Tags
america, bargain book!, drama, english, family, fiction, lucky 14, religion, review 2014
Penulis: Jennifer Haigh
Penerbit: HarperCollins first edition (2011)
Halaman: 318p
Beli di: Bazaar Periplus Citraland (IDR 15k, bargain price!)
Membeli buku itu kadang seperti membeli kucing dalam karung. Kita tidak tahu apa yang ada di balik sampul depan, dan harus punya ekspektasi seperti apa. Inilah yang saya alami ketika membeli Faith. Harga yang murah adalah alasan utama saya membeli buku ini, tanpa pernah mendengar sedikitpun tentang nama penulisnya, dan bahkan tidak membaca sinopsis di belakang buku dengan serius.
Dan ternyata, kali ini “kucing” yang saya beli benar-benar melampaui ekspektasi saya. I surprisingly enjoyed this book a lot.
Ceritanya adalah tentang keluarga McGann, keluarga Katolik lama yang bermukim di daerah Boston. Sheila McGann, satu-satunya anak perempuan keluarga, menjadi narator yang cukup reliable, sedikit vague di sana-sini tapi mudah menarik simpati.
Ia bercerita tentang ibunya yang ditinggalkan suami pertama saat anak laki-laki mereka, Arthur masih bayi. Lalu tentang pernikahan sang ibu dengan laki-laki dari klan McGann, yang ternyata seorang alkoholik berat. Sheila juga bercerita tentang Arthur, kakak tirinya yang memenuhi panggilan menjadi pastor, serta Mike, adik laki-lakinya yang membina keluarga kecil dengan istrinya yang bukan Katolik.
Konflik bermula ketika ada skandal menyeruak dari gereja Katolik di Boston. Beberapa pastor terlibat dalam pelecehan seksual terhadap anak-anak. Dan di tengah keriuhan ini, nama Arthur termasuk di dalamnya.
Sheila, yang tidak percaya Arthur adalah sosok seperti itu, berusaha mengumpulkan fakta-fakta untuk menarik kesimpulannya sendiri. Namun semakin dalam Sheila menggali, ia semakin dikejutkan oleh rahasia keluarga yang ia temukan. Bukan hanya keyakinannya terhadap Arthur yang diuji, tapi juga keyakinannya terhadap keluarga McGann yang selama ini menjadi bagian hidupnya.
Jennifer Haigh adalah seorang pencerita yang baik. Drama keluarga dan isu kontroversial seperti ini mengingatkan saya dengan buku-buku Jodi Picoult, namun Haigh mampu mengeksekusi idenya dengan lebih baik. Karakter-karakternya lebih hidup dan bisa mengundang simpati, sementara ending kisahnya-meski dramatis- namun masih bisa dimengerti.
Unsur drama yang kental dipadukan dengan latar belakang agama Katolik, menghasilkan ramuan yang juicy, jauh dari kesan membosankan. Meski Sheila sendiri kadang terasa “menjauh” dari pembaca (ia berusaha tidak melibatkan emosinya sebagai narator)- namun tidak sampai mengganggu alur kisah secara keseluruhan.
Buku ini membuat saya penasaran dengan karya-karya Jennifer Haigh lainnya- dan memperolehnya seharga IDR 15k saja, adalah suatu kepuasan tersendiri!
Trivia:
Tahun 2002, Boston Globe memberitakan tentang 5 orang pastor Katolik yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Pemberitaan ini memicu terbukanya skandal yang lebih besar, yaitu pelecehan oleh para pastor di seluruh Amerika, dan bahkan di negara-negara lainnya. Hal ini menyebabkan krisis Gereja Katolik, termasuk pengunduran diri beberapa pejabat penting, tuntutan terhadap lebih dari 100 kasus pelecehan, serta kebangkrutan Gereja Katolik di Boston.
Submitted for:
Pingback: Reading Challenges 2014- It’s a Wrap! | books to share