Tags
america, bbi review reading 2017, children, detective, english, fiction, middle grade, mystery, popsugar RC 2017, puzzle, series
Judul: Three Times Lucky
Penulis: Sheila Turnage
Penerbit: Puffin Books (2012)
Halaman: 312p
Beli di: Periplus.com ( IDR 112k)
Mo LoBeau kini berumur 11 tahun, tinggal di kota kecil Tupelo Landing di North Carolina, dan terobsesi berat mencari tahu siapa ibu kandungnya.
Kisah hidup Mo memang cukup unik. Ia terpisah dari ibunya saat banjir besar 11 tahun yang lalu, hanyut di sungai dan ditemukan oleh seorang laki-laki yang dikenal sebagai Colonel serta memiliki masa lalu misterius, lalu diangkat anak oleh seorang perempuan baik hati bernama Miss Lana.
Colonel dan Miss Lana membuka sebuah cafe di kota kecil mereka, dan Mo menganggap mereka adalah keluarganya yang terdekat, namun bagaimanapun, ia tetap penasaran ingin bertemu dengan ibu kandungnya, yang ia yakin tinggal di tepian sungai. Mo rutin menulis surat yang dimasukkan ke dalam botol, dan meminta tolong siapapun yang bepergian ke luar kota untuk melempar botol tersebut ke berbagai bagian sungai, dengan harapan sang ibu akan menemukan dan membaca suratnya suatu saat nanti.
Satu hari di musim panas, ketenangan kota kecil Tupelo Landing terganggu dengan kehadiran seorang detektif dari kota besar Winston-Salem. Joe Starr sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang membawanya ke Tupelo Landing. Namun belum lagi kasus tersebut berhasil dipecahkan, sudah terjadi lagi kasus pembunuhan lainnya yang kini korbannya adalah salah satu penduduk Tupelo Landing.
Mo bersama sahabatnya, Dale, bertekad akan memecahkan kasus tersebut sebelum Joe Starr, dan mereka mendirikan Desperados Detective, agen detektif yang siap untuk menyelidiki kasus pembunuhan pertama mereka. Namun mereka tidak menyangka, berbagai bahaya siap menanti mereka di ujung misteri rumit tersebut.
Three Times Lucky menerima penghargaan Newbery Honor dan saya bisa mengerti alasannya. Sheila Turnage berhasil mengangkat kisah kota kecil yang charming dan membalutnya dengan cerita misteri middle grade yang menyenangkan, sambil menyelipkan beberapa isu yang cukup serius seperti kesenjangan sosial, kemiskinan, bahkan kekerasan dalam rumah tangga, namun tetap sesuai dengan audiens middle grade.
Saya langsung suka dengan Mo, anak kecil dengan gaya bicara khas Selatan yang sok tahu, kadang menyebalkan namun juga sangat likable. Mo mengingatkan saya dengan Flavia de Luce, namun alih-alih setting desa Inggris jaman dulu, petualangan Mo kini digantikan dengan setting kota kecil di Southern America.
Kisah misterinya pun sangat mengasyikkan untuk diikuti, tidak terlalu simpel tapi tetap mudah dimengerti. Penuh twist yang tak terduga namun pas menjawab semua pertanyaan.
Yang lebih seru, Turnage sudah menerbitkan sequel kisah Mo lewat buku Ghost in Tupelo Landing. Ahhh tidak sabar rasanya mengikuti kisah Mo berikutnya. Looks like I found a new favorite series!
Submitted for:

Category: A Book Recommended by a Librarian (NYPL)

Kategori: Children Literature
Pingback: The Ghosts of Tupelo Landing by Sheila Turnage |
Pingback: 2017: A Year in Books |