Tags
agatha christie, bahasa indonesia, british, classic, fiction, Gramedia, mystery/thriller, terjemahan
Penulis: Agatha Christie
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama (2013)
Pages: 376p
Beli di: Gramedia Taman Anggrek (IDR55k)
Miss Marple dibuat bingung dan terkejut ketika menerima surat dari temannya yang sudah meninggal, terlebih karena surat tersebut memintanya untuk menyelidiki suatu kasus pembunuhan dan bertindak sebagai Nemesis- Dewi Keadilan. Yang membuat semakin sulit adalah tidak adanya petunjuk jelas tentang di mana pembunuhan itu terjadi, siapa korban dan siapa tersangkanya.
Maka Miss Marple pun terpaksa meraba-raba dalam gelap, berusaha mencari tahu di tengah petunjuk-petunjuk tak terduga. Terlebih lagi, ia harus melakukan semuanya ini dalam suatu tur keliling Inggris yang sudah diatur oleh temannya tersebut- dan berada jauh dari kenyamanan desa St. Mary Mead!
Penyelidikan Miss Marple perlahan-lahan mengungkap tragedi samar yang terjadi di masa lampau, dan membawanya mengenal orang-orang baru- para peserta tur, juga kakak-beradik aneh yang tinggal di rumah tua misterius tempat tur mereka melintas. Namun Miss Marple harus mempercepat geraknya- karena ada tragedi lain yang sudah mengancam..
To tell you the truth, the first pages of this book are really slow. Ceritanya kurang mengalir, dan banyak mengacu pada kisah Miss Marple di buku sebelumnya, A Caribbean Mystery, karena banyak tokoh yang diambil dari buku tersebut. Saranku, sebelum membaca Nemesis, lebih baik baca dulu Caribbean Mystery, supaya lebih familiar dengan nama-nama yang disinggung di sini.
Beberapa fakta juga terasa diulang-ulang, membuatku kadang gemas pada Miss Marple, kok masih belum menangkap juga inti ceritanya? ;p Penyelesaiannya pun tidak terlalu fantastis, masih bisa tertebak dan ada kebetulan-kebetulan yang tidak dijelaskan hingga kisah berakhir. Tapi memang, unsur drama dan tragedi sangat terasa dalam buku ini. Tidak seperti kisah-kisah Poirot yang lebih menekankan pada unsur misteri yang menegangkan, kasus-kasus Miss Marple biasanya lebih dititikberatkan pada sifat manusia, melodrama dan kisah-kisah sedih di balik kehidupan para karakternya. Elemen inilah yang membedakan Miss Marple tua dengan detektif-detektif lainnya, meskipun cukup disayangkan karena porsi ketegangannya malah jadi berkurang. Tapi satu hal, covernya lumayan mencekam kalau dicermati dengan teliti!
Cinta.. Itulah salah satu kata yang paling mengerikan di dunia ini… (p.102)
untung aku belum beli..tadi malam hampir beli di gramedia..
mba astrid bener-bener penyuka agatha ya..aku belum pernah baca agatha loh 😀
hehehe iyaaa aku suka banget agatha 🙂 kalau mau beli pertama kali, bisa coba poirot yg pembunuhan roger ackroyd, atau pembunuhan di malam natal. seru itu si 🙂
aduh jadi kepingin punya
ayoooo mari timbun 😀
Mamaku fans berat Agatha Christie dan nyokap rekomen serial hercule poirot. Katanya miss marple emang bikin gemes, gengges gitu XD
tosss sama tante 😀 kayaknya seru nih kalo diskusi agatha christie sama mamamu 🙂
hihi, aku malah ngefans sama nenek-nenek tua serba tahu ini mbak. Rasanya seru aja ngeliat aksi miss marple. Walaupun, yah… tidak semenegangkan kisah-kisah detektif lainnya. Aku belum baca yang ini, mungkin mesti cari Misteri Karibia dulu ya 😀
waaah fanks miss marple yaa? aku suka kalau miss marple kasusnya di st mary mead, lebih berasa aslinya 😀 iya mending baca karibia dulu sebelum nemesis ya…
klo kisahnya miss marple aq lebih suka yang di ‘tiga belas kasus’, soalnya analisisnya malah bikin g terduga banget. emang sih, cuma kumpulan kasus, tapi keren.. hehehee..
benerrr aku juga suka tuh 13 kasus, lebih keren malah biarpun pendek2
Reblogged this on Baca Klasik.
Pingback: A Caribbean Mystery by Agatha Christie |
Pingback: Nemesis by Agatha Christie |