Penulis: Dean Koontz
Penerjemah: Nina Setyowati
Penerbit: PT Ufuk Publishing House (2011)
Halaman: 549p
Gift from: Phie
Cullen “Cubby” Greenwich adalah novelis sukses yang tinggal bersama istrinya yang cantik, Penny Boom, dan anaknya yang super jenius, Milo, di rumah besar modern di Los Angeles. Buku terbaru Cubby, “One O’Clock Jump”, baru saja terbit dan seharusnya hidup mereka akan baik-baik saja, kalau tidak ada kemunculan Shearman Waxx.
Waxx adalah kritikus buku yang disegani- tak takut menyerang penulis hebat manapun lewat kritiknya yang menusuk, dan kali ini, Cubby menjadi korban terbarunya. Tidak hanya itu, Waxx sepertinya amat membenci Cubby, dan mulai menyerang kehidupan pribadi serta keluarga novelis tersebut. Mendadak Cubby terancam bahaya di mana-mana, dan penyelidikannya ke masa lalu membawa hasil yang menakutkan: sejauh ini, penulis yang menjadi korban Waxx selalu berakhir tragis: menjadi gila, kehilangan keluarga atau bahkan mati. Apakah ia akan bernasib sama? Dan siapakah Shearman Waxx sebenarnya?
Premis buku ini begitu menjanjikan karena selain kisah kejar-kejaran yang menegangkan, buku ini mengangkat tema yang buat saya pribadi sangat menarik: hubungan antara penulis dan kritikus. Saya memang bukan seorang kritikus buku- hanya sekadar suka menyampaikan kesan-kesan yang saya dapat setelah membaca sebuah buku. Tapi tetap saja, saya seperti bisa relate dengan tema buku ini- bagaimana penulis bisa merasa terancam hanya karena pendapat satu orang kritikus?
Namun terus terang saya agak kecewa. Shearman Waxx ternyata bukanlah seperti yang saya harapkan, karena perannya sebagai kritikus hanyalah sekadar pengalih perhatian, atau red herring. Mungkin memang itu tujuan sebenarnya dari buku ini, memberi twist kejutan di bagian akhir, di mana “gambaran besar” misteri yang terungkap bukanlah seperti yang kelihatan sebelumnya. Tapi entah kenapa saya merasa Dean Koontz menjadikan buku ini seperti pandangan pribadinya- mungkin karena ia memang seorang penulis dan kehidupan Cubby di buku ini seolah hidupnya sendiri- dan saya tidak terlalu setuju dengan pemakaian kritikus sebagai kambing hitam dalam buku ini (maybe I do take this too personally, hehe).
The Novelist (yang judul aslinya adalah Relentless) merupakan buku pertama Dean Koontz yang saya baca, sehingga saya memang belum familiar dengan gayanya. Dean memadukan unsur thrill, kejar-kejaran fast paced, misteri dengan latar konspirasi, dengan gaya komedi yang seringkali terkesan kurang serius. Entahlah memang ini gaya penulisannya atau unsur komedi lebih ditekankan sebagai bagian karakter Cubby. Saya sendiri tidak keberatan membaca buku thriller yang ditulis dengan sempalan humor di sana-sini, tapi entah karena masalah terjemahan atau faktor lainnya, ada beberapa adegan komedi yang terkesan agak dipaksakan sehingga menjadi garing, meski ada juga beberapa yang terasa lucu.
Saya masih ragu apakah buku-buku Dean Koontz masuk ke dalam ranah bacaan misteri saya. Tapi saya masih penasaran karena ada beberapa judul bukunya yang menarik perhatian saya. Mungkin saya akan mencoba membaca salah satunya dalam bahasa Inggris, sekadar untuk tahu ke-witty-annya yang asli 🙂
Dean Koontz adalah penulis langganan New York Times bestseller yang karya-karyanya sudah diterjemahkan ke 38 bahasa. Sebelum full time jadi penulis, Dean sempat bekerja di organisasi untuk pengentasan kemiskinan orang Indian, dan sebagai guru bahasa Inggris. Gerda, istrinya, kemudian membuat penawaran paling menggiurkan: ia akan mensupport Dean selama 5 tahun dan memberinya kesempatan mengembangkan karier sebagai penulis. Kalau dalam 5 tahun tidak berhasil, Dean harus melupakan mimpinya itu. Ternyata, sebelum 5 tahun, Gerda malah sudah berhenti dari pekerjaannya dan full time mengurus bisnis buku-buku Dean 🙂
Submitted for:
Well I can’t read your review, LOL.
But I love Dean Koontz!
I think I have read most of his books, maybe just a couple I haven’t read.
Hahaha I wrote mostly in Indonesian lately, will catch up with some English posts soon 😀 this is my first time reading Koontz and I’ll be glad to receive some recommendations from you 😀
Oh you MUST read the Odd Thomas books!
But so many of his are good, I especially love the older ones.
cool, I’ll look for it soon 🙂 thanks wendy!
Pingback: Reading Challenges 2014- It’s a Wrap! | books to share