Tags
america, BBI, english, fiction, review 2014, sicklit, teens, tragedy, young adult
Penulis: Laurie Halse Anderson
Penerbit: Speak (2010)
Halaman: 278p
Beli di: Amazon (USD 5.72)
I took the knife out of my pocket and cut my palm, just a little. “I swear to be the skinniest girl in school, skinnier than you.”
Cassie’s eyes got big as the blood pooled in my hand. She grabbed the knife and slashed her palm. “I bet I’ll be skinnier than you.”
“No, don’t make it a bet. Let’s be skinniest together.”
“Okay, but I’ll be skinnier.”
Lia dan Cassie telah bersahabat sejak kecil, namun seiring bertambahnya usia, lebih banyak pengaruh negatif yang saling mereka berikan satu sama lain. Saat SMA, mereka bertekad menjadi yang paling kurus dan sempurna. Cassie selalu memuntahkan makanan yang ia telan, sementara Lia berpuasa non stop, selalu menghitung kalori yang masuk ke dalam tubuhnya.
Kontes tidak sehat ini menyebabkan persahabatan mereka merenggang, dan mereka semakin terpuruk ke dunia mereka sendiri, menjelma menjadi wintergirls– gadis-gadis kurus kering yang seolah tidak hidup di dunia nyata dan menghilang seiring menyusutnya tubuh mereka.
Suatu hari Cassie ditemukan meninggal di sebuah kamar motel. Tragedi ini seolah menampar Lia, membuatnya merasa bersalah sekaligus ketakutan, apakah ia akan menyusul Cassie? Apakah sudah saatnya ia benar-benar mundur dari dunia ini?
Laurie Halse Anderson selalu berhasil menyajikan kisah remaja dengan issue yang berat namun mudah dicerna. Sangat gampang terjerumus ke dalam cerita yang pretensius jika seorang penulis terus mengangkat konflik serius seperti ini. Tapi Anderson bukan sembarang penulis. Ia mampu memberikan kesan manusiawi pada tokoh-tokohnya, membuat pembaca berusaha relate dengan mereka.
Awalnya, sulit bersimpati dengan Lia karena saya sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang membuat seorang remaja menjadi penderita anorexia. Namun perlahan-lahan Anderson memaparkan kisah keluarga Lia, ambisi orang tuanya, perasaan tidak diterima, dan insecurity yang sangat parah, yang membuat saya bisa lebih mengerti karakter Lia.
Pergumulan Lia mengatasi anorexia nya juga digambarkan dengan sangat detail. Saya merinding sendiri membayangkan tubuh Lia yang sudah seperti tulang berlapis kulit, namun ia masih juga merasa terlalu gemuk dan menjijikkan.
Wintergirls bukan buku yang mudah untuk disukai. Selain temanya yang berat, setting ceritanya di sebuah kota kecil di New Hampshire saat musim dingin juga terasa sangat gelap. Tema kematian, keluarga yang tidak bahagia, penyakit dan tekanan hidup, semuanya cenderung membuat depresi. Untunglah masih ada Emma- adik tiri Lia- yang menjadi penyeimbang cerita. Hubungannya dengan Lia menjadi salah satu dari sedikit alasan mengapa hidup masih bisa terasa indah.
Sekali lagi, Anderson berhasil memukau saya lewat tangan emasnya.
Baca juga review saya untuk buku lain Anderson di sini dan sini.
Keduanya adalah eating disorder yang banyak diderita oleh anak perempuan serta wanita dewasa (meski kini jumlah penderita laki-laki semakin bertambah). Perbedaan paling jelas ada pada symptom nya:
Anorexia: makan semakin sedikit dan sedikit, seringkali berpuasa. Olahraga secara berlebihan, selalu khawatir dengan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Tidak pernah puas dengan berat badan, terobsesi menimbang badan terus menerus. Berhenti menstruasi (pada perempuan) dan disfungsi ereksi (pada laki-laki).
Bulimia: selalu khawatir dengan berat badan. Makan berlebihan (binge eat), lalu memuntahkan kembali makanan yang sudah masuk (biasanya menggunakan jari), Menstruasi tidak teratur. Dan terlepas dari segala usaha ini, biasanya berat badan tetap berada dalam batas normal.
Submitted for:
Nana said:
Serem banget kalo ngeliat orang anorexia, apalagi kalo search di google yang model-model internasional yang udah tinggal tulang doang.. Aku juga heran sih sebenernya, kok bisa sampe segitunya ya? Soalnya aku seribut-ributnya gendut, tetep aja ngunyah. Ahahahahha
astrid.lim said:
iyaaa aku juga na hahaha makan tetep nomer satu XD timbangan nomer sekian hihi
alvina ayuningtyas (@alvina13) said:
Aha, jadi itu maknanya Wintergirls.. Duh padahal kalo kurus itu ngga enak banget. Kalo naik motor sendirian pas ada angin, berasa nggliyeng mau jatuh x_x
astrid.lim said:
yang ada kaya berasa mau terbang yaaa 😀
Prasasti Purboningrum said:
Hihiiiii ..serem mbak kalo liat orang anorexia. Lah wong, liat kucing anorexia ae kasian dan ngerasa pengen ngasih sekarung ikan. Apalagi, manusia yang bertipe omnivora … #salahfokus
astrid.lim said:
weeeh ada ya kucing anorexia? hehehe…
Peri Hutan said:
ini udah difilmkan ya, mbak? kok kayaknya familier. melihat temanya kayaknya cocok nih buat aku yg dulu hobi banget diet 😀
astrid.lim said:
waaah malah ngga tau udah ada filmnya belum lis… tapi keren kok ceritanya 🙂
miamembaca said:
Aku suka banget buku ini, bener-bener dibuat merinding dengan pergumulan Lia. Buku terbarunya juga keknya keren, Trid. 😉
astrid.lim said:
iyaaa pengen baca yg paling baru mi.. so far buku2nya laurie aku suka semua 🙂
Pingback: The Impossible Knife of Memory by Laurie Halse Anderson | books to share