst Castle, bertemu kakak-beradik Blythe yang semuanya sudah tua namun tetap hidup bertiga di kastil besar yang hampir runtuh tersebut.

Dari niat yang sederhana, Edie menyadari kalau masa lalu kastil beserta penghuninya ternyata lebih rumit dari yang ia kira. Perlahan ia berusaha mengenal kakak beradik Blythe satu per satu: Percy yang keras, Saffy yang lembut, dan Juniper yang cantik namun mengalami gangguan jiwa sejak sebuah tragedi menimpanya saat ia gadis dulu. Waktu seolah berhenti di dalam kastil tersebut, diperkuat dengan legenda misterius yang terangkum dalam buku Raymond Blythe, ayah mereka, penulis yang terkenal karena bukunya yang bercerita tentang monster di dalam kastil. Apakah monster tersebut benar-benar ada? Atau merupakan simbol kutukan keluarga Blythe yang penuh dengan tragedi?

Penelusuran Edie membawanya bukan saja pada sejarah keluarga Blythe, termasuk tragedi yang menimpa Juniper dan mengubah hidup ketiga bersaudari tersebut, namun juga sejarah masa lalu ibunya yang tidak pernah ia ketahui. Hubungan Edie dan Meredith memang tidak terlalu dekat dan agak kaku. Namun melalui penyelidikannya, hubungan ibu dan anak ini perlahan menjadi lebih dekat dan terbuka.

Seperti biasa, Kate Morton berhasil memukau saya melalui narasinya yang memikat, penuturan yang rapi dan selalu membuat penasaran. Karakter-karakternya dibuat menarik, sama sekali tidak dua dimensional, dikupas mendalam satu per satu sehingga kita bisa bersimpati, membenci, dan menyukai mereka dengan mudah.

Edie adalah karakter utama yang cukup menyenangkan. Morton tidak terjebak dalam jebakan yang biasa dihadapi para penulis historical fiction: konsentrasi terhadap karakter dan plot sejarah di masa lalu, tapi mengabaikan karakter dan plot di masa kini. Morton berhasil menggabungkan kedua timeline tersebut dengan baik, rapi dan meyakinkan. Setiap misteri memiliki penjelasan yang cukup memuaskan dan masuk akal, dengan twist yang memberikan kejutan di akhir buku, meski saya sudah sempat menduganya sejak di pertengahan cerita.

Satu lagi yang memikat dari buku ini adalah settingnya. Milderhurst Castle berhasil digambarkan dengan baik, saya bisa membayangkannya dengan jelas dan bahkan seolah berada di sana. Kastil tua besar yang hampir runtuh, dengan ratusan tahun sejarah keluarga yang kelam, benar-benar memikat siapapun yang menyukai kisah gothic. Distant Hours, judul buku ini, diambil dari istilah yang disinggung oleh Percy Blythe di buku ini, yaitu tentang jam-jam di masa lalu yang tersimpan di dalam dinding-dinding kastil, yang gaung dan bisikannya bisa terdengar bahkan di masa kini.

Dan terakhir, bonus dari buku ini adalah karakter Edie yang diceritakan bekerja di dunia buku dan penerbitan, sehingga latar belakangnya sebagai kutu buku benar-benar bisa membuat kita relate dengannya.

Syukurlah masih banyak buku Kate Morton yang belum saya baca 🙂 time to do some backreading!

Submitted for:

Category: A book set in two different time periods

Kategori: Historical Fiction