Penulis: Chris Cleave
Penerbit: Sceptre (2008)
Halaman:378 p
Got it from Petugas Pustaka
Sinopsis di cover belakang buku ini:
We don’t want to tell you what happens in this book. It is a truly special story and we don’t want to spoil it. Once you have read it, you’ll want to tell your friends about it. Please don’t tell them what happens either. The magic is in how it unfolds.
Ok. Menarik kan? Bikin penasaran kan?
I’ll tell you about it. The synopsis is no more than a marketing ploy. Huks!
Padahal sebenarnya, tanpa “tipuan” semacam itu, buku ini tidak bisa dibilang jelek juga. Yahhh…nggak “luar biasa” banget, tapi decent lah. Hanya saja, sinopsis yang menyesatkan itu jadi bikin ekspektasi kita berbeda. Dan kekecewaan yang didapat jadi lebih terasa =(
Buku ini berkisah tentang seorang anak perempuan refugee dari Nigeria, Little Bee, yang terpaksa melarikan diri ke Inggris akibat perang minyak di desanya. Hidupnya terkait dengan sepasang suami isteri asal Inggris, Andrew dan Sarah, yang tidak sengaja ditemuinya di pantai Nigeria pada suatu hari yang naas. Apa yang terjadi di pantai tersebut, itulah yang sebenarnya ingin di “jual” oleh buku ini melalui sinopsis menyesatkan tersebut. Kejadian di pantai itu juga sangat mempengaruhi hidup Sarah dan Andrew, apalagi saat Little Bee mencari mereka di Inggris.
Chris Cleave berhasil menyajikan cerita yang suram dan sarat akan ketidakbahagiaan di buku ini. Sudut pandang yang digunakan bergantian antara Sarah dan Little Bee. Hanya saja, jika Little Bee bisa begitu lovable dan menarik simpati pembaca, tidak demikian halnya dengan Sarah dan orang-orang di sekitarnya. Karakter Sarah dibuat self centered, tidak menyenangkan, dengan konflik dalam kehidupannya yang terasa dipaksakan, sehingga membuat kita lelah untuk mengikuti ceritanya. Joke-joke British dan gaya penulisan yang sinis juga tidak begitu membantu mencerahkan buku yang memang gelap ini. Yang sedikit membuat buku ini lebih baik adalah hubungan antara Little Bee dengan Charlie, anak laki-laki Sarah dan Andrew, yang terasa paling membumi dibanding isi buku secara keseluruhan.
Tema pengungsi sebenarnya sangat menarik, apalagi mengangkat perang minyak di Afrika sebagai isu sampingannya. Sayang, Chris Cleave tidak bisa meramunya dengan lebih mengena, apalagi diperparah dengan marketing ploy tadi. O ya, di Amerika Serikat, buku ini diterbitkan dengan judul berbeda, Little Bee, yang memiliki cover yang lebih cantik.
Btw, aku tetap berterima kasih pada Petugas Pustaka yang telah memberikan buku ini padaku. Kalau tertarik dengan program mereka, atau ingin ikut berbagi buku, silakan berpartisipasi di sini. It’s fun!
Eh aku sering megang2 buku ini periplus trid *tapi ngga jadi dibeli* hehe. Iya sinopsisnya tampak rame makanya bikin penasaran. Ternyata ceritanya ngga serame itu ya?
hehe mungkin gak jadi beli karena punya feeling bukunya nggak rame ya nis? =p
tadinya aku kira the other hand sama little bee itu dua buku yang berbeda, lho… nyaris beli dua2nya :D. sinopsis dan beberapa review tampak rame, tapi koq sampai pertengahan baca, belum menemukan ‘keramean’ itu. jadi mandeg deh…
hahaha kebayang kalo beli dua2nya pasti super bete ya fer =D iya sama, aku juga ampir mandeg tapi maksain aja sampe selesai, huuu
Pingback: The Photograph « books to share
sis btw ada ga novel the other hand yg terjemahan bhs indonesia ? share ya infonya tq..
setau aku sudah diterjemahkan, judulnya Little Bee.. Coba cari di bukukita.com atau bukabuku.com =)