Tags
What, it’s already the last month of Hotter Potter event? *cryingoutloud*
Nggak kerasa banget deh, sudah 7 bulan ini ditemani dengan kisah si Anak Yang Bertahan Hidup, dilengkapi oleh meme yang seru setiap bulannya, hadiah yang keren-keren (dan sempat menang juga sekali, yeay!), dan membangkitkan demam Harry Potter lagi. Thanks Melisa for this uber cool event.
Untuk meme terakhir ini, pertanyaannya adalah: Favorite Moment In Movie.
Mungkin seperti kebanyakan Potterhead, aku jauh lebih menyukai buku-bukunya tante Rowling ini ketimbang adaptasi filmnya. Simply karena bukunya sudah membentuk imajinasiku sedemikian rupa, sehingga sulit rasanya untuk mengubah citra yang melekat tentang Harry dan teman-temannya ketika mereka muncul secara visual lewat layar lebar.
Namun begitu, ada beberapa adegan film yang masih tetap berkesan sampai sekarang. Salah satunya, tentu saja adegan memorinya Snape yang oh so touchy, dari installment terakhir serial ini, Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2.
Sebagai team Snape garis keras, adegan ini sungguh mewakili banget karakter Snape yang sesungguhnya, di balik topeng tirai rambut hitam lepek yang menipu itu. Snape ternyata sangat mellow, lembut, dan setia. Dan salah satu adegan paling heartbreaking sepanjang film Harry Potter justru nggak ada di dalam bukunya.
Which is:

After all this time? Always. (source)
Yang ini juga suka sih, meski ada di buku. Penggambarannya pas banget. Pemerannya juga sesuai dengan bayangan.

Cute (source)
Honorable mention termasuk adegan Dumbledore bertarung dengan Voldemort di Kementerian Sihir, adegan cuplikan dongeng The Three Brothers yang ala-ala gaya Tim Burton, dan adegan Harry yang pertama kali melangkah di Diagon Alley. Keren!
Yang nggak begitu sesuai harapan adalah adegan epilog di film terakhir, saat Harry dan teman-temannya mengantar anak-anak mereka naik Hogwarts Express 19 tahun kemudian. Tampang mereka tidak meyakinkan banget sebagai ibu-ibu dan bapak-bapak! 😀
So, this is it! This is my last post for Hotter Potter Meme. Wait for the very last post of the review. Ciao!
gpp, lah… anggap aja ibu2 dan bapak2 muda… hot mommy and hot daddy gitu.. 😀
wkwkwkw hot bangeeet 😀
I, too, like the books more. Even though I’ve seen the first film before the books, I still had room to build my own imagination.
yes, the book is still the best! but the movies are not that bad either 😀
sama… gak suka pas lihat mereka jadi bapak dan ibu. yang keliatan agak cocok hanya Ginny. tapi yang lainnya masih belum bisa lepas image anak-anak.
hahaha ginny mukanya emang agak boros sih ya *sentimen* :p yang lain masih kurang pol make up nya…
kayaknya di-make up seperti apa juga masih kurang deh. 😀
dah terbiasa dengan 7 tahun melihat mereka sebagai anak2.
wuihh the three brothers itu jg moment favorit bgt, soalnya grafis keren bgt,, sempet bingung milih scene itu ato dance-nya Harmony, tp akhirnya ga jadi milih 3brothers krn, ya kok aga2 creepy gitu ya qeqeqeeee
iyaaa 3 brothers keren ya visualisasinya, ngingetin sama animasi tim burton 😀
I love Tim Burton 😀
Ah, aku juga suka momen yang touchy abis itu. :’)
Btw mbak, Lily pas kecil matanya nggak ijoijo gitu kayak seharusnya. :p
iya ya? apa matanya berubah seiring bertambahnya umur? *maksa* 😀
Sama-sama Mbak Astrid, glad that you enjoyed the event! 😉
Adegan ini yah… *mendadak speechless lalu pengen mojok dan mewek*
iyaaaa hikshiks banget ya adegan ini 😦